Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Latifah
Ilustrasi mahasiswa kedokteran (pexels/@gustavo-fring)

Kalau ditanya jurusan kuliah apa sih yang paling bergengsi, bisa jadi semua akan bilang kedokteran. Ada banyak lulusan SMA yang daftar masuk kuliah kedokteran meskipun jurusan ini memiliki passing grade tinggi.

Alasannya pun bermacam-macam, ada yang karena gengsi, ada yang dengan alasan materi karena tak bisa dimungkiri, dibanding jurusan lain, jurusan kedokteran ini selalu diperlukan, ada pula karena memang passion-nya di sana, senang dengan pelajaran biologi plus bisa membantu orang pula, jadi why not?

Di bawah ini akan dibahas beberapa tanda kalau kamu tuh sebenarnya sudah cocok banget lho jadi mahasiswa kedokteran. Apa saja?

1. Memiliki niat masuk kedokteran

Segala sesuatu berawal dari niat. Kalau niatnya kuat, maka apa pun halangan yang menanti, meski sulit, akan berhasil dilewati.

Misalnya saja, alasan gak punya uang. Jika memang sudah bertekad baja, ia akan berusaha mencari beasiswa dan penghasilan tambahan sehingga impian untuk kuliah di jurusan kedokteran tercapai.

2. Menyukai mata pelajaran biologi

Mata kuliah kedokteran tak jauh-jauh dari pelajaran kimia dan biologi. Nantinya akan dipelajari tentang anatomi tubuh manusia, biologi tingkat seluler, mikrobiologi yang membahas berbagai mikroorganisme patogen, berbagai sistem dalam tubuh seperti sistem pencernaan, metabolisme, hingga reproduksi.

Nah, kalau selama ini kamu memang senang banget mata pelajaran biologi, tidak mengalami kesulitan dalam menghafal, maka kamu sudah punya modal dasar yang kuat untuk jadi mahasiswa kedokteran.

3. Tekun dan berkomitmen

Dengan banyaknya yang harus dipelajari saat menjadi mahasiswa kedokteran, apalagi ini menyangkut nasib orang lain, maka ketekunan dan komitmen sangat penting dimiliki. Apalagi buku-buku jurusan kedokteran sudah terkenal tebal-tebal, kamus bahasa aja bisa kalah.

Jika tidak ada ketekunan serta komitmen untuk benar-benar serius menjadi seorang dokter, hal ini akan sangat sulit. Yang ada bisa membuat seseorang jadi stres berat dengan banyaknya materi yang harus dikuasai, hingga putus kuliah di tengah jalan.

4. Memiliki rasa peduli tinggi

Profesi dokter memang menjanjikan limpahan materi. Akan tetapi, misi utama dari seorang dokter adalah menolong orang lain, karena itu, profesi ini sangat bersinggungan dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Fakta di lapangan, sering kali dokter harus mengambil keputusan ketika mendapati pasien yang sangat membutuhkan pertolongan tapi tidak memiliki uang. Dokter yang minim rasa peduli, akan membiarkannya begitu saja, tidak berusaha mencari jalan keluar. Beda halnya dengan dokter yang bukan mengejar kekayaan semata.

Rasa peduli yang tinggi, juga bisa membantumu saat melewati masa-masa jadi mahasiswa dengan beban kuliah yang berat. Kamu sadar, apa yang kamu jalani akan sangat bermanfaat untuk banyak orang nantinya, sehingga kamu bisa lebih ikhlas dan bersemangat.

5. Cekatan

Profesi dokter dituntut untuk cekatan tanpa mengabaikan aspek ketelitian dan keakuratan. Hal ini penting sekali, terutama ketika menghadapi pasien-pasien dalam kondisi darurat. Telat sedikit, bisa berakibat fatal.

6. Memperhatikan detail

Seorang dokter juga harus bisa bekerja dengan teliti dan tidak melewatkan detail. Ada banyak sekali aktivitas yang mesti dikerjakan dokter dengan sangat teliti, di antaranya pemberian dosis obat, melakukan jahitan terhadap pasien, dan yang terpenting, mampu memberi diagnosa dengan tepat. Karena salah diagnosa, bisa gawat.

7. Komunikatif

Komunikasi yang baik, akan memudahkan dokter untuk menggali info terkait keluhan yang dialami pasien sehingga bisa menentukan diagnosa yang tepat. Tak hanya itu, kemampuan komunikasi ini penting supaya dokter dapat menyampai informasi terkait penyakit maupun cara-cara pengobatan dengan mudah dimengerti oleh kalangan apa pun, baik kondisi ekonomi, status, serta tingkat pendidikan yang berbeda.

Dengan begitu, proses pengobatan pun jadi efektif. Karena pasien yang tidak memahami pentingnya obat atau treatment tertentu, akan meremehkannya, dan membuat sakitnya tak sembuh-sembuh, bahkan makin parah.

Menjadi mahasiswa kedokteran tidaklah mudah. Masa pendidikannya lama, biayanya tidak sedikit, serta materi yang harus dipelajari pun banyak. Jadi, pastikan dulu ya kalau tanda-tanda di atas ada di kamu sebelum memilih menjadi mahasiswa kedokteran. Supaya saat menjalani kuliahnya bisa dilakukan dengan bahagia, tanpa tekanan karena ternyata sebenarnya kedokteran bukanlah passion-mu.

Latifah