Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Sapta Stori
Ilustrasi mobil yang rusak akibat kecelakaan (Unsplash.com/Michael Jin)

Setiap orang pastilah mengharapkan keselamatan dan keamanan saat berkendara di jalan. Walau begitu, kecelakaan di jalan raya seringkali terjadi tanpa pernah kita duga. Begitu banyaknya kendaraan yang hilir mudik dan beragamnya sikap pengguna jalan dapat meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan.

Tentu saja, hal ini bukan tidak bisa dicegah. Perlu upaya dan kesadaran bersama dari para pengguna jalan untuk menghindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan di jalan raya. Oleh karena itu, mari kenali tiga faktor yang kerap menjadi penyebab kecelakaan di jalan raya berikut ini, agar kita dapat lebih waspada dan menjaga keselamatan dalam berkendara.

1. Mengantuk

Banyak kecelakaan terjadi, baik kecelakaan tunggal maupun kecelakaan yang melibatkan kendaraan lain, diakibatkan oleh pengendara yang mengantuk. Sedikit saja kesadaran hilang karena mengantuk dan terlelap tanpa sadar saat berkendara, dapat berakibat sangat fatal. Sebab, kita tidak akan sadar seberapa cepat kita memacu kendaraan dan kita akan kehilangan kendali.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa tubuh kita sedang dalam keadaan prima, sudah cukup tidur dan istirahat ketika hendak berkendara. Jika kondisi tubuh sedang tidak fit, akan lebih baik memilih untuk menggunakan angkutan umum daripada mengambil risiko membahayakan nyawa diri sendiri dan orang lain.

2. Tidak sabar dan tidak berhati-hati

Menunggu lampu merah memang seringkali terasa menjengkelkan, apalagi jika membutuhkan waktu yang lama. Biasanya, ada jeda antara nyala lampu merah di satu sisi dan nyala lampu hijau di sisi lainnya. Di sanalah lampu kuning berperan, fungsinya untuk mengingatkan kita agar bersiap, berhati-hati dan memastikan keadaan sebelum tancap gas.

Seringkali pengendara tak sabar dan langsung memacu kendaraan begitu lampu merah di sisi jalan lain menyala, padahal lampu hijau di jalurnya belum menyala. Belum lagi jika ada kendaraan dari arah lain yang menerobos lampu merah. Tentu saja kecelakaan tidak akan terelakkan.

Walau kita mungkin sedang terburu-buru, keselamatan di perjalanan tetaplah nomor satu. Sabar dan berhati-hati adalah sikap penting yang mesti dimiliki oleh setiap pengendara untuk tetap berkendara dengan aman.

3. Tidak mematuhi aturan

Kecelakaan yang diakibatkan perilaku pengendara yang berbelok arah tidak pada tempatnya atau menerobos palang pintu kereta sudah sangat sering terjadi. Kelalaian yang kita perbuat dapat berujung kecelakaan yang tidak hanya merugikan diri kita sendiri, tapi juga membahayakan nyawa orang lain.

Patuhilah aturan lalu lintas saat berkendara. Aturan tersebut pasti tidak semata-mata dibuat melainkan untuk melindungi keselamatan para pengguna jalan.

Jika suatu musibah kecelakaan sudah harus terjadi, kita memang tidak bisa menolaknya atau menghindar darinya. Namun, bukan berarti kita tidak bisa berusaha mencegah atau meminimalisir terjadinya kecelakaan. Dimulai dari diri kita sendiri, jadilah pelopor keselamatan berlalu lintas.

Sapta Stori