Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Muhamad Firdaus | Dea Nabila Putri
Ilustrasi tanda tangan surat resign - (Pixabay/Free-Photos)

Pekerjaan yang dilakukan selama bertahun-tahun mungkin membuat kita bosan atau bahkan tidak memotivasi kita untuk mengembangkan skill. Ditambah lagi di era sekarang, banyak pekerjaan yang mengharuskan kita memiliki banyak jobdesk yang jauh dari kriteria awal. Tak hanya itu, pendapatan yang dihasilkan juga mungkin belum mumpuni untuk kehidupan sehari-hari.

Banyak karyawan yang memutuskan mundur dari pekerjaan di bidang-bidang tertentu dengan alasan mengurangi beban pikiran atau memilih karier lain seperti menjadi pebisnis atau usaha lainnya. Hal tersebut juga menjadi beban perusahaan karena kemampuan pegawai yang mereka miliki mungkin sudah mumpuni namun secara finansial perusahaan belum mampu membayar gaji pegawai sesuai kemampuan mereka. Nah, jika kamu pernah terpikir untuk mengundurkan diri dari pekerjaanmu, cobalah untuk mempertimbangkan 6 hal ini sebelum akhirnya benar-benar resign.

1. Sudah punya side income

Selain memikirkan pekerjaan apa yang akan dilakukan selanjutnya, cobalah untuk menelaah apakah kamu sudah memiliki side income atau penghasilan sampingan sebelum resign. Selain sebagai jaminan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sebelum akhirnya mendapatkan pekerjaan baru, side income ini juga harus diperhitungkan.

Bagi beberapa orang, side income ini setidaknya harus memenuhi dua kali pengeluaran bulananmu. Contohnya, jika pengeluaran bulananmu sebesar Rp3 juta, setidaknya kamu sudah memiliki penghasilan tambahan sebesar Rp6 juta. 

2. Sudah memiliki dana darurat

Banyak pakar keuangan yang mengatakan bahwa semua orang wajib memiliki dana darurat tanpa terkecuali. Hal ini sangat diperlukan mengingat banyak hal yang bisa terjadi tanpa kontrol kita sebelumnya. Contohnya seperti kecelakaan, masuk rumah sakit, atau kebutuhan dadakan dan darurat lainnya. Bukan hanya itu, dana darurat ini juga dijadikan aset sementara ketika kamu belum mendapatkan pekerjaan baru untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

3. Punya skill khusus

Skill khusus ini diperlukan untuk kamu yang ingin menjadi pebisnis atau mengambil peluang pekerjaan yang jabatannya lebih tinggi dari pekerjaan sebelumnya. Hal ini agar nantinya kamu tidak kesulitan untuk mencari kerja atau memulai bisnismu. 

4. Tekad yang kuat

Saat kamu memutuskan resign, risiko terbesar yang harus kamu ambil adalah tidak adanya penghasilan bulanan yang kamu dapatkan. Maka dari itu, bertekadlah untuk segera mencari pekerjaan baru atau memulai pekerjaan dengan berbisnis agar kamu bisa segera mendapatkan penghasilan lagi setelah resign.

5. Siap kerja kapan saja dan dimana saja

Pekerjaan di era sekarang tidak memerlukan tempat khusus seperti kantor. Lowongan remote work juga banyak digandrungi oleh orang-orang untuk dijadikan sebagai pekerjaan utama. Hal ini juga bisa membuatmu siap bekerja kapan saja dan dimana saja sesuai pekerjaan yang kamu lakukan. 

6. Punya pendirian

Kamu tidak perlu mencari banyak alasan untuk tidak bekerja setelah resign. Gunakan pengalamanmu selama bekerja untuk mencari relasi, mengembangkan ide-idemu, serta mulai untuk merealisasikan mimpi-mimpimu yang mungkin tertahan selama bekerja di perusahaan sebelumnya. Bangun kebiasaan baik untuk memotivasi agar kamu selalu punya pendirian dan kepribadian yang tangguh.

Bagi sebagian orang, tidak ada pilihan lain selain bekerja demi mencukupi kebutuhan. Namun jika kamu sudah memiliki rencana ke depan, tidak ada salahnya untuk mengundurkan diri dari pekerjaan demi mengejar cita-cita. Ingatlah bahwa kecerdasan dan ketekunan bisa membawamu menuju karier yang kamu inginkan.

Dea Nabila Putri