Saat baru pertama kali kerja, kamu pastinya meminta arahan dari senior. Dia yang sudah dulu menginjakkan kaki di perusahaan, pasti lebih tahu tentang tugas-tugas yang mesti dilakukan.
Namun, jangan sampai kamu kelewat mudah percaya dengan rekan kerja yang sudah senior. Di bawah ini beberapa alasannya!
1. Risiko dimanfaatkan
Bila kamu terlalu percaya pada rekan senior, hal itu membuatmu rentan dimanfaatkan. Bisa saja dia mengatakan tugas tertentu menjadi tanggung jawabmu, padahal kenyataannya nggak. Justru dia sengaja memanfaatkan kepolosanmu itu untuk menyelesaikan apa yang menjadi tugasnya.
2. Senior juga manusia, ada yang baik, ada pula yang jahat
Berteman perlu, ramah kepada semua orang memang sudah semestinya. Tapi, jangan mudah menaruh kepercayaan. Karena kamu mesti ingat, seniormu itu juga manusia, ada yang baik, ada pula yang jahat. Kalau kamu sudah terlanjur begitu percaya, bakal runyam kariermu jika ternyata dia adalah sosok bermuka dua.
3. Jika kamu tak hati-hati, dia bisa menjatuhkanmu
Persaingan dunia kerja sangatlah sengit. Karena tak ada yang bisa menjamin bahwa posisi saat ini akan terus dimiliki. Ketika ada anak baru yang jauh lebih mumpuni, bukannya tak mungkin, akan digantikan.
Oleh sebab itu, meski kamu ramah dan hormat dengan senior di tempat kerja, tetap perlu menjaga kewaspadaan. Supaya dia nggak menjatuhkanmu, demi keuntungannya semata.
4. Kamu dan senior sama-sama punya kepentingan
Walaupun seniormu itu membantumu, tapi tetap saja, kalian masing-masing punya kepentingan. Kamu dan rekan kerjamu, berusaha untuk terus mempertahankan posisi, atau malah mengalami kenaikan jabatan. Artinya, kamu dan rekan kerjamu yang lain, memang sudah hukum alamnya adalah saingan.
5. Tak semua senior layak untuk dijadikan role model
Kamu mesti pandai memilah, mana orang-orang, termasuk senior, yang memang layak kamu tiru, dan mana yang sebaiknya kamu hindari untuk dijadikan role model. Meski posisinya sudah lebih lama, tapi kalau sikapnya itu selalu negatif, atau menunjukkan perangai tak baik, maka nggak usah mempercayai, apalagi mengikut jejak langkahnya. Kamu jadi ikut-ikutan buruk.
Ingat, memercayai senior sah-sah saja. Tapi, tetap pergunakan logika. Karena mau tak mau, dia itu kawan sekaligus saingan. Terlalu naif memercayai, hanya akan merugikan dirimu sendiri!
Baca Juga
-
Netflix Hadirkan Dokumenter Baru: Sisi Rentan Elvis Presley Terungkap!
-
Dokumenter 'Madaniya': Cara Mohamed Subahi Suarakan Revolusi tanpa Senjata
-
Blossom in Darkness: Drama China Romantis Horor yang Dibintangi Li Hongyi dan Sun Zhenni
-
Kabar Gembira! Aktor Song Joong-ki Umumkan Kelahiran Putri Keduanya di Roma
-
16 Tahun Vakum, Oasis Umumkan Konser Perdana di Korea
Artikel Terkait
-
Magang untuk Cari Pengalaman, tapi Dituntut Punya Pengalaman?
-
49 Tahun Berkarier di Film, Yati Surachman Curhat Sering Dibayar 'Harga Teman'
-
Buntut Kasus Fufufafa, Advokat Senior Minta MPR Bertindak Batalkan Pelantikan Gibran
-
Hal yang Harus Dilakukan Saat Berkencan dengan Rekan Kerja
-
Yati Surachman Dikabarkan Meninggal saat Syuting di Yogyakarta, Astrada Sampai Syok
Lifestyle
-
3 Serum yang Mengandung Tranexamic Acid, Ampuh Pudarkan Bekas Jerawat Membandel
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat
-
Gambarkan Kepribadian Ceria dan 'Ekstrovert' Lewat Aroma Parfum yang Tepat
-
3 Serum Korea Mengandung Ekstrak Beras, Bikin Kulit Cerah dan Awet Muda
-
Pilihan Hemat nan Bijak! 4 Jenis Barang yang Aman Dibeli Preloved
Terkini
-
PSSI Targetkan Timnas Indonesia Diperingkat ke-50 Dunia pada Tahun 2045 Mandatang
-
Review Gunpowder Milkshake: Ketika Aksi Bertemu dengan Seni Visual
-
Memerankan Ibu Egois di Family by Choice, Kim Hye Eun: Saya Siap Dihujat
-
Alfan Suaib Dapat Panggilan TC Timnas Indonesia, Paul Munster Beri Dukungan
-
Berbau Seksual, Lirik Lagu Tick Tack English Ver. Karya ILLIT Dikecam Penggemar