Meskipun seorang ibu adalah sosok yang sudah berkorban banyak untuk membesarkanmu, serta sampai bertaruh nyawa saat melahirkan, akan tetapi kenyataannya, gak semua ibu itu baik.
Banyak pula, ibu yang harusnya bersikap lembut pada anak-anaknya, malah abusive, yakni senang melakukan kekerasan, baik kekerasan fisik maupun emosional.
Berikut ini beberapa tanda kalau kamu sudah dibesarkan oleh seorang ibu yang abusive. Simak ciri-cirinya, ya, karena berpengaruh besar pada kehidupanmu!
1. Kamu sering mendapat komentar kalau ibumu itu toksik
Mungkin kamu sudah terbiasa dengan perangai ibumu sehari-hari, meski itu sangat toksik. Karena itulah, kamu gak merasa kalau sikap ibumu itu salah, meskipun apa yang dilakukannya sudah banyak membuatmu tersakiti.
Beranjak dewasa, orang lain pun akan melihat, dan karena rasa sayang dan peduli padamu, mereka tak jarang berkomentar bahwa tingkah ibumu itu toksik. Dan jika sudah banyak yang berkomentar seperti ini, saatnya kamu mulai membuka mata, supaya cepat sadar dengan perangai ibumu yang gak sehat itu.
2. Kamu takut membuat ibumu kecewa
Setiap anak pasti ingin membuat ibunya bahagia. Akan tetapi, sikap demikian ada yang dilandasi karena cinta kasih, tapi ada pula yang disebabkan rasa takut.
Bila kamu sering takut membuat ibu kecewa, karena reaksinya yang berlebihan. Misalnya bisa marah sampai mengamuk, suka mengeluarkan kata-kata kasar, atau malah sering melakukan tindak kekerasan, pertanda kalau ibumu itu abusive. Dan perilaku itu salah!
3. Sering membuatmu merasa lemah
Orang yang abusive benar-benar gila kekuasaan. Ia akan senang membuat orang lain jadi merasa lemah, tak terkecuali anak-anaknya.
Ini dilakukan, misalnya, dengan sering mengejekmu, melecehkan ide-ide atau impianmu, atau tindakan-tindakan lain yang membuatmu merasa lemah dan insecure. Ibumu seperti itu?
Itulah beberapa ciri dari seorang ibu yang abusive. Tipe ibu seperti ini, sangat berbahaya bagi mental juga keselamatan jiwamu (terutama jika sudah sampai melakukan kekerasan fisik).
Secara mental, dibesarkan oleh ibu bertipe toksik seperti ini, membuatmu jadi rendah diri, memiliki emosi yang labil, dan berbagai kondisi gangguan mental yang lain. Maka dari itu, kalau ibumu memang sudah sulit berubah akibat tabiatnya tersebut, lebih baik kamu memisahkan diri. Karena ibu seperti itu, akan terus membuatmu menderita. Dan ibu yang baik, harusnya membuat anaknya bahagia, bukan malah senang bikin anak sengsara. Setuju?
Baca Juga
-
Netflix Hadirkan Dokumenter Baru: Sisi Rentan Elvis Presley Terungkap!
-
Dokumenter 'Madaniya': Cara Mohamed Subahi Suarakan Revolusi tanpa Senjata
-
Blossom in Darkness: Drama China Romantis Horor yang Dibintangi Li Hongyi dan Sun Zhenni
-
Kabar Gembira! Aktor Song Joong-ki Umumkan Kelahiran Putri Keduanya di Roma
-
16 Tahun Vakum, Oasis Umumkan Konser Perdana di Korea
Artikel Terkait
-
Lisa Mariana Pamer Foto Terbaru, Akui Tubuhnya Overweight dan Baru Melahirkan Anak Kedua
-
Kehidupan Anak yang 'Dijual' Online: Tren Parenting atau Eksploitasi Terselubung?
-
7 Momen Haru Kiwil Bertemu Anak-anaknya dari Meggy Wulandari, Bertahun-tahun Berpisah
-
Perjuangan Anak Terima Fakta Ruben Onsu Mualaf: Sekuat Itu...
-
Sandal Jepit Lily Anak Nagita Slavina Bikin Kaget: Ukuran Minimalis, tapi Harganya Maksimalis
Lifestyle
-
Anggun dan Stylish dengan 4 OOTD Sweet Feminine ala Sakura LE SSERAFIM
-
4 Gaya Kasual ala Seohyun SNSD, Nyaman tapi Tetap Fashionable!
-
Keren dan Minimalis, 4 Daily Outfit ala Lee Sun-bin yang Mudah Ditiru!
-
4 Look Simple dan Modis ala Karina aespa untuk Gaya Outfit Sehari-hari
-
Aplikasi Kencan, Solusi Baru Gen Z Atasi Kesepian?
Terkini
-
Piala Asia U-17: Pasukan Garuda Muda Harus Paksakan Kemenangan saat Hadapi Yaman!
-
Piala Asia U-17: Hadapi Yaman, Pasukan Garuda Muda Harus Waspadai Overconfidence
-
Kalahkan LE SSERAFIM dan Jennie, KiiiKiii Menang di Music Core Lewat I DO ME
-
Imbas Capaian Snow White, Produksi Live-Action Tangled Resmi Ditunda
-
Mark NCT Kisahkan Perjalanan Hidup dan Ambisi di Lagu Debut Solo '1999'