Baik di Indonesia maupun di dunia, diketahui ada tiga sistem kekerabatan. Di antaranya adalah parental atau bilateral, patrilineal, dan matrilineal. Kali ini kita akan berupaya mengenal lebih jauh apa itu sistem kekerabatan matrilineal, bagaimana praktiknya selama ini dan apakah sistem ini masih berlaku di Indonesia.
Apa Itu Sistem Kekerabatan Matrilineal?
Sistem kekerabatan digambarkan oleh antropolog Meyer Fortes sebagai struktur sosial di sebuah masyarakat. Dapat disebut kerabat, apabila seseorang memiliki pertalian langsung maupun tidak langsung.
Pertalian langsung serupa dengan pertalian darah seperti hubungan antara ayah, ibu, anak, dan cucu. Sedangkan pertalian tidak langsung terjadi karena perkawinan, sehingga memunculkan hubungan suami dan istri atau mertua dan menantu.
Hilman Hadikusuma dalam buku berjudul Buku Pengantar Adat Indonesia, mengatakan bahwa hukum kekerabatan mengatur pertalian sanak didasari dengan pertalian darah. Seperti keturunan, pertalian perkawinan, dan perkawinan adat.
Matrilineal berasal dari dua kata di dalam bahasa Latin. Kata mater memiliki arti ibu, sedangkan linea berarti garis. Lebih lanjut, sistem kekerabatan matrilineal adalah sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan dari pihak ibu. Berbeda dengan Parental yang mengambil garis keturunan dari ayah dan ibu serta Patrilineal yang mengambil garis keturunan ayah saja.
Dalam sistem kekerabatan matrilineal, hanya akan terhubung dengan ibu, demikian juga kerabat pihak ibu. Hal ini karena garis ibu dipandang lebih penting. Keputusan penting akan banyak diambil oleh ibu. Begitu pula dengan urusan warisan, garis keturunan ibu akan mendapatkan jatah warisan lebih banyak dari pada garis keturunan ayah.
Meski tidak sebanyak penganut sistem patrilineal, beberapa masyarakat adat di Indonesia ada yang menganut sistem kekerabatan matrilineal. Hingga saat ini sistem tersebut juga masih berlaku dan dilestarikan. Berikut adalah contoh matrilineal Indonesia yang masih langgeng hingga sekarang.
1. Suku Minangkabau
Suku Minang adalah contoh paling populer sebagai representasi sistem kekerabatan Matrilineal. Dalam adat istiadat yang mereka jalani, sosok ayah adalah tamu di dalam keluarga. Sebaliknya, peran ibu menjadi sangat dominan karena dia juga harus memimpin keluarga dan mendidik anak-anaknya.
2. Suku Enggano
Suku ini terletak di Pulau Enggano beserta empat pulau lain yang berdekatan. Letaknya di wilayah terluar Indonesia, dan masuk dalam bagian Provinsi Bengkulu. Di sini, nama perempuan-lah yang digunakan sebagai nama marga. Ketua suku juga diwariskan kepada keturunan perempuan.
3. Masyarakat Petalangan
Masyarakat petalangan terdiri dari beberapa suku, antara lain Suku Sengerih, Suku Lubuk, Suku Pelabi, Suku Medang, Suku Piliang, Suku Melayu, Suku Penyambungan, dan Suku Pitopang. Dari delapan suku yang ada tersebut, semuanya menganut sistem kekerabatan matrilineal. Bagi yang belum tahu, masyarakat Petalangan hidup di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
4. Suku Aneuk Jamee
Suku Aneuk Jamee mulanya adalah dari kalangan Minangkabau yang kemudian merantau ke Aceh. Aneuk Jamee dalam bahasa Aceh berarti anak tamu. Sesuai dengan asal mereka, suku dengan populasi terbesar di pesisir barat Aceh ini juga menganut sistem kekerabatan matrilineal.
5. Suku Sakai
Suku Sakai termasuk suku yang cukup terisolir. Mereka hidup di pedalaman hutan provinsi Riau. Di sini garis keturunan perempuan akan memiliki hak penuh atas semua barang yang dimiliki keluarga. Sebaliknya, keberadaan laki-laki cenderung hanya untuk melanjutkan keturunan.
Keberadaan masyarakat penganut sistem kekerabatan matrilineal telah memberi warna indah di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa tidak hanya sistem patrilineal yang berlaku di Indonesia selama ini.
Baca Juga
-
Bikin Haru, Song Joong Ki Umumkan Pernikahan dengan Katy Louise Saunders
-
Badai PHK Massal: Inilah Deretan Perusahaan Raksasa yang Melakukannya
-
Membaca Karakter Ratu Im Hwa Ryeong Under The Queen's Umbrella
-
Ini Tradisi Lebaran Unik di 5 Negara Minoritas Muslim
-
Bolehkah Busui Tidak Berpuasa di Bulan Ramadan?
Artikel Terkait
-
Absen Lawan Australia, Posisi Justin Hubner akan Digantikan Elkan Baggott?
-
Senyum Semringah Calvin Verdonk saat Jadi Bintang Iklan, Sampai Rela Jatuh Bangun
-
Jual Mahal Bela Timnas Indonesia, Begini Perbandingan Skill Miliano Jonathans vs Marselino Ferdinan
-
Momen Haru Eliano Reijnders Siapkan Jersey Nathan Tjoe-A-On yang Hendak Bermain
-
Sikat Arab Saudi, Timnas Indonesia Sejajar dengan Juara 4 Piala Dunia
Lifestyle
-
4 Gaya Fashion Youthful ala Kim Hye-jun yang Ideal untuk Acara Mid-Forma
-
3 Rekomendasi Serum yang Mengandung Buah Nanas, Ampuh Cerahkan Kulit Kusam
-
4 Rekomendasi OOTD Kasual Ryu Hye Young, Bikin Tampil Lebih Trendy Saat Hangout
-
3 Exfoliating Toner Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Hempaskan Bruntusan
-
Prediksi Trend Fashion 2025: Angkat Isu Lingkungan, Gender hingga Teknologi
Terkini
-
The8 SEVENTEEN Bersiap Rilis Album Debut Solo Bertajuk Stardust pada Desember Mendatang
-
Memperbaiki Kesalahan di Masa Lalu dalam Novel 'Ten Years Challenge'
-
Absen Lawan Australia, Posisi Justin Hubner akan Digantikan Elkan Baggott?
-
Jennie-Lisa, XG, Hingga ENHYPEN Dikonfirmasi Tampil di Coachella 2025
-
Bojan Hodak Sebut Persib Bandung Terbebani 'Juara Bertahan', Ini Alasannya