Scroll untuk membaca artikel
Munirah | Rizki Putra
Ilustrasi membantu orang lain. (pexels.com/RODNAE Productions)

Melakukan kebaikan untuk orang lain, tidak semua orang mau melakukannya. Padahal, kalau memberi bantuan kepada orang lain bukan hanya mereka saja yang merasa dampaknya, bahkan diri kita sendiri akan merasakannya.

Namun, tidak semua orang hatinya tergerak melakukan kebaikan tanpa meminta imbalan. Maka dari itu, simak 4 tanda kamu memiliki jiwa sosial yang tinggi.

1. Rela membantu lebih kepada orang lain

Kalau kamu selalu memprioritas kepentingan orang lain dibandingkan diri sendiri, tandanya kamu memiliki jiwa sosial yang tinggi. Mungkin, kamu sadar bahwa orang lain jauh lebih membutuhkan pertolongan, maka dari itu kamu berani memberi lebih kepada mereka.

Selain itu, tidak terbesit dipikiran untuk meminta imbalan dari mereka. Kamu akan sangat senang untuk membantu orang lain, karena kamu sadar hal seperti ini bisa membuat orang lain dan diri sendiri jadi lebih bahagia.

2. Memiliki niat yang iklas

Kamu memiliki niat yang iklas membantu tanpa ada motif dibelakangnya atau pamrih. Meskipun orang tersebut tidak tahu berterimakasih, kamu tetap bersedia untuk membantunya.

Selagi kamu mampu dan siap, tandanya bisa untuk berusaha membantu orang lain. Alasan melakukannya lantaran senang untuk berbagi, karena kamu paham bahwa bisa membantu orang lain tidak dapat dilakukan oleh semua orang.

3. Bisa meluangkan waktu

Ketika harus membantu orang lain karena alasan yang genting, kamu bisa meluangkan waktu meski memiliki pekerjaan yang sudah deadline. Kamu bisa melakukannya karena paham manajemen waktu, dan membuat skala prioritas kerja.

Ini merupakan tanda bahwa kamu memiliki jiwa sosial yang tinggi. Selain itu, kamu selalu tidak berpikir untuk meminta imbalan, dan membantu secara iklas.

4. Menyayangi orang tanpa pandang bulu

Kamu bisa menyayangi orang lain tanpa melihat kondisi ekonomi, status sosial, dan jenis kelamin. Kamu paham bahwa setiap manusia harus bisa saling menghargai satu sama lain, meskipun ada perbedaan kondisi hidup.

Tentu hatimu akan tergerak ketika ada orang lain sedang berjualan, namun dagangannya sepi. Mau enggak mau, kamu mencoba untuk membelinya dan bisa mengakrabkan dengannya.

Berdasarkan ulasan di atas, untuk bisa menolong orang lain memang terkadang harus memiliki niatan iklan untuk membantu. Kalau sudah memiliki pola pikir seperti itu, empatimu dengan kondisi sekitar akan jauh lebih peka, dan bisa memposisikan diri merasakan apa yang orang lain sedang alami.

Rizki Putra