Letak wilayah Indonesia adalah letak yang rawan bencana alam karena berlokasi di cincin api Pasifik, Indonesia selama ini terus menghadapi yang namanya gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung merapi, pada 20 tahun terakhir Indonesia menjadi Headline di media karena bencana alam yang dialaminya Serta hancurnya Ekonomi dan hancurnya daratan Indonesia.
Bencana musim kemarau atau musim hujan yang panjang bisa menghancurkan panen padi para petani di Indonesia. Indonesia juga mengalami bencana alam yang di akibatkan oleh ulah manusia itu sendiri contohnya yaitu tidak jauh-jauh dari kebakaran hutan, karena kebiasaan manusia membakar ladang dan akhirnya menyebar keladang yang lain.
Sepanjang tahun 2019 ini Indonesia dilAnda oleh gempa bumi yang dinilai sebagai bencana alam yang paling merusak di wilayah indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, dari total 3.768 bencana alam yang terjadi 30 di antaranya adalah gempa bumi, gempa bumi pada tahun 2019 yang terparah berada di kepulauan maluku.
Dampak Gempa Bumi di Maluku 26 september 2019 yaitu sekitar 12.137 rumah rusak terbanyak dibandingkan bencana lain nya, dari bencana alam gempa bumi itu ada beberapa cara untuk mengantisipasi jika Anda berada dalam gedung bertingkat atau di dalam suatu ruangan, yaitu berlindung dibawah meja yang kokoh dan tidak boleh menggunakan lift.
Pada musim hujan banjir biasanya mengganggu saluran distribusi dan karena itu Indonesia cenderung mengalami tekanan inflasi selama bulan Januari dan Februari ketika musim hujan cenderung memuncak. Kondisi basah dapat diperburuk oleh fenomena cuaca La Nina.
La Nina (pada dasarnya lawannya El Nino), adalah fenomena yang rata-rata terjadi sekali setiap lima tahun, membawa suhu laut lebih dingin dari rata-rata di daerah tropis Samudera Pasifik tengah dan timur. Sehingga menyebabkan cuaca yang lebih basah dari biasanya di Asia Tenggara, biasanya dari bulan November sampai Februari.
Di samping itu Indonesia pada akhir-akhir ini selalu di guyur hujan yang begitu lebat tepatnya berada di daerah Jawa Barat, hujan telah mengguyur di beberapa kota yang ada di Jawa Barat yang mendampakan akan ada nya banjir kecil atau banjir bAndang, oleh karena itu di dalam suatu bencana alam pastinya ada sebab kenapa bencana itu terjadi.
Banjir dan tanah longsor terjadi di banyak wilayah di Indonesia dan bisa menyebabkan jatuhnya ratusan korban, hancurnya rumah-rumah dan infrastruktur lain, dan kerugian bagi bisnis-bisnis lokal. Bahkan di megapolitan seperti Jakarta, banjir terjadi secara reguler (setiap tahun) karena lemahnya manajemen air dikombinasikan dengan curah hujan yang tinggi.
Misalnya pada Januari 2013, sebuah wilayah yang sangat luas dari Jakarta terkena banjir. Hal ini membawa dampak pada lebih dari 100.000 rumah dan menyebabkan hilangnya nyawa lebih dari 20 orang. oleh karena itu di dalam suatu bencana alam pastinya ada sebab kenapa bencana itu terjadi.
Dengan contoh hujan lebat mengakibatkan banjir karena saluran air yang tersendak oleh sampah-sampah dan kemudian meluapnya air dari selokan atau sungai menuju pemukiman warga.
Jika tidak mau terjadi bencana alam ini manusia harus sadar dengan diri masing-masing dan tidak ada lagi yang membuang sampah atau mengotori alam dengan di sengaja atau kebiasaan.
Kebiasaan bisa di ubah jika diri seseorang sudah meniatkan ingin berubah, meninggalkan yang negatif dan memunculkan yang positif seperti menjaga lingkungan dengan membuang sampah kepada tempat yang telah di sediakan dan untuk semua Rakyat Indonesia marilah kita membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia agar terjaga Alam nya.
Pengirim: Akmal Fadil Rachmat / Mahasiswa jurusan Hubungan Masyarakat Program Vokasi Universitas Indonesia.
E-mail: akmalrachmat12@gmail.com
Baca Juga
-
4 Serum Beta Glucan untuk Hidrasi Ekstra Kulit Kering yang Rentan Iritasi
-
Saat Like dan Views Jadi Penentu Harga Diri: Bagaimana Medsos Meracuni Otak Kita?
-
Jujutsu Kaisen Season 3 Siap Tayang Januari 2026, Adaptasi Arc Tergelap!
-
Nova Arianto Sebut Honduras Punya Transisi yang Baik, Garuda Muda Waspada!
-
Novel 'Ketika': Belajar Menerima Kekacauan dan Kerapihan Dalam Satu Rumah
Artikel Terkait
-
BMKG Kembangkan Sistem Deteksi Baru, Umumkan Gempa Sebelum Guncangan Terasa
-
Musim Hujan Tiba, Ini Tiga Kecamatan di Gunung Kidul yang Rawan Banjir
-
Ngeri! Jembatan Putus Diterjang Banjir Bandang
-
Terekam Video, Bupati Labura Jatuh ke Sungai dan Nyaris Terseret Banjir
-
Banjir Bandang di Lahat, Jembatan Besi dan 7 Rumah Hancur Terseret Air
Lifestyle
-
4 Serum Beta Glucan untuk Hidrasi Ekstra Kulit Kering yang Rentan Iritasi
-
Mata Lelah, Pikiran Kacau? Mungkin Kamu Butuh Digital Detox
-
4 Serum dengan Kandungan Cica & Tea Tree, Diklaim Lebih Cepat Atasi Jerawat
-
4 Serum yang Aman untuk Perawatan Fungal Acne, Tidak Bikin Makin Bruntusan!
-
Bukan Cuma Kebetulan: Sains Buktikan Anjing dan Kucing Bisa 'Membaca' Perasaanmu
Terkini
-
Saat Like dan Views Jadi Penentu Harga Diri: Bagaimana Medsos Meracuni Otak Kita?
-
Jujutsu Kaisen Season 3 Siap Tayang Januari 2026, Adaptasi Arc Tergelap!
-
Nova Arianto Sebut Honduras Punya Transisi yang Baik, Garuda Muda Waspada!
-
Novel 'Ketika': Belajar Menerima Kekacauan dan Kerapihan Dalam Satu Rumah
-
Pengacara Kasus Narkoba Raffi Ahmad Beberkan Janji Honor, Belum Dibayar?