Masih ada sebagian orang yang menggampangkan profesi ibu rumah tangga penuh. Tak jarang pandangan meremehkan seperti ini bikin banyak ibu rumah tangga yang stres. Sudah kerjaannya banyak, tidak dihargai pula. Perih hati ini!
Nah, agar kita semua bisa sadar bahwa sering kali apa yang dianggap mudah ternyata gak semudah itu. Ada beberapa alasan kenapa profesi ibu rumah tangga penuh tak segampang yang dibayangkan. Mari kita simak!
1. Mengesampingkan ijazah yang sudah susah payah diraih
Hal pertama yang harusnya patut membuatmu mengapresiasi pilihan full time mother, adalah ia rela mengesampingkan ijazah yang sudah susah payah didapatkan demi keluarga. Ini dilakukan demi memastikan anak bisa mendapat asuhan yang maksimal dan langsung dari ibunya.
Padahal, jika jujur tiap perempuan pasti memiliki impiannya masing-masing. Impian yang tumbuh ketika ia memilih suatu jurusan. Itu sebabnya, berbagai rintangan dilewati demi mendapatkan ijazah yang berharga.
Tapi, semua itu rela dikorbankan demi pengabdian seutuhnya pada suami dan anak. Hal tersebut bukan pengorbanan yang mudah, lho.
2. Risiko dikomentari negatif
Pilihan menjadi ibu rumah tangga penuh memang gak gampang, salah satunya mesti siap dengan berbagai nyinyiran orang. Misalnya, tetangga yang mempertanyakan kenapa sudah sekolah tinggi-tinggi malah jadi ibu rumah tangga. Belum lagi nyinyiran itu kadang datang dari pasangan sendiri.
Ketika sampai di rumah ternyata berantakan, mudah sekali suami yang gak pengertian dan berpikiran sempit menuduh istrinya terlalu santai atau gak bertanggung jawab. Padahal, sejak pagi hingga suami pulang ia belum juga istirahat mengerjakan berbagai tugas domestik yang seperti tidak ada habis-habisnya.
3. Tidak ada batasan waktu kerja
Faktor selanjutnya yang menyebabkan profesi ibu rumah tangga penuh jadi sangat menantang, adalah tidak adanya batasan waktu kerja. Berbeda dengan pekerja kantor yang jelas masuk dan pulang kapan, seorang ibu rumah tangga penuh kerap harus bangun saat anggota keluarga masih tidur, dan menjadi orang yang paling terakhir ke kamar tidur saat malam.
Dari uraian tadi bisa menyadarkan kita bahwa menjadi full time mother gak semudah yang banyak orang kira. Menguras energi dan waktu, lho!
Baca Juga
-
Netflix Hadirkan Dokumenter Baru: Sisi Rentan Elvis Presley Terungkap!
-
Dokumenter 'Madaniya': Cara Mohamed Subahi Suarakan Revolusi tanpa Senjata
-
Blossom in Darkness: Drama China Romantis Horor yang Dibintangi Li Hongyi dan Sun Zhenni
-
Kabar Gembira! Aktor Song Joong-ki Umumkan Kelahiran Putri Keduanya di Roma
-
16 Tahun Vakum, Oasis Umumkan Konser Perdana di Korea
Artikel Terkait
-
Women in STEM, Mengapa Tidak?
-
ART Ditangkap di Mall, Usai Gasak Dolar Majikan di Hari Lebaran
-
4 Skincare Berbahan Beta Glucan, Lembapkan Kulit Lebih dari Hyaluronic Acid
-
Jangan Takut Berbisnis, Ini Pilihan Program Bantuan Untuk Perempuan Wirausaha
-
Mau Buka Bisnis Rumahan, Ini Pilihan Pinjaman Modal Usaha Untuk Ibu Rumah Tangga
Lifestyle
-
Aplikasi Kencan, Solusi Baru Gen Z Atasi Kesepian?
-
4 Moisturizer dengan Cooling Effect, Segarkan Wajah di Cuaca Panas!
-
Gaya Street Style ala Moon Sua Billlie, Ini 4 Ide OOTD yang Bisa Kamu Coba!
-
4 OOTD Minimalis ala Yerin GFRIEND, Cocok untuk Gaya Harian yang Effortless
-
Penalaran Kata 'Mundhut': Sama-sama Predikat Kalimat, tapi Dilarang Ambigu!
Terkini
-
Penuh Misteri! Ini 3 Novel Berlatar Sekolah Asrama yang Bikin Merinding
-
Ulasan Serial Study Group: Belajar atau Berantem, Siapa Takut?
-
Warisan Politik Bapak Pendidikan Indonesia dalam Menjawab Tantangan Zaman
-
Endingnya Gantung, Akankah Animasi Devil May Cry Lanjut ke Season 2?
-
Ada Wacana Wamenaker Ingin Hapuskan Batas Usia pada Lowongan Kerja, Setuju?