Pernahkah kamu melakukan suatu perjalanan dan merasa saat perjalanan pulang terasa lebih cepat daripada saat berangkat? Nah, fenomena tersebut dinamakan dengan return trip effect.
Nah, bagaimana sih fenomena return trip effect ini terjadi?
Return trip effect ini semacam efek yang dialami oleh manusia ketika akan bepergian, yang merasa perjalanan pulang jauh lebih cepat daripada saat berangkat, padahal jarak yang ditempuh sama saja.
Walau terasa cepat, sebetulnya perjalanan pulang ini tidak benar-benar lebih cepat dari perjalanan berangkat lho.
Semua itu hanya ada di dalam otak kita yang bisa merasa demikian karena ada yang namanya waktu. Ketika seseorang lebih memperhatikan waktu yang berlalu, misalnya ketika murid sekolah yang otaknya mencoba fokus pada pelajaran matematika di ruang kelas dan terus-menerus memeriksa jam tangan, maka waktu sepertinya berjalan lebih lama.
Perjalanan saat berangkat akan terasa sangat lama ini biasanya terjadi ketika pergi ke suatu tempat yang belum pernah dilalui sebelumnya. Saat dalam perjalanan berangkat, otak kita cenderung lebih fokus untuk mencerna rute dan objek yang kita temui sepanjang jalan.
Saat perjalanan pergi atau berangkat seringkali kita menemui banyak hal yang membuat kita khawatir sehingga kita terus mengecek target waktu dan memikirkannya sehingga terbawa ke dalam fokus otak kita. Perasaan ini muncul karena perhatian kita tertuju pada waktu. Ketika pergi, kita selalu menunggu kapan sampai, apalagi saat akan berangkat kita malah bangun kesiangan, atau buru-buru karena ada rapat kantor, pastilah perjalanan akan terasa lebih lama.
Ketika otak kita sedang fokus, persepsi otak kita terhadap waktu juga akan terasa lebih lama. Akan tetapi, jika seseorang terganggu dengan hal yang lebih menarik, waktu akan berlalu dengan cepat.
Nah, berbeda jika kita melakukan perjalanan pulang, jika kita melewati jalanan yang sama otak kita sudah familiar, dan tidak perlu lagi bekerja keras untuk fokus. Dalam arti titik-titik yang telah dilewati sebelumnya sudah bisa diprediksi dan perjalanan pun terasa lebih cepat
Otak kita yang sudah mengenali rute jalanan tidak perlu menghafalkannya situasi dari rute tersebut sehingga waktunya juga akan terasa berjalan lebih cepat.
Jadi itulah penjelasan mengenai kenapa kita seringkali merasa perjalanan pulang lebih cepat dari pada perjalanan berangkat atau biasa disebut return trip effect. Sudah tidak penasaran lagi, kan?
Baca Juga
-
Segera Tayang, Intip Sinopsis dan Pemain Film Sinden Gaib!
-
Sinopsis dan Pemeran Serial 'Griselda', Kisah Nyata Wanita Gembong Narkoba!
-
Sinopsis Captivating The King, Kisah Cinta Raja dan Seorang Mata-Mata!
-
3 Alasan Kamu Wajib Nonton 'A Shop for Killers', Drama Korea Penuh Misteri!
-
Sukses Perankan Cho Sam Dal, Ini 4 Drama Korea yang Dibintangi Shin Hye Sun!
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Asus Vivobook S14: Tampil Ramping, Tetapi Performa Nggak Main-main
-
4 Produk Skincare Avoskin Anti Aging, Solusi Atasi Penuaan dan Mata Panda
-
4 Tinted Sunscreen Proteksi Kulit dan Bantu Pudarkan Noda, Cuma Rp40 Ribuan
-
5 HP Murah RAM Gede, Biar Multitasking Bisa Juga
-
Samsung Galaxy Z Flip 7 Resmi Rilis, HP Lipat AI dengan Desain Super Tipis
Terkini
-
Ulasan Novel Flip-Flop: Terjebak di antara Aku, Kamu, Jarak, dan Dia
-
Timnas Indonesia Dinanti Dua Ajang Bergengsi usai Piala AFF U-23, Apa Saja?
-
BRI Super League: Lucas Gama Bawa Misi Katrol Prestasi Persik Kediri
-
Usai Jadi Juara AFF U-23, Media Vietnam Bongkar 3 Faktor yang Bikin Mereka Bungkam Indonesia
-
Rayakan 10 Tahun Debut, Day6 Siap Rilis Album Baru dan Gelar Konser Stadium