Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Mutami Matul Istiqomah
Gadget dan keluarga (Freepik.com)

Dampak gadget dan media sosial kian ramai diperbincangkan. Tak hanya dampak baik yang membuat seluruh masyarakat menjadi melek teknologi, tapi juga hubungan antar sesama yang menjadi kurang erat dan hangat karena semua orang sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Contoh paling sederhana adalah dalam hubungan keluarga. Jika ayah, ibu beserta anak kecanduan gadget, apa yang akan terjadi kepada mereka? Berikut 5 bahaya gadget dalam sebuah hubungan keluarga.

1. Hubungan menjadi dingin

Hubungan keluarga akan terasa hangat dan saling menyayangi dikarenakan intensnya berkomunikasi. Ketika setiap anggota keluarga sudah sibuk dengan perangkatnya sendiri-sendiri, suasana rumah menjadi lengang dan sunyi. 

Tidak ada suara anak bermain atau menangis, orang tua bertukar perasaaan, atau suara aktivitas di dalam rumah. Meskipun sedang berkumpul, semua orang seolah punya dunianya sendiri-sendiri.

Bahkan ketika ada suatu hal yang harus dimusyawarahkan, mereka akan lebih memilih untuk bermusyawarah melalui group sosial media ketimbang duduk dalam satu meja. 

2. Mudah salah paham antar satu anggota keluarga

Jarangnya komunikasi yang terjalin ini, membuat satu orang dengan orang lain tidak memiliki empati yang kuat. Tidak adanya komunikasi dan waktu bersama yang maksimal, membuat masing-masing dari keluarga curiga maupun salah paham. 

Baik itu antara suami dan istri, kakak dan adik, maupun orang tua dan anak. Kurangnya komunikasi akan membuat seluruh anggota keluarga seolah tidak saling mengenal dengan baik.

3. Tidak peduli dengan lingkungan

Ketika seluruh anggota keluarga sibuk dengan perangkatnya sendiri-sendiri dan rutinitas tersebut berjalan setiap hari, keluarga tersebut tidak membuka pintu komunikasi dengan orang-orang disekitarnya. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya interaksi dengan lingkungan sekitar. 

Padahal, sangat baik untuk menjalin hubungan yang baik terutama kepada lingkungan sekitar. Pasalnya, merekalah tempat kita bisa meminta tolong dengan cepat ketika membutuhkan bantuan. 

4. Anak cenderung menutup diri

Anak yang kurang merasa disayang dan dekat dengan orang tua, terkesan menutupi banyak hal. Ketika ada masalah, anak tersebut biasanya cenderung menutup diri dan memendam masalahnya sendiri. 

Anak yang tidak mau bercerita kepada orang tua, disebabkan juga oleh cara orang tua mendidiknya. Pengaruh gadget yang merenggangkan hubungan antara anak dan orang tua bisa sangat memberikan dampak untuk kehidupan dan kepribadian anak. 

Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak hanya memperhatikan anak harus mengikuti perkembangan zaman saja. Tapi sebagai orang tua, kita juga harus membangun kedekatan yang baik dan menyeimbangkan antara kebutuhan anak yang dia inginkan beserta kebutuhan emosional yang harus kita berikan. 

5. Tidak ada rasa saling menyayangi antar sesama anggota keluarga

Keluarga yang dipandang oleh anggotanya hanya mengenal ayah, ibu, kakak dan adik. Hubungan tersebut tidak mengenal seperti apa bentuk kasih sayang dari setiap peran dalam keluarga. 

Seperti apa pemberian kasih sayang dari orang tua ke anak, anak tidak merasakannya. Begitu juga dengan pemberian kasih sayang dari anak ke orang tua, kakak ke adik, adik ke kakak, dan yang lainnya. 

Hal tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap bagaimana pola keluarga tersebut akan tumbuh. Dunia maya yang dimiliki sendiri-sendiri seolah menjadi satu-satunya hal yang mengenal diri dengan paling baik.

Itu dia 5 bahaya gadget dalam sebuah hubungan keluarga. Semoga bermanfaat.

Mutami Matul Istiqomah