Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Hayuning Ratri
Ilustrasi tikus (Pixabay.com/Tibor Janosi Mozes)

Siapa yang kesal melihat tikus berkeliaran di sekitar rumah? Hewan pengerat dari ordo Rodentia ini bisa meresahkan seisi rumah karena selain bisa merusak barang-barang di rumah, tikus juga dapat membawa penyakit yang mengancam manusia.

Namun demikian, banyak hasil penelitian dalam dunia medis kerap menggunakan hewan tikus sebagai bahan percobaan. Ternyata, hal ini dilakukan bukan tanpa alasan. Berikut ini sederet alasan yang menjadikan tikus kerap dipakai dalam berbagai penelitian, dilansir Livescience.

1. Mempunyai kemiripan dengan manusia

Tikus mempunyai karakter biologis dan tingkah laku yang dapat dikatakan mirip dengan manusia. Lebih lanjut, struktur gen yang dimiliki antara tikus dan manusia pun mempunyai kemiripan. Oleh karena itu, para ahli sering memakai tikus sebagai hewan percobaan. Dengan demikian, hasil percobaan dapat menjadi lebih akurat apabila ingin disesuaikan untuk kebutuhan manusia. Para ahli sering menggunakan hewan tikus untuk meneliti dalam bidang kesehatan, misalnya untuk penelitian terkait kanker, obesitas, hingga penyakit jantung.

2. Memiliki struktur tubuh yang gampang dipahami

Tahukah kamu? 95 persen dari seluruh hewan laboratorium adalah tikus. Pasalnya, tikus mempunyai struktur tubuh yang lebih gampang untuk dipahami. Hal tersebut meliputi struktur anatomi, fisiologi, dan genetik dari tikus. Oleh sebab itu, menganalisis dan meneliti perubahan pada tikus menjadi lebih mudah.

3. Gampang beradaptasi

Tikus mempunyai kelebihan mudah beradaptasi dalam lingkungan yang baru. Selain itu, tikus memiliki ukuran tubuh yang kecil. Alasan inilah yang membuat para ahli memilih tikus untuk lebih mudah dalam melakukan penelitian.

4. Bereproduksi dengan cepat

Tikus tergolong memiliki tingkat reproduksi yang tinggi, artinya mereka mampu menghasilkan keturunan dengan cepat. Oleh karena itu, tikus juga bukan hewan yang mengalami ancaman kepunahan. Tak hanya itu, tikus ternyata memiliki usia yang relatif pendek sekitar dua hingga tiga tahun saja.

5. Harga tikus relatif terjangkau

Dalam melakukan penelitian, tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk membantu menekan biaya penelitian, para peneliti memilih menggunakan tikus karena hewan tersebut mempunyai harga yang relatif murah. Hal ini juga memudahkan peneliti apabila membutuhkan tikus dalam jumlah yang banyak untuk penelitian.

Nah, itulah sejumlah alasan di balik penelitian yang kerap menggunakan tikus sebagai hewan percobaan. Menarik bukan?

Hayuning Ratri