Mahasiswa kura-kura (kuliah rapat-kuliah rapat) adalah julukan bagi mahasiswa aktif yang mendedikasikan waktunya untuk berorganisasi di luar jadwal kuliah.
Banyak dari mereka menganggap bahwa organisasi adalah suatu kewajiban lain selain kuliah yang harus mereka ikuti di kampus dalam rangka meningkatkan relasi dan soft skills lainnya.
Jika dilihat-lihat, organisasi memang memberikan banyak keuntungan atau dampak positif terhadap mahasiswa.
Seperti apa yang telah dipaparkan di atas tadi, organisasi dapat memperluas jangkauan relasi, melatih jiwa kepemimpinan, melatih keberanian berbicara di depan umum (public speaking) dan masih banyak keuntungan-keuntungan lainnya.
Atas dasar itulah, banyak mahasiswa merasa tertarik untuk bergabung di dalam sebuah organisasi. Akan tetapi, tanpa mereka sadari, organisasi juga dapat memberikan dampak negatif bagi mahasiswa.
Berikut 3 dampak negatif mengikuti organisasi yang harus kamu ketahui:
1. Sering mengalami bentrokan antara jadwal yang satu dan yang lainnya
Seperti yang kita ketahui, yang namanya organisasi tidak akan jauh dari rapat. Dalam seminggu, biasanya akan diadakan rapat lebih dari tiga kali untuk meninjau hasil kerja program organisasi.
Karena hal inilah, tak jarang sering kali terjadi bentrokan antara jadwal rapat dengan kuliah sehingga seorang mahasiswa harus lebih pandai mengatur waktunya. Jika tidak, maka mahasiswa akan keteteran.
2. Waktu istirahat yang berkurang
Untuk mencegah terjadi bentrok yang sering, tak jarang rapat organisasi dilaksanakan pada malam hari atau hari weekend. Akibatnya, mahasiswa menjadi tidak mempunyai waktu untuk beristirahat.
Belum lagi, jika mereka yang berkuliah sambil bekerja. Mereka harus merelakan waktu mereka untuk kuliah, mengerjakan tugas, berorganisasi, dan bekerja.
Sehingga terkadang jadwal makan dan tidur mereka menjadi berantakan. Jika daya tahan tubuh mereka lemah, maka mereka akan mudah kelelahan dan jatuh sakit.
3. Kuliah terabaikan
Mahasiswa yang sudah nyaman berorganisasi, tak jarang mereka menomorduakan kuliah dengan alasan organisasi lebih bermanfaat dibanding sekadar belajar dan mengejar IPK.
Di organisasi, mahasiswa diajarkan berbagai soft skills yang tidak mereka dapatkan di kuliah. Sehingga terkadang, mereka lebih memilih memprioritaskan program kerja organisasi dibanding mengerjakan tugas kuliah. Dengan demikian, kuliah akan semakin terabaikan.
Itu adalah 3 dampak negatif mengiktui organisasi. Secara keseluruhan, organisasi memang bermanfaat. Sayangnya, ada banyak mahasiswa yang salah kaprah dan menganggap organisasi sebagai lebih penting dibanding perkuliahan. Sebagai mahasiswa, seharusnya kita dapat lebih pandai mengatur waktu dan skala prioritas.
Baca Juga
-
4 Hal yang Bikin Si Doi Ilfeel Banget sama Kamu, Yuk Hindari!
-
5 Ciri yang Menunjukkan Seseorang Memiliki Kepribadian Omega, Kamu Termasuk?
-
Pasangan Tidak Peka? Ini 4 Cara untuk Menghadapinya!
-
4 Gejala Batu Amandel, Salah Satunya Bau Mulut
-
5 Hal Penting tentang Ablutophobia, dari Definisi hingga Treatment
Artikel Terkait
-
4 Rekomendasi Jurusan Kuliah untuk Kamu yang Punya IQ Tinggi, Mau Coba?
-
5 Fakta Kuliah di Luar Negeri, Memang Iya Lebih Sulit dan Mahal?
-
5 Daftar Student Exchange Buat Tahun 2025: Syarat, Benefit dan Deadline
-
UKT Lebih Murah, Ini 6 Jurusan Kuliah yang Mirip dengan Kedokteran
-
Kuliah S2 di Australia dengan Biaya Lokal, Bagaimana Caranya?
Lifestyle
-
3 Acne Spot Gel Ampuh Meredakan Jerawat Mendem dengan Cepat, Ada Favoritmu?
-
3 Varian Serum dari Hada Labo, Ampuh Hidrasi Kulit Kering dan Atasi Penuaan
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
Terkini
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Shin Tae-yong Panggil Trio Belanda ke AFF Cup 2024, Akankah Klub Pemain Berikan Izin?
-
Sinopsis Film Death Whisperer 2, Aksi Nadech Kugimiya Memburu Roh Jahat
-
Maarten Paes Absen di Piala AFF 2024, Saatnya Cahya Supriadi Unjuk Gigi?
-
Review Film The Twisters 2024: Perburuan Badai yang Mendebarkan