Mendapat pasangan yang abusive merupakan mimpi buruk bagi siapa pun. Terlebih bagi mereka yang hendak berumah tangga. Pasangan yang abusive merupakan pelaku kekerasan, baik kekerasan verbal maupun kekerasan fisik.
Jika pasanganmu seperti ini, jangan didiamkan saja. Berikut tips yang dapat kamu terapkan untuk menyikapinya. Ini tips menyikapi pasangan yang abusive.
1. Jangan menyangkal
Gak sedikit orang yang terjebak bertahun-tahun dalam pernikahan toksik akibat sering denial bahwa pasangannya abusive. Itu sebabnya langkah ini sangat penting, yaitu menerima kenyataan bahwa pasanganmu memang gak baik.
Selain jangan menyangkal, kamu pun perlu berhenti memakluminya. Kekerasan, apa pun bentuknya gak pernah bisa dimaklumi, lho. Apalagi jika itu dilakukan terhadap pasangan yang ia klaim mencintainya. Kamu layak dan berhak untuk diperlakukan dengan baik oleh pasangan sendiri.
2. Jangan menyalahkan diri sendiri
Setiap orang pernah berbuat salah. Meski begitu, bukan berarti dia berhak memperlakukanmu dengan kasar, baik lewat kata-kata maupun tindakan fisik. Hal itu gak bisa dimaklumi sama sekali.
Hindari menyalahkan diri sendiri akibat perlakuan kasarnya. Kalau kamu seperti itu, dia gak akan sadar-sadar dan merasa benar untuk terus menyakitimu.
3. Bicarakan baik-baik
Hal selanjutnya yang perlu kamu lakukan, adalah membicarakannya ke pasangan. Utarakan bahwa sikapnya tersebut melukai hatimu, dan kamu gak suka diperlakukan seperti itu. Dia pun kalau berada di posisimu pasti sakit hati, kan, selalu disakiti oleh pasangannya?
Dengan membicarakannya baik-baik, setidaknya kamu masih memberinya kesempatan untuk berubah. Harapannya rumah tanggamu masih bisa dipertahankan.
4. Bertindak tegas
Kalau sudah dibicarakan baik-baik tapi perilakunya masih tetap sama, maka ambil tindakan tegas. Dia sudah terbukti bukan pasangan yang layak untuk dipertahankan. Buat apa menikah, tapi ujung-ujungnya selalu menderita, baik mental maupun fisik? Kalau begitu, lebih mending hidup sendiri tapi setidaknya gak ada yang menyakiti. Betul?
Umumnya orang lebih serius menanggapi kekerasan fisik dibanding kekerasan verbal. Padahal, nyatanya efek kekerasan verbal gak kalah serius, lho.
Akibat kekerasan verbal bisa mendorong korbannya depresi. Selain mengganggu kesehatan mental dan fisik, gak jarang depresi bisa membuat korbannya jadi ingin mengakhiri hidup. Oleh sebab itu, jangan dianggap enteng, ya, pasangan yang abusive.
Tag
Baca Juga
-
Dokumenter 'Madaniya': Cara Mohamed Subahi Suarakan Revolusi tanpa Senjata
-
Blossom in Darkness: Drama China Romantis Horor yang Dibintangi Li Hongyi dan Sun Zhenni
-
Kabar Gembira! Aktor Song Joong-ki Umumkan Kelahiran Putri Keduanya di Roma
-
16 Tahun Vakum, Oasis Umumkan Konser Perdana di Korea
-
Segera Tayang, Ini Daftar Pemain dan Sinopsis Drama China The Land of Warriors
Artikel Terkait
-
Bias Antara Keadilan dan Reputasi, Mahasiswi Lapor Dosen Cabul Dituduh Halusinasi
-
Sadis! Bocah 10 Tahun Disetrum, Dicekoki Miras dan Dibanting di Pabrik Padi, 3 Tersangka Diringkus!
-
Isi Chat WhatsApp Vanessa Nabila Bikin Heboh, Ada Dugaan Kekerasan oleh Ahmad Luthfi?
-
Tragedi Deli Serdang: Saat Kepercayaan Publik Terhadap TNI Justru Dibalas Kekerasan
-
Ulasan Buku Karya Rebecca Hagelin: Tips Melindungi Anak dari Konten Negatif
Lifestyle
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
-
Tips Sukses Manajement waktu Antara Kuliah dan Kerja ala Maudy Ayunda
-
4 Rekomendasi Jurusan Kuliah untuk Kamu yang Punya IQ Tinggi, Mau Coba?
Terkini
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino