Tepat hari ini, kita memperingati Hari Peduli Sampah Nasional, setiap tanggal 21 Februari. Hari Peduli Sampah ini sebagai bentuk upaya bersama dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan meningkatkan perekonomian bangsa.
Dalam pikiran kita, pasti banyak yang beranggapan bahwa sampah itu kotor dan harus dibuang. Padahal sampah itu mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan.
Salah satunya adalah untuk meningkatkan perekonomian bangsa. Coba bayangkan bagaimana sampah bisa diolah jadi barang-barang bersifat ekonomis seperti botol plastik maupun kantongan plastik dibentuk jadi pohon hiasan, tas kecil, tempat tisu, asbak dan pernak-pernik lainnya. Jikalau itu dijual, maka akan menghasilkan uang. Tak menutup kemungkinan omset yang didapat sampai puluhan juta tiap bulannya.
Bukan itu saja, sampah seperti buah-buahan yang telah busuk bisa menjadi pakan ternak, sehingga tak perlu lagi membeli ke toko makanan ternak. Alhasil, biaya pengeluaran berkurang karena buah-buahan yang telah busuk tadi tidak mengeluarkan biaya.
Dari hal tersebut, kita bisa tahu manfaat dari sampah. Di Hari Peduli Sampah ini, setiap orang diminta untuk merefleksikan diri agar memanfaatkan sampah untuk meningkatkan perekonomian bangsa. Kita diminta untuk kreatif dalam pengelolaannya.
Apalagi di masa pandemi ini, banyak orang yang terkena pemecatan atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dengan kondisi ini, alangkah baiknya memanfaatkan sampah untuk bisa membutuhi hidup.
Seluruh anak bangsa pun diminta agar sampah rumah tangga yang bersifat organik dan non organik, bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Jangan asal dibuang di jalan sehingga menghilangkan nilai estetika sebuah kota.
Kalau sampah tersebut tidak dapat diolah jadi barang ekonomis, maka sebaiknya dibakar atau dimusnahkan saja bukan dibuang ke sembarang tempat.
Oleh karena itu, mari kita memanfaatkan sampah sebaik mungkin agar Hari Peduli Sampah tidak hanya seremonial saja, tetapi ada makna yang didapat untuk kebaikan kehidupan bersama.
Ke depannya, kita bisa hidup lebih layak karena banyak orang-orang kreatif yang lahir dari negeri ini, salah satunya pengusaha yang mengelola sampah sebagai penghasilan. Dampak positifnya, kita bisa hidup bebas dari sampah yang merusak estetika lingkungan dan kota. Begitu mengecewakan bila lingkungan yang sudah asri harus dikotori dengan sampah yang merusak keindahan. Semoga kita bisa memanfaatkan sampah sebaik mungkin demi kebaikan bersama.
Baca Juga
Artikel Terkait
Kolom
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Ekosistem Raja Ampat Rusak Demi Nikel, Masihkah Perlu Transisi Energi?
-
Mainan Anak dan Stereotip Gender: Antara Mobil-mobilan dan Boneka
-
Qurban di Zaman Digital: Tantangan dan Harapan Generasi Muda
-
Makna Kurban dalam Kehidupan Modern: Antara Ibadah dan Kepedulian Sosial
Terkini
-
Jennie BLACKPINK Tembus Daftar Album Terbaik Rolling Stone 2025
-
6 Drama China yang Dibintangi Pan Meiye, Beragam Peran
-
Novel Peniru dan Pembunuhan Tanpa Jasad: Uji Moral dan Permainan Psikologis
-
4 Ide OOTD Stylish ala Shin Soo Hyun untuk Gaya Nyaman Saat City Trip!
-
Tom Felton Perankan Draco Malfoy Lagi Lewat Harry Potter versi Broadway