Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Rizky Melinda Sari
Ilustrasi media sosial (pexels)

Oversharing adalah salah satu perilaku memberikan informasi pribadi di media sosial secara berlebihan. Informasi yang diberikan dapat berupa video, foto, atau aktivitas yang dilakukan sehari-hari yang diunggah secara berlebihan.

Media sosial merupakan salah satu wadah bagi kita untuk saling berinteraksi dan membagikan momen kepada teman-teman yang lain. Selama masih batas wajar dan tidak berlebihan, tentu saja hal ini tidak berdampak negatif.

Namun, ketika seseorang sudah membagikan sesuatu di media sosial secara terus-menerus dan berlebihan, maka sudah bisa dibilang sebagai oversharing. Berikut empat alasan seseorang oversharing.

1. Tidak memiliki kontrol diri yang baik

Setiap manusia harus bisa menetapkan batasan terhadap dirinya sendiri. Hal ini bukan berarti kita harus membatasi dan mengurung diri, tetapi agar kita tahu batasan dan tidak berlebihan. Termasuk dalam urusan media sosial, kita harus tegas kepada diri kita sendiri.

Tidak semua hal dan kegiatan harus kita bagikan di media sosial karena bisa jadi hal ini berbahaya bagi diri kita sendiri. Kita bisa jadi kecanduan untuk terus membagikan hal-hal personal ke media sosial.

2. Kebiasaan dari lingkungan sekitar

Alasan lainnya yang menyebabkan seseorang melakukan oversharing di media sosial, adalah karena kebiasaan dari lingkungan sekitarnya, terutama keluarga. Jika dari kecil dia sudah dikenalkan pada media sosial beserta unggah-mengunggah, bisa jadi dia akan tumbuh menjadi sosok yang oversharing.

Inilah pentingnya menjaga sikap dan membiasakan anak kecil untuk menghargai privasi dan tahu batasan. Jangan sampai seorang anak tumbuh dengan mindset bahwa oversharing merupakan hal yang wajar.

3. Merasa kesepian dan ingin dekat dengan orang lain

Terkadang, seseorang sengaja membagikan ceritanya kepada orang lain dengan harapan ada yang menanggapi dan peduli padanya. Tanpa sadar, ia justru membuka semua ceritanya begitu saja kepada orang banyak tanpa dipilah.

Tidak semua orang paham dengan jalan pikiran kita, jadi lebih baik melakukan percakapan secara personal daripada harus membagikan cerita ke media sosial yang dapat dilihat orang banyak. 

4. Terlalu sering bergantung pada media sosial

Hal lainnya yang menjadi alasan seseorang oversharing adalah karena terlalu bergantung atau tidak bisa lepas dari pengaruh media sosial. Ketika seseorang menghabiskan waktunya untuk berselancar di media sosial orang lain, tanpa sadar ia juga memiliki keinginan untuk membagikan detail kehidupannya. 

Padahal, tidak semua hal bisa dan boleh kita bagi. Tindakan oversharing dapat membawa kita pada perlaku buruk, salah satunya adalah keinginan untuk terus diakui dan pamer. 

Itulah empat alasan seseorang oversharing di media sosial. Ingat, apa yang sudah kita unggah di media sosial besar kemungkinan untuk dihapus jejaknya. Jangan sampai data pribadi kita disalahgunakan oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab karena kelalaian kita sendiri.

Rizky Melinda Sari