Kualifikasi calon pegawai yang selangit mungkin sudah tidak asing lagi bagi para job seekers di Indonesia, sehingga banyak pihak yang merasa terkadang syarat ini terasa tak masuk akal.
Termasuk salah satunya syarat usia dan penampilan. Syarat ini seolah membatasi yang berhak mendapat pekerjaan hanya yang muda dan menarik. Padahal, semua orang butuh pekerjaan agar bisa makan, kan?
Tak heran bila kualifikasi yang seperti ini membuat mencari pekerjaan di era sekarang semakin terasa sulit. Masuk ke perusahaannya saja sudah sulit, bertahan untuk bekerja ternyata juga tak kalah sulit.
Para pekerja yang sudah lolos segala tes yang disyaratkan perusahaan terkadang masih harus dihadapkan dengan problem lain.
Seperti bos yang menuntut pekerjaan cepat selesai padahal tidak ada uang lembur, siap dipanggil kapan saja di luar kerja, siap melakukan pekerjaan di kuar job desk, hingga bayaran yang tidak sesuai dengan beban kerja.
Hal ini tentu miris sekali. Meski sudah ada peraturan tentang ketenagakerjaan, tapi pihak perusahaan nakal ini memang masih banyak 'berkeliaran' karena tidak ada sanksi tegas.
Sehingga tak jarang kondisi ini membuat para karyawan bekerja dengan tidak semangat. Karena merasa tidak ikhlas dan setengah hati dengan yang mereka lakukan.
Belum lagi bila tidak ada jenjang karir dan minimnya apresiasi dari perusahaan. Hal ini pasti akan membuat nasib rasanya lebih ngenes.
Tak kalah parah, para perusahaan 'nakal' ini juga sering berlindung di balik 'mencari part time/magang' padahal mereka sebenarnya hanya ingin 'memeras' tenaga orang tersebut.
Sehingga job desk para part time atau pekerja magang ini sama beratnya seperti para pekerja full time. Hanya saja gaji mereka yang berbeda. Pekerja full time saja dibayar rendah, pekerja part time/magang lebih rendah lagi.
Resign mungkin terdengar mudah diucapkan tapi tidak semua orang 'nekat' untuk melakukannya. Balik lagi ke poin awal, mencari pekerjaan saat ini tidak mudah. Lalu bagaimana bila setelah resign tidak langsung dapat pengganti yang lebih baik?
Dunia kerja di Indonesia memang rusak dan tidak sehat!
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Bukan Sekadar Lagu Ulang Tahun, Ini Pesan Berani di Lagu SEVENTEEN Bertajuk HBD
-
Film The Call: Dering Telepon di Dunia Paralel yang Bisa Mengubah Takdir
-
BOYNEXTDOOR 123-78: Lirik Patah Hati dalam Nada Candu yang Viral di TikTok
-
Siap Debut Jepang, TWS Cover Amazing Kiss BoA di Weverse Concert 2025
-
SHINee Shift: Merangkul Perubahan dan Tidak Menyerah dalam Sebuah Hubungan
Artikel Terkait
Kolom
-
Dari Layar Lebar ke Layar Kecil! Transformasi Hiburan di Era Streaming
-
Nasib Buku Fisik di Tengah Gempuran Buku Digital: Punah atau Berevolusi?
-
Wabah Digital! Menelusuri Fenomena Konten Viral pada Budaya Populer
-
Adaptasi Novel Menjadi Film: Versi Baru atau Justru Kehilangan Makna?
-
Eksistensi Novel Populer: Ketika Karya Fiksi Menjadi Cerminan Kehidupan
Terkini
-
Komunitas Perlitas Membingkai Semangat dan Kreativitas Penghuni Panti Laras
-
Timnas China Kehilangan 2 Pemain Pilar di Laga Lawan Indonesia, Sepenting Apakah Mereka?
-
Usung Konsep Sporty, USPEER Resmi Debut Lewat Single Bertajuk 'Zoom'
-
5 Sistem Kekuatan Terbaik Sepanjang Sejarah Anime, Ada Favoritmu?
-
Maudy Ayunda 'Bulan, Bawa Aku Pulang': Persembahan untuk Ketenangan Batin