Pernah tidak kamu berpikir mengapa barang dari China murah meriah? Ternyata, ada banyak faktor yang membuat harga barang dari China jadi murah. Pertama, soal upah pekerja. Di China, upah mereka murah. Dalam banyak kasus, pengeluaran untuk upah bahkan hanya 20 persen dari total biaya produksi, hal ini salah satunya dikabarkan dalam artikel berjudul "Viewpoint: Why is China Cheaper?" oleh Industry Week.
Imbasnya, banyak pekerja yang kemudian sering protes meminta kenaikan upah. Selain upah, bahan baku juga ikut murah. Ini lantaran pabrik-pabrik di China memesan bahan dengan volume yang sangat besar. Kemudian, pabrik di China juga mayoritas minim alokasi untuk pengelolaan limbah. Faktor penting lainnya, pemerintah China memperbolehkan pabrik untuk menerapkan dumpling.
Metode ini kurang lebih berarti barang yang diekspor keluar negeri dijual di bawah harga pasar dalam negeri atau biaya produksi. Tujuan dumpling yakni merebut pasar serta mengacaukan persaingan harga. Disadur dari The Hindu Business Line, Profesor tamu di London Business School, Nirmalya Kumar mengatakan produk masuk pasar mulanya dengan harga serendah mungkin.
Dari situ, produk akan menjangkau banyak segmen konsumen sebab harganya murah. Selanjutnya, brand akan meningkatkan kualitas dan harga untuk menyerang segmen terbawah berikutnya. Begitu seterusnya sampai produk mencapai posisi dominan di pasar. Pemerintah China juga mengizinkan produsen menggunakan "penipuan dadang", seperti mematok tarif yang tidak seimbang.
Misalnya, jika dikenakan tarif 2,5% untuk barang yang diekspor ke Amerika, maka barang yang masuk ke China dari Amerika tarifnya jadi 25%. Bukan cuma itu, biaya shipping (pengiriman atau proses fisik pengangkutan barang) dari China juga bisa dikatakan sangat murah dibandingkan negara lain seperti Amerika Serikat.
Padahal, mereka sama-sama tergabung dalam Universal Postal Union atau UPU (Organisasi dunia bidang pengiriman barang dan perangko). Hal ini terjadi karena sistem UPU yang membagi negara-negara anggotanya ke dalam kategori berdasarkan tingkat perkembangannya untuk menentukan tarif kompensasi layanan.
Disadur dari South China Morning Post pada 18 Oktober 2018, China masih masuk dalam kategori negara "transisi", sementara AS adalah negara "target". Itulah yang membuat tarif pengiriman barang dari China ke AS jauh lebih murah daripada yang dikirim dari sesama negara bagian AS sendiri. Nah, sekarang sudah tahu kan, kenapa barang-barang dari China bisa murah?
Tag
Baca Juga
-
3 Film dan Drama Korea yang Diperankan Jeon Do-Yeon, Ada Kill Boksoon
-
3 Rekomendasi Anime yang Berlatar pada Abad ke-20, Kisahkan tentang Sejarah
-
3 Rekomendasi Anime Bertema Mafia, Salah Satunya Spy x Family
-
3 Rekomendasi Anime Gore Tayang di Netflix, Mana yang Paling Sadis?
-
3 Rekomendasi Film Bertema Bom Atom, Gambarkan Dampak Buruk Perang Nuklir
Artikel Terkait
-
4 Rekomendasi Short Drama China Buat yang Suka Cerita Padat Bikin Nagih
-
Timnas Indonesia Masih Bisa Temani Jepang ke Piala Dunia 2026, Asal Terjadi Ini
-
Sinopsis Drama Almost Lover, Zhao Lusi Dilema Antara Cinta atau Impian
-
Media China: Kelemahan Timnas Indonesia Ada di Pemain Naturalisasi
-
Menghitung Ranking FIFA Timnas Indonesia Jika Menang, Imbang, atau Kalah Melawan China
Lifestyle
-
Lebih Bahagia dengan Cara Sederhana: Mulai dari Micro-Moments of Happiness
-
Koreksi Diri, 3 Hal Ini Membuat Kita Terjebak dalam Pilihan Salah
-
Tampil Menarik dan Keren! Intip 4 Daily Outfit Edgy ala Yoon STAYC
-
4 Gaya Andalan Chaeyoung TWICE yang Bisa Kamu Tiru untuk Outfit Sehari-hari
-
Struktur 'Sawang' dalam Daily Conversation, Kata Kerja atau Kata Benda Sih?
Terkini
-
Sinopsis Film Streaming, Mengulas Kasus Kriminal yang Belum Terpecahkan
-
Review Film Twisters: Lebih Bagus dari yang Pertama atau Cuma Nostalgia?
-
Selamat! Ten NCT Raih Trofi Pertama Lagu Stunner di Program Musik The Show
-
Arne Slot Soroti Rekor Unbeaten Everton, Optimis Menangi Derby Merseyside?
-
AI Mengguncang Dunia Seni: Kreator Sejati atau Ilusi Kecerdasan?