Banyak orang yang menggunakan istilah tanggal tua untuk menunjukkan kondisi keuangan yang dirasakan. Secara tersirat, tanggal tua merupakan situasi darurat bagi para pekerja yang biasanya terjadi di akhir bulan. Istilah tanggal tua ini digunakan saat kondisi keuangan sedang menurun karena banyak pengeluaran yang harus dipenuhi seperti cicilan, biaya hidup, dan lain-lain.
Selain tanggal tua, ada juga istilah tanggal muda yaitu kondisi di mana seseorang baru saja mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Lagi-lagi, sebuah anekdot muncul. Banyak lelucon yang menuliskan bahwa tanggal tua dan tanggal muda terkadang hanya beda sehari mengingat tuntutan biaya yang besar bagi setiap orang. Hal ini tentu dirasakan oleh banyak orang, terutama para generasi sandwich yang setiap bulannya harus berjuang menafkahi beban atas dan bawah.
Apa yang dimaksud dengan beban atas dan bawah? Menyandur dari Pewresearch, sandwich generation ini dikategorikan dalam umur 40-50 tahun dan biasanya sudah berkeluarga serta memiliki anak. Di usia 40-50 tahun, orang orang sudah memasuki usia produktif dalam bekerja. Namun, beban yang diterima juga cukup berat.
Orang-orang dalam rentang umur tersebut biasanya masih memiliki orang tua yang berusia 65-90 tahun yang kehidupannya masih harus ditanggung. Hal ini biasa disebut dengan beban atas. Sedangkan, beban bawah yang dimaksud adalah generasi ke-3 yaitu anak-anak dari orang tua berusia 40-50 tahun yang masih harus dinafkahi dan diberi pendidikan yang baik.
Hal ini membuat banyak sandwich generation memutar otak untuk memenuhi kebutuhan beban atas dan beban bawah. Tak jarang, banyak orang dalam rentang usia tersebut memilih untuk memiliki usaha sampingan atau side hustle yang penghasilannya lebih besar dari penghasilan utama.
Lama kelamaan, usaha sampingan yang menghasilkan lebih banyak uang ini membuat sandwich generation ini mempertimbangkan kembali untuk mempertahankan pekerjaan utama. Akhirnya, banyak orang yang resign dari pekerjaan utama untuk mengembangkan usaha sampingan tersebut. Lagi-lagi, mereka hanya ingin menghindari "tanggal tua" dan "tanggal muda" dan berusaha menafkahi kedua pihak atas dan bawah.
Walaupun begitu, sandwich generation adalah generasi yang cukup sulit beradaptasi dan harus memiliki pemikiran yang kuat karena pola asuh dari generasi sebelum mereka, baby boomer dan harus menyesuaikan dengan pola asuh anak milenial seperti sekarang. Apapun yang terjadi, siapapun yang berjuang untuk menafkahi keluarga semoga selalu dilancarkan usahanya.
Baca Juga
-
Jangan Bingung, 9 Langkah Ini Bisa Kamu Lakukan saat Merasa Stuck
-
Kamu Tidak Perlu Merasa Bersalah atas 6 Hal ini, Bentuk Cinta Diri Sendiri!
-
Bukan Hanya Soal Gaji, Ini 6 Alasan Karyawan Mau Bertahan di Perusahaan
-
7 Cara yang Bisa Kamu Terapkan Agar Pengeluaran Tidak Membengkak
-
7 Tanda Kamu Termasuk Orang yang Fast Learner, Salah Satunya Tidak Takut Salah!
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Bukan Cuma Mewah, Ini 7 Kunci Utama Rumah yang Ideal untuk Anak
-
4 Rekomendasi HP Tahan Air Paling Murah 2025, Keamanan Maksimal dengan Sertifikat IP68
-
Workshop TerraMori Tawarkan Pengalaman Date Baru Lewat Merangkai Terrarium
-
Tak Perlu Gugup, Ini 4 Tips Auto Mahir Public Speaking Ala Azkiya Haliza
-
5 Setting Spray untuk Kulit Sensitif agar Makeup Tahan Lama Tanpa Iritasi
Terkini
-
Choi Jin Hyuk Tampil Karismatik Jadi CEO Chaebol di Drama Positively Yours
-
Indra Sjafri dan Perjalanan Pengabdian 14 Tahun untuk Tanah Air yang Berakhir Antiklimaks
-
3 Drama dan Film Korea Kim Young Kwang di Tahun 2025, Layak Ditonton!
-
Avatar: Fire and Ash Debut 70% di Rotten Tomatoes, Terendah di Trilogi
-
Angkat Mimpi di Paris, Film Anime L'etoile de Paris en Fleur Tayang 2026