Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Rizky Melinda Sari
Ilustrasi Mendengarkan Perkataan Orang Lain (Pexels)

Tingkat kedewasaan seseorang tidak hanya dilihat dari segi umur. Terkadang, umur tidak menjamin atau menjadi patokan bagi seseorang dalam bersikap dewasa.

Ada orang yang masih sangat muda, tetapi sudah paham dan mampu membawa diri dengan baik. Ada pula orang yang sudah memasuki usia dewasa, tetapi mentalnya masih jauh dari kedewasaan.

Berikut adalah beberapa tanda bahwa seseorang mencapai kedewasaan secara emosional

1. Tidak asal bicara

Selalu memikirkan kata-kata sebelum berbicara kepada orang lain, memikirkan dampak ucapan kita terhadap perasaan orang lain, serta berusaha tidak asal membalas ucapan orang lain, merupakan beberapa hal yang menandakan bahwa kita telah dewasa secara emosional.

Daripada asal berbicara untuk membungkam lawan bicara, lebih baik diam dan memikirkan balasan yang tepat dan terkesan dalam. Hal ini juga untuk menghindari kita agar tidak ikut termakan emosi ketika sedang adu mulut dengan orang lain.

2. Berempati dan tidak asal tuduh

Ketika ada orang yang menunjukkan sikap permusuhan atau secara terang-terangan memusuhi, orang yang dewasa secara emosional tidak akan langsung mengatakan bahwa orang tersebut pemarah, pendendam, tidak ramah, dan lain-lain.

Orang yang dewasa secara emosional akan menelaah kembali permasalahan atau penyebab mengapa orang lain bersikap demikian terhadapnya. Berusaha memahami perasaan orang lain serta tidak mudah menilai orang hanya dari luar, merupakan salah satu ciri seseorang telah dewasa.

3. Tahu cara menghargai diri

Dewasa secara emosional berarti tahu dan paham tentang cara menghargai diri sendiri. Ketika ada orang yang benci dan tidak suka pada kita dan kita sudah berusaha berdamai dan menelaah penyebab orang tersebut bersikap demikian, tetapi tetap tidak ada perubahan, persoalan itu bukanlah masalah kita lagi.

Daripada membuang energi untuk memikirkan mereka, lebih baik menghabiskan energi untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat. Tidak perlu berusaha membuktikan bahwa kita benar dan orang lain salah, cukup percaya pada diri sendiri bahwa apa yang kita lakukan sudah benar, dan urusan penilaian orang lain, serahkan saja pada mereka.

4. Berhenti mencari tahu hal tidak penting

Berhubungan dengan poin ketiga, kedewasaan seseorang juga terlihat dari caranya memanfaatkan waktu luang yang ia miliki. Daripada berusaha ikut membicarakan atau mencari-cari gosip tentang orang lain, orang dengan emosional yang matang tidak akan mempunyai waktu untuk itu.

Selain membuang waktu, nyinyir, kepo terhadap hidup orang lain, serta berusaha mengorek kekurangan orang lain juga hanya akan menguras emosi saja. Lebih baik fokus pada perbaikan diri saja.

5. Mudah memaafkan

Anak kecil terkadang dapat bersikap lebih dewasa daripada orang dewasa itu sendiri. Ketika kita melihat anak kecil bertengkar, tidak berapa lama kemudian mereka akan langsung meminta maaf dan saling memaafkan. 

Sementara orang dewasa, hanya karena beberapa masalah kecil dan sepele, bisa bermusuhan sampai berbulan-bulan bahkan turun-temurun. Orang yang dewasa secara emosional akan mudah memaafkan kesalahan orang lain, karena mereka sadar, setiap manusia pasti pernah salah. Memaafkan orang lain juga akan membuat kita merasa tenang.

Dari kelima tanda-tanda tersebut, adakah kamu di salah satunya?

Rizky Melinda Sari