Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Mutami Matul Istiqomah
Ilustrasi kesedihan (pixabay.com)

Istilah PHP alias Pemberi Harapan Palsu sudah ramai sejak lama. Banyaknya orang yang merasa diberi harapan oleh seseorang, dibahagiakan, tapi pada akhirnya harus berpisah tanpa jelasnya alasan. Hal ini seringkali berdampak bagi hubungan keduanya.

Memang, ada beberapa yang memilih untuk mengikhlaskan, memaafkan, kemudian melupakan. Namun, tidak semudah itu. Jika soal hati, memang selalu merepotkan. 

Anehnya, banyak sekali yang merasa tidak bersalah apa-apa setelah memberikan harapan palsu kepada seseorang. Padahal, banyak di antara korban harapan palsu yang sedih berlarut-larut, stres, dan naasnya beberapa ada memilih untuk mengakhiri hidup.

Sudah ada gambaran jelas begitu, sampai sekarang masih ada saja generasi-generasi pemberi harapan palsu. Seolah tidak belajar dari yang telah lalu.

Nah, untuk kamu yang sedang memberi harapan palsu kepada seseorang, kamu harus membaca 5 dampak buruk PHP ini. Semoga bisa membuatmu sadar dan jera, ya!

1. Dibenci orang

Seperti yang saya tulis di atas, seseorang bisa saja memaafkanmu yang telah memberi harapan palsu. Namun, dengan memaafkan, belum tentu dia bisa melupakan perlakuan kurang ajarmu itu.

Kebanyakan memilih untuk membencimu, memasukkanmu ke dalam daftar hitam, menyingkirkan kamu beserta segala kenangan dalam hidupnya. Seolah kamu telah terhapus dalam dunianya. 

Dibenci oleh seseorang bukanlah hal yang baik. Apalagi, kalau pada awalnya hubungan kalian berjalan baik. Kamu datang dengan baik-baik. Jadi, kalau harus berpisah pun, berpisahlah secara baik-baik. Sekali pun dibenci orang tidak membuatmu mendapat apa-apa, bukan berarti sikap burukmu itu dibolehkan.

2. Tidak dipercaya orang

Kamu yang datang dan pergi seenaknya akan kehilangan kepercayaan. Kamu menyakiti satu orang, tapi bisa ada seribu orang yang tidak akan mempercayaimu lagi. Kepercayaan itu bukan sekadar kamu ngomong sesuatu lalu orang tidak percaya hanya pada saat itu saja, tapi berpengaruh kepada banyak hal. Termasuk hubunganmu dengan sahabat atau dalam pekerjaan.

Kamu yang tidak lagi dipercaya orang, akan kesulitan berjalan kedepan, tidak ada tempat meminta tolong, tidak memiliki seorang sahabat. Jangan pernah meremehkan kepercayaan, karena kepercayaan menyangkut banyak hal. 

3. Merasa kehilangan

Kali pertama kamu meninggalkan seseorang tanpa alasan, kamu tidak akan merasakan apa pun. Bahkan, mungkin kamu akan bangga karena ditangisi dan diminta jangan pergi oleh seseorang. Kamu merasa bangga karena telah menyakiti satu dari sekian hati. Seolah menjadi seseorang yang paling sempurna dan didamba banyak orang, kan?

Namun, pada waktu yang akan datang, bisa jadi kamu merasa sangat kehilangan. Terutama ketika mengingat kebiasaanmu bersama seseorang yang kini sudah tidak lagi bersamamu, bahkan sudah sangat membencimu. Di masa itu, kamu sudah tidak bisa melakukan apa-apa. Kamu hanya bisa menangisi waktu dan kenangan.

4. Dihantui rasa bersalah

Ketika kamu sudah dalam keadaan merenungi kesalahanmu, tapi tidak dapat melakukan apa-apa, kamu akan terus dirundungi perasaan bersalah. 

Perasaan bersalah yang hanya bisa kamu rasakan sendiri, tapi tidak bisa kamu ungkapkan, bagikan, atau kamu rubah. Nasi sudah menjadi bubur. Kamu tidak bisa kembali ke awal dan memperbaiki semuanya. Kamu hanya bisa menerima apa yang ada dan mengikhlaskannya. 

5. Mendapat karma

Apa yang kamu tanam, itulah yang kamu tuai. Peribahasa yang tepat untuk menggambarkan sebuah karma. Bisa jadi, kamu sekarang meninggalkan seseorang dan membuatnya kesakitan. Namun suatu hari, ketika kamu benar-benar mencintai seseorang, bisa saja dia sekadar mempermainkanmu, lalu meninggalkanmu. Hidup ini sebenarnya adil, hanya perkara menunggu.

Nah, itu dia 5 dampak buruk untuk kamu yang suka PHP-in orang. Merendahkan orang lain tidak akan membuatmu terlihat sempurna. Sempurna itu jika kamu bisa menghargai hubunganmu dan menghargai pasanganmu.

Mutami Matul Istiqomah