Gerai Tradisional VS Gerai Modern, Strategi Apa yang Diperlukan?

Di era yang semakin berkembang ini masyarakat semakin dimudahkan dalam mengakses kebutuhan. Kebutuhan sehari-hari seperti peralatan mandi, makanan beku, obat-obatan, perkakas rumah tangga dan lain sebagainya bisa dengan mudah kita dapatkan di minimarket dan supermarket modern yang tersebar di seluruh Indonesia.

Minimarket atau supermarket ini menyediakan barang kebutuhan yang lengkap dan bervariasi serta dalam penataan etalasenya tertata dan modern. Pilihan pembayarannya pun lebih bervariasi, tidak hanya melalui pembayaran kas, namun juga bisa menggunakan kartu debit atau kredit dan dompet digital.

Selain itu, biasanya minimarket atau supermarket modern ini juga menyediakan fasilitas penunjang seperti Anjungan Tunai Mandiri (ATM), pelayanan pengisian pulsa telepon, pelayanan pengisian token PLN,  dan pelayanan pembelian tiket transportasi seperti kereta api atau pesawat terbang.  Membuat masyarakat banyak yang beralih dari gerai tradisional ke gerai modern dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Akibatnya, banyak gerai tradisional yang mengalami kelesuan dalam bisnisnya.

Gerai tradisional yang ada saat ini menghadapi rintangan besar dalam menghadapi gerai modern. Tantangan yang ada saat ini bukan karena persaingan harga antara gerai modern dan gerai tradisional namun karena masih tertinggalnya kualitas pelayanan dan fasilitas yang disediakan oleh gerai tradisional, yang saat ini cenderung masih fokus dalam penyediaan barang saja, sementara gerai modern sudah mampu memberikan fasilitas dan layanan yang lebih kepada pelanggannya. Hal ini bisa disebabkan oleh terbatasnya modal, pemanfaatan teknologi yang belum maksimal, serta  kurangnya penguasaan ilmu yang diperlukan dalam bisnis ritel.

Dengan keadaan yang ada saat ini, bukan berarti gerai tradisional tidak mampu bertahan dalam keadaan pasar yang seperti ini. Saat ini banyak fasilitas-fasilitas yang hadir untuk membantu gerai tradisional dalam menghadapi gempuran gerai-gerai modern sehingga masih ada harapan dalam berlangsungnya bisnis gerai tradisional. Sebagian besar fasilitas ini disediakan baik oleh pihak pemerintah maupun pihak swasta.

Fasilitas yang ada misalnya seperti:

1. Hadirnya Kredit Usaha Rakyat

Hadirnya produk-produk perbankan yang ada saat ini dapat membantu para pemilik gerai tradisional dalam mengatasi keterbatasan modal yang dimiliki, contohnya seperti kredit usaha rakyat atau yang sering disebut KUR. KUR adalah sebuah bentuk produk kredit yang ditujukan kepada pelaku usaha kecil dan menengah dimana bunganya lebih kecil.

Selain bunga yang kecil, persyaratan untuk mengajukan KUR cenderung lebih mudah sehingga pelaku usaha seperti gerai tradisional dapat menerima pinjaman untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis yang mereka miliki. Pemanfaatan fasilitas KUR ini tentu membantu gerai tradisional dalam mengatasi masalah keterbatasan modal yang mereka miliki.

2. E-commerce

Saat ini teknologi hadir dalam bentuk yang lebih sederhana dan hampir semua orang dapat memanfaatkannya, pemanfaatan teknologi yang ada dapat membantu gerai tradisional dalam memberikan fasilitas yang lebih kepada pelanggannya. Misalnya saja dalam bentuk komunikasi yang menggunakan internet seperti aplikasi pesan singkat dan sebagainya yang dapat memudahkan pelaku bisnis untuk berkomunikasi kepada supplier, konsumen, ataupun antar pemilik gerai dimana pertukaran informasi tidak perlu dilakukan dengan tatap muka sehingga lebih praktis.

Contohnya saja dengan pemanfaatan media komunikasi ini kita tidak perlu datang ke warung untuk membeli sesuatu barang yang diperlukan bisa dikirim langsung ke tempat kita. Kemampuan gerai modern dalam memberikan fasilitas pembayaran listrik, pembelian pulsa, pembayaran tiket kereta, dan lain semacamnya sudah dapat dilakukan oleh beberapa gerai tradisional dimana gerai-gerai tersebut bermitra dengan pihak luar seperti yang dilakukan oleh Bukalapak yang menyediakan fasilitas Mitra Bukalapak.

3. Pelatihan bisnis

Ilmu-ilmu seperti manajemen dan marketing tentu diperlukan dalam menjalankan bisnis ritel tapi tidak semua orang memiliki akses yang memadai dalam menguasai ilmu tersebut. Hal ini menjadi masalah yang dihadapi oleh gerai-gerai tradisional sehingga mereka mengalami masalah dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis mereka.

Untungnya saja saat ini ada pihak yang dapat membantu gerai-gerai tradisional dalam memberikan pelatihan sehingga mereka dapat mendapatkan ilmu yang memadai  dalam menjalankan bisnisnya. Pelatihan, konsultasi, dan lain sebagainya disediakan oleh pihak luar yang bermitra dengan gerai tradisional tersebut.

Contohnya seperti Sampoerna Retail Community (SRC) yang didirikan oleh Sampoerna yang menyediakan  jasa pelatihan dan konsultasi kepada gerai-gerai tradisional sejak tahun 2008 dan kini telah bermitra dengan lebih dari 100.000 gerai.

Hadirnya pihak-pihak yang mau bermitra dengan gerai tradisional ini memberikan dampak yang baik kepada perekonomian negara kita saat ini dimana dengan hadirnya kemitraan ini diharapkan dapat menggenjot perekonomian Indonesia sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat saat ini.

Strategi diatas hanyalah sebagian kecil dari ribuan strategi yang mungkin. Hadirnya kemudahan yang ada tentu membantu para pemilik gerai tradisional dalam mengahadapi gempuran dari gerai modern sehingga keberadaan gerai tradisional tidak akan hilang seiring waktu. Tetapi semua kembali kepada usaha para pemilik gerai tradisional dalam menjalankan bisnisnya karena tanpa usaha yang cukup, kemudahan yang ada tidak akan membantu bisnis mereka.

Oleh : Azzahra Fauzia Rahmani / Mahasiswa DIV Akuntansi Politeknik Keuangan Negara STAN