Ada sesuatu yang populer selain TikTok (sebuah aplikasi) di kalangan anak muda yaitu mager alias malas gerak. Bahkan mager tidak pernah sepi dalam mengisi percakapan mereka. Apalagi ketika dihadapkan dengan suatu pekerjaan yang berat. Kebiasaan baru anak muda sekarang adalah menunda pekerjaan karena kemalasan yang tidak berujung.
Ada beberapa bentuk malas yang sering dilakukan seperti bangun terlalu siang, tidak mengerjakan tugas, tidak mau belajar dan berselancar di media sosial tanpa ada keperluan. Aktivitas tersebut mencerminkan kepribadian dan tentunya akan berdampak pada masa depan. Meskipun dengan penuh kesadaran mereka berada pada kemalasan, sangat sulit bagi mereka untuk keluar dari keadaan tersebut. Ada 3 akibat kemalasan yang sangat mengerikan yaitu :
1. Ketinggalan pergaulan dan teknologi
Era modern sekarang pemuda dituntut aktif, kreatif dan inovatif untuk menghadapi perkembangan zaman. Apalagi Indonesia kini sedang berada di era disrupsi. Orang yang tidak mampu beradaptasi dengan cepat akan tereliminasi dari lingkungan. Maksudnya, mereka akan mundur dari pergaulan. Hal ini tentu mengerikan sebab sangat berkaitan dengan eksistensi mereka.
2. Sulit mendapatkan pekerjaan
Seperti pemaparan diatas bahwa menjalin relasi yang baik tidak mudah bagi orang yang malas khususnya untuk relasi pekerjaan. Ketika anak muda sudah melewati masa pendidikannya, perjuangan selanjutnya adalah perjuangan memiliki pekerjaan seperti harapan dari orang tua atau keluarga.
Relasi yang didapatkan semasa mengenyam pendidikan setidaknya mampu memberikan sedikit manfaat bagi mereka ketika berada dalam masa yang sulit ini. Malas merupakan kelemahan yang amat fatal dan kontradiksi dengan Personal Branding. Bagaimana bisa mereka dipercaya oleh lingkungan untuk melakukan suatu pekerjaan jika Personal Branding mereka buruk ?. Tentu ini adalah masa depan yang tidak mungkin pernah diinginkan oleh siapapun.
3. Beban keluarga
Inilah mimpi buruk yang jangan sampai terjadi pada masa depan anak muda. Menjadi beban keluarga dapat dikatakan sebagai akumulasi kemalasan-kemalasan yang diperbuat. Tidak akan mudah anak muda menerima kondisi ini karena mereka hanya dapat menyesal dan waktu tidak pernah kembali. Perjuangan orang tua mendukung masa depan anaknya dapat dijadikan citra indah yang ditanam dalam hati dan jiwa anak muda agar mampu membakar semangat untuk mengentaskan diri dari sifat malas.
Dengan mengingat tiga hal tersebut, semoga anda tidak terlalu lama dalam keadaan bermalas-malasan. Kegagalan masa depan adalah gambar yang anda lukis sendiri.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Berani Menceritakan Kembali Hasil Bacaan dalam Buku Festival Buku Favorit
-
Bongkar Pasang Kurikulum Pendidikan: Jangan Sampai Siswa dan Guru jadi Kelinci Percobaan!
-
Daftar 9 Kelompok Orang Dianjurkan Tak Minum Kopi, Termasuk Penderita Epilepsi hingga Jantung
-
Program Edukatif Ajak Anak-anak Menonton Film Lokal, Ini Deretan Manfaatnya
-
Tak Masalah Coding Diajarkan Sejak SD, Tapi Orang Tua Khawatir Biaya Sekolah Makin Mahal
Lifestyle
-
3 Rekomendasi Oil Serum Lokal Ampuh Meredakan Jerawat, Tertarik Mencoba?
-
3 Cleanser Lokal Mengandung Chamomile, Cocok untuk Pemilik Kulit Sensitif
-
3 Produk The Originote Ukuran Jumbo, Ada Micellar Water dan Sunscreen Spray
-
Viral Earbuds Berdarah, Ini Batas Aman Volume untuk Mendengarkan Musik
-
4 Gaya Fashion Youthful ala Kim Hye-jun yang Ideal untuk Acara Mid-Forma
Terkini
-
Ilusi Uang Cepat: Judi Online dan Realitas yang Menghancurkan
-
Dukungan Jokowi dalam Pilkada Jakarta: Apa yang Bisa Kita Pelajari?
-
Curi Perhatian! Ini Reaksi Pelatih PSBS Biak usai Strikernya Dipanggil Timnas Indonesia
-
Psikologi Feminisme di Buku Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan
-
Tak Turunkan Skuad Terbaik, Bisakah Timnas Indonesia Unjuk Gigi di Piala AFF 2024?