Siapa yang kesal melihat tikus berkeliaran di sekitar rumah? Hewan pengerat dari ordo Rodentia ini bisa meresahkan seisi rumah karena selain bisa merusak barang-barang di rumah, tikus juga dapat membawa penyakit yang mengancam manusia.
Namun demikian, banyak hasil penelitian dalam dunia medis kerap menggunakan hewan tikus sebagai bahan percobaan. Ternyata, hal ini dilakukan bukan tanpa alasan. Berikut ini sederet alasan yang menjadikan tikus kerap dipakai dalam berbagai penelitian, dilansir Livescience.
1. Mempunyai kemiripan dengan manusia
Tikus mempunyai karakter biologis dan tingkah laku yang dapat dikatakan mirip dengan manusia. Lebih lanjut, struktur gen yang dimiliki antara tikus dan manusia pun mempunyai kemiripan. Oleh karena itu, para ahli sering memakai tikus sebagai hewan percobaan. Dengan demikian, hasil percobaan dapat menjadi lebih akurat apabila ingin disesuaikan untuk kebutuhan manusia. Para ahli sering menggunakan hewan tikus untuk meneliti dalam bidang kesehatan, misalnya untuk penelitian terkait kanker, obesitas, hingga penyakit jantung.
2. Memiliki struktur tubuh yang gampang dipahami
Tahukah kamu? 95 persen dari seluruh hewan laboratorium adalah tikus. Pasalnya, tikus mempunyai struktur tubuh yang lebih gampang untuk dipahami. Hal tersebut meliputi struktur anatomi, fisiologi, dan genetik dari tikus. Oleh sebab itu, menganalisis dan meneliti perubahan pada tikus menjadi lebih mudah.
3. Gampang beradaptasi
Tikus mempunyai kelebihan mudah beradaptasi dalam lingkungan yang baru. Selain itu, tikus memiliki ukuran tubuh yang kecil. Alasan inilah yang membuat para ahli memilih tikus untuk lebih mudah dalam melakukan penelitian.
4. Bereproduksi dengan cepat
Tikus tergolong memiliki tingkat reproduksi yang tinggi, artinya mereka mampu menghasilkan keturunan dengan cepat. Oleh karena itu, tikus juga bukan hewan yang mengalami ancaman kepunahan. Tak hanya itu, tikus ternyata memiliki usia yang relatif pendek sekitar dua hingga tiga tahun saja.
5. Harga tikus relatif terjangkau
Dalam melakukan penelitian, tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk membantu menekan biaya penelitian, para peneliti memilih menggunakan tikus karena hewan tersebut mempunyai harga yang relatif murah. Hal ini juga memudahkan peneliti apabila membutuhkan tikus dalam jumlah yang banyak untuk penelitian.
Nah, itulah sejumlah alasan di balik penelitian yang kerap menggunakan tikus sebagai hewan percobaan. Menarik bukan?
Baca Juga
-
Wanita Harus Tahu, 4 Penyebab Badan Lemas saat Menstruasi
-
Hindari dari Sekarang, Ini 4 Kebiasaan Penyebab Sahabat Pergi Menjauh
-
Mudah Tergiur? Ini 4 Tips Ampuh Tahan Godaan Makan Junk Food
-
4 Kesalahan Mencuci Wajah, Bisa Bikin Jerawatan
-
Belajar Memasak, Ini 4 Kesalahan Penyebab Donat Tidak Mengembang
Artikel Terkait
-
Hewan Langka Mirip Babi dan Berkuku Panjang Ditemukan di Kantor DPRD Kabupaten Solok
-
Aktivis Selamatkan Puluhan Anjing yang Akan Disembelih dalam Festival Yulin
-
Kawanan Tikus Serbu Penjara Australia, Ratusan Narapidana Direlokasi
-
Disemayamkan di Kamar Mayat, Jenazah Sundari Digerogoti Tikus
-
McDonald's Indonesia Dinilai Tidak Penuhi Standar Kesehatan Hewan
Lifestyle
-
Huawei MatePad 12 X, Tablet Premium Rasa Laptop yang Ringan dan Irit
-
Lebih Macho! Sontek 4 OOTD Chic Maskulin ala Heo Nam Jun Buat Gaya Harianmu
-
Huawei Pura 70 Ultra, Usung Kamera Label Xmage Ungguli iPhone 16 Series
-
Gaya Simpel tapi Bikin Naksir! Intip 5 Padu Padan Manis ala Kim Hye Yoon
-
Spesifikasi Samsung Galaxy Z Fold 6 di Indonesia, HP Slim dengan Layar Luas
Terkini
-
Upbeat dan Catchy, Intip Highlight Medley Album ITZY 'Girls Will Be Girls'
-
Jay Idzes Akui Masih Ada Kontrak dengan Venezia FC, Batal Pindah Klub?
-
5 Anime Isekai Terbalik Wajib Ditonton, Terbaru Nihon e Youkoso Elf-san
-
Review Film 100 Yards: Konflik Dua Murid, dan Seratus Yard Kehormatan
-
5 Karakter Terkuat One Piece yang Tidak Pernah Terlihat Bertarung, Siapa?