Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | DanielAritonang
ilustrasi orang tua / lansia (pexels)

Seiring bertambahnya umur seseorang, kebanyakan lansia kerap kali memiliki gangguan pendengaran. Sehingga orang disekitarnya harus menggunakan suara yang lebih keras pada saat berkomunikasi dengannya supaya ia bisa mendengar lebih jelas. Sehingga kebanyakan lansia sudah harus menggunakan alat bantu dengar.

Tetapi apakah mungkin untuk mencegah ataupun menunda gangguan pendengaran akibat pertambahan usia?

Gangguan pendengaran akibat pertambahan usia, yang secara medis disebut presbikusis, adalah gangguan pendengaran yang dialami oleh lansia berusia 65 tahun ke atas akibat proses degenerasi organ telinga. Gangguan ini terjadi secara perlahan-lahan tanpa disadari oleh si penderita dan bersifat simetris mengenai kedua telinga. Selain dari penurunan pendengaran, si penderita biasanya mengeluhkan telinga yang berdenging.

Penderita presbikusis mengalami sebuah fenomena yang disebut cocktail party deafness. Kejadian ini terjadi bila si penderita memasuki sebuah tempat/kerumunan yang bising, ia akan sulit untuk memahami pembicaraan dan akan lebih memilih berbicara dengan lawan bicaranya di tempat yang sunyi. Biasanya juga, frekuensi suara yang dimasalahkan adalah frekuensi suara yang tinggi. Akibatnya suara yang berfrekuensi tinggi seperti sirine polisi, alarm, dan bell pintu akan sulit didengar. Biasanya si penderita lebih mendengar suara pria yang rendah dibandingkan dengan suara wanita yang tinggi.

Angka kejadian presbikusis meningkat dengan pertambahan usia. Artinya semakin kita berumur, kita akan semakin rentan terhadap gangguan pendengaran ini. Menurut data statistik yang diambil dari National Institute on Deafness and Other Communicable Disorder (NIDCD), 30-35% dari lansia berumur diatas 65 tahun dan 40-45% dari lansia berumur diatas 70 tahun akan mengalami presbikusis. Data statistik dari sumber lain mengatakan bahwa lansia diatas 80 tahun pasti akan mengalami presbikusis.

Kemampuan mendengar seorang dengan presbikusis bersifat irreversible atau tidak dapat disembuhkan sehingga biasanya dokter akan menyarankan penggunaan alat bantu dengar. Kabar baiknya adalah gangguan pendengar ini dapat dicegah atau ditunda pengaruhnya dengan menjaga kesehatan telinga kita masing-masing. Dilansir dari World Health Organization (WHO), berikut adalah tipsnya:

1.  Lindungi telinga Anda dari suara keras.

Hal ini melindungi pendengaran Anda dan membatasi jumlah pendengaran yang mungkin hilang seiring bertambahnya usia.

2. Menggunakan obat tetes yang diresepkan tenaga kesehatan yang terlatih.

Disarankan untuk tidak memasukkan cairan apa pun, selain obat-obatan yang diresepkan oleh petugas kesehatan. Beberapa obat tetes dapat merusak fungsi pendengaran telinga kita.

3. Konsultasi dengan dokter apabila ada gangguan telinga.

Dalam kasus nyeri di telinga atau kotoran telinga atau keluhan telinga lainnya, segera mencari perawatan medis dari tenaga kesehatan terlatih.

4. Makan makanan sehat dan berolahraga dengan teratur.

Makanan sehat dan berolah raga dapat mencegah penyakit seperti hipertensi dan diabetes, yang mempengaruhi perkembangan gangguan pendengaran.

5. Jangan merokok.

Studi memperlihatkan hubungan erat antara merokok dan presbikusis. Oleh sebab itu, jangan merokok dan hindarilah menjadi perokok pasif.

Itulah tips mencegah gangguan pendengaran akibat pertambahan usia.

DanielAritonang