Berbagai problematika kerap kali dijumpai para anak kos. Masalah yang kerap kali muncul yakni dilema memilih kos, sosialisasi dengan teman kos, sampai pengelolaan keuangan saat jauh dari keluarga.
Mengelola uang bagi sebagian anak kos memang tak mudah. Apalagi bagi mereka yang baru pertama kali pergi jauh, hidup mandiri, dan tidak bisa sewaktu-waktu pulang.
Sampai-sampai, di media sosial kerap muncul curhatan anak kos yang kehabisan uang setiap akhir bulan. Mereka menunggu kiriman orang tua.
Namun, tak semua anak kos adalah mahasiswa. Beberapa sudah bekerja dan punya penghasilan sendiri. Meski begitu, secara prinsip pengelolan keuangan dua tipe anak kos ini terbilang sama.
Nah, bagaimana sih tips agar anak kos mahasiswa yang belum punya pekerjaan bisa hidup cukup sampai akhir bulan tanpa minta-minta lagi ke orang tua? Ini cara pengelolaan uangnya, silakan disimak!
Menurut financial planner, Prita Ghozie sebagaimana disimak dalam YouTube ZAPFinance TV, anak kos yang berstatus mahasiswa biasanya masih bergantung kepada orang tua dalam membiayai hidup di perantauan.
Apabila kamu termasuk golongan ini, maka disarankan untuk membagi uang menjadi dua yakni 75 persen dan 25 persen. Untuk apa?
Nah, 75 persen digunakan untuk membyar komitmen atau kewajiban lain seperti biaya kos, makan dan minum, serta penunjang kebutuhan kuliah lain seperti fotocopy maupun kuota internet.
Sementara 25 persen sisanya bisa kamu gunakan sebagai dana cadangan dan tabungan. Apabila kepepet, anggaran tersebut bisa kalian gunakan untuk hal yang sangat penting.
Selain itu, kamu juga perlu mencermati beberapa kesalahan keuangan yang kerap dilakukan anak kos seperti dikutip dari Cermati.
1. Tak Punya Catatan Anggaran Kebutuhan untuk Sebulan ke Depan
Berapa pun jumlah uang bulanan yang diperoleh, kamu harus punya catatan anggaran yang jelas untuk menggunakannya dalam sebulan ke depan. Anggaran bulanan akan membantu mengalokasikan setiap sen uangmu ke pos-pos yang tepat. Dengan demikian, semua kebutuhan bisa terpenuhi dengan baik.
Kesalahan paling mendasar yang sering dilakukan anak kos dalam keuangan adalah tidak memiliki anggaran bulanan. Keuangan tidak dijalankan dengan ketat, sehingga berbagai kebutuhan utama tidak terpenuhi dengan baik, dan uang habis lebih cepat dari yang seharusnya.
2. Suka Menunda-nunda Membayar Tagihan Bulanan
Membayar uang kos dan kebutuhan wajib lainnya merupakan hal yang harus dilakukan setiap bulannya. Namun, tak sedikit anak kos yang justru senang menunda-nunda untuk melakukan pembayaran, bahkan meski dananya sudah ada di tangan.
Hal ini tentu sangat berisiko, di mana dana tersebut bisa saja terpakai untuk berbagai kebutuhan lainnya, atau bahkan kamu habiskan untuk hal-hal yang tidak penting. Jika sudah begini, masalah keuangan tentu tidak bisa dihindari, bukan?
3. Tarik Tunai dalam Jumlah Besar dan Membawanya ke Mana pun Pergi
Mengambil uang sekaligus dalam jumlah besar dari ATM, mungkin saja akan menghemat waktu dan tenaga karena tidak perlu melakukannya berulang-ulang. Kamu kemudian biasanya akan membawa uang tunai itu ke mana pun pergi. Namun hal seperti ini justru bisa berisiko masalah, sebab uang ini bisa saja hilang atau bahkan terpakai di luar rencana keuangan.
4. Mudah Terbawa Lingkungan dan Pergaulan yang Hedon
Lingkungan baru dan juga orang-orang baru memang belum tentu buruk. Namun, hal ini bisa saja membawa dampak negatif di dalam keuanganmu. Biasanya memang, sebagian anak kos akan mencoba untuk bersosialisasi dengan lingkungan dan orang-orang baru yang mereka temui di sekitar kosnya.
Namun masalahnya, jika terbawa dan terlalu mengikuti gaya hidup mereka, seperti hedon misalnya, maka bukan tidak mungkin uangmu akan habis lebih cepat. Terutama lagi jika kondisi keuanganmu memang tidak mendukung untuk hal tersebut.
5. Tidak Belanja untuk Kebutuhan Bulanan Sekaligus
Anak kos pada umumnya akan belanja bulanan dan membeli berbagai keperluan selama sebulan penuh ke depan. Akan sangat baik jika hal ini dilakukan sekaligus, sesaat setelah mendapatkan uang bulanan dari kiriman orang tua maupun gaji.
Jika kamu melakukan belanja bulanan ini secara berulang dan tidak sekaligus, maka besar kemungkinan kamu akan melakukan pemborosan dengan membeli lebih banyak barang yang sebenarnya tidak benar-benar dibutuhkan.
Tag
Baca Juga
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua
Artikel Terkait
-
Siapa Orang Tua Farhat Abbas? Pengacara Agus Salim Punya Latar Belakang Bukan Keluarga Abal-abal
-
Masa Tenang Pilkada DKI: Bawaslu Incar Pelaku Politik Uang Hingga Gang-gang Sempit!
-
Dorong Warga Sampai Jatuh Saat Pohon Tumbang, Adab Fara Dhilla Digunjing
-
Apa Itu Uang Mutilasi dan Ciri-Cirinya, Benarkah Tidak Bisa Dipakai Jual-beli?
-
5 Daftar Student Exchange Buat Tahun 2025: Syarat, Benefit dan Deadline
Lifestyle
-
3 Acne Spot Gel Ampuh Meredakan Jerawat Mendem dengan Cepat, Ada Favoritmu?
-
3 Varian Serum dari Hada Labo, Ampuh Hidrasi Kulit Kering dan Atasi Penuaan
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua