Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | DanielAritonang
Ilustrasi mendengarkan lagu (unsplash)

Apakah telinga Anda pernah berdenging setelah menonton konser atau setelah menonton di bioskop? Apakah Anda pernah merasakan sakit kepala dan sedikit budek setelah mendengarkan musik dengan menggunakan earphone/headphone? Tanpa Anda sadari, mungkin saja Anda sedang mengalami gejala awal ketulian akibat bising.

Sebagai bentuk hiburan dan rekreasi, mendengarkan sebuah konser musik dan menonton bioskop bersama teman-teman adalah hal yang menyenangkan. Sebagian lain orang muda memilih menghabiskan waktu untuk menikmati live music di kafe/bar.  Namun, di masa pandemi ini, banyak orang yang memilih untuk bersantai di rumah sembari mendengarkan musik dengan menggunakan earphone/headphone. Yang menjadi pertanyaan penting , apakah aktifitas ini aman atau berdampak buruk terhadap kesehatan pendengaran kita?

Ternyata, aktifitas yang kita lakukan sebagai bentuk rekreasi dan hiburan sering kali menghasilkan tingkat suara yang dapat merusak telinga kita. Terpapar suara yang keras dapat membuat sel sensori telinga kita menjadi lelah sehingga membuat kemampuan mendengar kita berkurang. Bila berlanjut dan tidak diupayakan tindakan preventif, kerusakan akan menjadi permanen dan menyebabkan ketulian. Gejala lain yang sering dirasakan adalah sakit kepala, telinga berdenging dan vertigo.

Menurut data dari World Health Organization (WHO), pada populasi remaja dan dewasa muda, 50% diantaranya terpapar tingkat suara yang tidak aman dari perangkat audio pribadi. 40% diantaranya terpapar suara yang berpotensi merusak di klub, diskotek dan bar. Namun sedihnya, hampir semua tidak menyadari akan resiko aktifitas rekreasi ini.

Menyadari pentingnya indera pendengaran kita, berikut adalah tips agar terhindar dari ketulian akibat suara bising:

1. Volume suara dibuat serendah mungkin.

Volume suara dikatakan keras apabila:

  • Ketika lawan bicara kita harus menaikkan volume suara-nya agar kita lebih mendengar apa yang ia ucapkan
  • Pembicaraan dengan seseorang dengan jarak sejauh lengan tidak dapat dipahami
  • Si pendengar mengalami nyeri atau sensasi berdenging di telinganya

2. Menjauh dari suara keras.

Apabila sedang di tempat yang bising atau dengan volume suara yang kuat, lebih baik menjauh sejauh mungkin dari sumber suara seperti pengeras suara/speaker.

3. Mengenakan penutup telinga.

Saat mengunjungi diskotik, bar, acara olahraga dan tempat bising lainnya, penggunaan penutup telinga membantu menghindari kerusakan pada telinga.

4. Membatasi waktu yang dihabiskan untuk melakukan aktifitas bising.

  • Mengambil waktu istirahat/jeda yang singkat untuk membantu mengurangi paparan
  • Membatasi penggunaan headphone/earphone hingga kurang dari satu jam dalam sehari
  • Waktu yang dihabiskan di lingkungan bising harus dibatasi

5. Menggunakan headphone/earphone dengan ukuran yang pas dengan telinga.

Menggunakan headphone/earphone yang pas di telinga dapat membuat music terdengar pada volume yang lebih rendah.

6. Menggunakan headphone/earphone dengan teknologi noice cancelling.

Pendengar biasanya menaikkan volume bila suara lingkungan lebih besar dari pada suara alat pendengar. Dengan menggunakan teknologi noice cancelling, yaitu dapat menurunkan suara lingkungan sekitar sehingga volume alat pendengar tidak perlu dinaikkan.

7. Pemeriksaan pendengaran rutin.

Pemeriksaan rutin dengan dokter spesialis THT-KL dapat membantu mengidentifikasi permasalahan pendengaran.

Itulah tips agar terhindar dari ketulian akibat suara bising.

DanielAritonang