Kekerasan seksual akhir-akhir ini marak terjadi. Apalagi kekerasan seksual pada anak yang semakin sering terjadi. Pihak yang melakukannya adalah oknum guru kepada siswanya, ada juga orang-orang terdekat anak. Hal itu tentu merusak masa depan anak dan memberikan trauma berat. Tindakan tersebut tentu harus kita lawan agar tidak semakin terus menerus terjadi. Bila terus terjadi maka negara kita akan rugi karena anak adalah agen perubahan bagi negara Indonesia.
Sebab itu, anak harus dilindungi dan juga diberikan hak-haknya secara menyeluruh. Ada beberapa tips yang akan saya bagikan agar anak terhindar dari kekerasan seksual:
1. Pengawasan orangtua
Kekerasan seksual dapat dihindari dengan pengawasan orangtua. Orangtua sebagai elemen terpenting dan terdekat bagi anak harus aktif dalam melakukan pengawasan bagi anaknya. Pengawasan bisa dilakukan di rumah maupun di sekolah. Orangtua wajib meluangkan waktu untuk anaknya setiap hari.
Misalnya, orangtua harus sering mengantarkan anak ke sekolah dan bersedia menunggu anak sampai pulang sekolah. Hal itu adalah cara terbaik agar orangtua bisa memantau kegiatan anak setiap hari dan bisa melakukan pencegahan kekerasan seksual.
2. Edukasi sejak dini
Anak-anak perlu juga diedukasi sejak dini tentang kekerasan seksual. Edukasi itu dapat berupa nasihat-nasihat agar anak segera menghindari oknum-oknum yang mencoba mengajak anak ke sebuah tempat dengan janji-janji akan diberikan jajan, uang maupun makanan lainnya. Selain itu, anak-anak juga diajari untuk menghindar ketika ada orang yang memegang bagian tubuhnya dan bisa juga melapor ke orang terdekat, kepala sekolah maupun orangtua.
3. Peran masyarakat
Masyarakat merupakan elemen penting juga dalam proses pencegahan kekerasan seksual pada anak. Masyarakat juga harus bisa jadi guru yang terbaik buat anak-anak tentang bahaya kekerasan seksual dan cara menghindarinya. Masyarakat juga bisa melakukan pengawasan ketika ada pihak yang hendak melakukan kekerasan seksual. Ketika oknum pelaku hendak melakukan kekerasan seksual, maka masyarakat bisa melaporkan langsung ke pihak berwajib untuk ditindak secara hukum.
4. Peran sekolah
Peran pihak sekolah seperti yayasan, kepala sekolah maupun guru dibutuhkan dalam proses pencegahan kekerasan seksual pada anak. Ketika anak diketahui menerima kekerasan seksual, harusnya pihak sekolah bisa tegas terhadap pelakunya. Pihak sekolah harus rutin juga dalam melakukan pengawasan pada anak didiknya karena sekolah juga bertanggungjawab pada anak selama berada di sekolah.
Semoga saja dengan keempat hal tersebut bisa diterapkan oleh seluruh masyarakat Indonesia untuk menghindari kekerasan seksual pada anak. Semoga bermanfaat ya!
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Persija Jadi Alasan Jakmania Pilih Pram-Rano di Pilkada DKI? Ini Kata Pentolannya
-
Momen Hari Guru Nasional, Prabowo Ungkit Atap hingga WC Sekolah, Begini Katanya!
-
Prabowo Janji 4 Bulan Lagi Kirim Tv Canggih di Semua Sekolah, buat Apa?
-
Judi Online Jebakan Batman? Cak Imin Bongkar Trik Bandar Tipu Mangsa
-
Intervensi Dini: Kunci Pengembangan Anak Neurodivergent Menurut Para Ahli
Lifestyle
-
3 Serum yang Mengandung Tranexamic Acid, Ampuh Pudarkan Bekas Jerawat Membandel
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat
-
Gambarkan Kepribadian Ceria dan 'Ekstrovert' Lewat Aroma Parfum yang Tepat
-
3 Serum Korea Mengandung Ekstrak Beras, Bikin Kulit Cerah dan Awet Muda
-
Pilihan Hemat nan Bijak! 4 Jenis Barang yang Aman Dibeli Preloved
Terkini
-
PSSI Targetkan Timnas Indonesia Diperingkat ke-50 Dunia pada Tahun 2045 Mandatang
-
Review Gunpowder Milkshake: Ketika Aksi Bertemu dengan Seni Visual
-
Memerankan Ibu Egois di Family by Choice, Kim Hye Eun: Saya Siap Dihujat
-
Alfan Suaib Dapat Panggilan TC Timnas Indonesia, Paul Munster Beri Dukungan
-
Berbau Seksual, Lirik Lagu Tick Tack English Ver. Karya ILLIT Dikecam Penggemar