Setelah lulus dari bangku SMA, sebagian besar siswa memilih untuk langsung melanjutkan pendidikannya ke dunia perkuliahan, sebagiannya lagi memutuskan untuk tidak berkuliah, sisanya memilih untuk mengambil jeda setahun untuk nantinya kembali melanjutkan studi. Istilah kerennya ialah gap year.
Kenapa orang-orang memilih untuk gap year? Biasanya, mereka yang mengambil gap year karena terkendala oleh masalah ekonomi yang mengharuskan mereka bekerja terlebih dahulu untuk membiayai biaya semesteran kuliah nanti. Sebagiannya lagi, merasa butuh waktu jeda untuk mengistirahatkan otak sebelum kembali menempuh studi selama kurang lebih 4 tahun.
Keputusan gap year tidak selamanya buruk. Namun, terkadang yang membuat kita merasa gap year itu buruk ialah karena selama masa jeda itu kita tidak melakukan apa-apa yang berarti. Oleh karena itu, agar keputusan kita untuk mengambil gap year tidak sia-sia, berikut 3 hal yang bisa kita lakukan untuk mengisinya.
1. Tetap meluangkan waktu untuk belajar
Tujuan utama kita mengambil gap year di samping masalah ekonomi ialah karena kita ingin memberikan kesegaran pada otak yang selama ini telah jenuh akan belajar. Akan tetapi, hal ini bukan berarti semasa gap year, kita hanya mengisinya dengan bermain terus-menerus. Kita tetap harus meluangkan waktu untuk belajar, namun mungkin tidak seketat jam belajar saat di sekolah dulu.
Kita bisa mengambil waktu sebanyak satu hingga dua jam dalam sehari untuk belajar, apa pun itu. Belajar untuk tes masuk perguruan tinggi, belajar terkait pelajaran yang menunjang jurusan yang kita pilih, apa pun itu, yang penting jangan biarkan waktu jedamu terbuang sia-sia.
2. Kaji ulang niat kita untuk berkuliah
Jika alasan kita gap year ialah untuk mengistirahatkan otak, maka semasa jeda itu, coba kaji ulang niatan kita untuk berkuliah. Apakah kita benar-benar berniat untuk berkuliah atau kita hanya ingin ikut-ikutan teman? Berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk refreshing? Setahun, dua tahun, atau tiga tahun? Setelah masa jeda, apa keinginan kita untuk berkuliah masih tetap?
3. Temukan passion dan jurusan kuliah yang tepat
Jika kita masih bimbang akan memilih jurusan apa di perkuliahan nanti, maka selama masa gap year itu coba pikirkan matang-matang mengenai jurusan itu. Jangan sampai, kita menyesal nantinya karena salah jurusan. Kebanyakan mahasiswa salah jurusan karena kurang waktu untuk memikirkannya. Maka, mulailah temukan passion kita. Coba hal apa saja. Setelah berhasil menemukan passion, pikirkan jurusan apa yang cocok dengan passion itu.
Itulah 3 hal yang bisa kita lakukan agar masa-masa gap year kita tidak terbuang sia-sia. Semoga artikel ini bermanfaat.
Baca Juga
-
4 Hal yang Bikin Si Doi Ilfeel Banget sama Kamu, Yuk Hindari!
-
5 Ciri yang Menunjukkan Seseorang Memiliki Kepribadian Omega, Kamu Termasuk?
-
Pasangan Tidak Peka? Ini 4 Cara untuk Menghadapinya!
-
4 Gejala Batu Amandel, Salah Satunya Bau Mulut
-
5 Hal Penting tentang Ablutophobia, dari Definisi hingga Treatment
Artikel Terkait
Lifestyle
-
4 Cleanser Lokal Berbahan Tea Tree, Ampuh Bersihkan Pori dan Cegah Jerawat!
-
Bikin Look Makin Stunning, 5 Tips Eye Makeup Simpel ala Wonyoung IVE
-
Nggak Ribet tapi Tetap Fashionable! Intip 4 Gaya OOTD Simpel Minho SHINee
-
Redmi Note 14 SE 5G Resmi Meluncur, Usung Mediatek Dimensity 7025 Ultra
-
4 Tone Up Cream Niacinamide Bikin Wajah Glowing, Harga Murah Rp40 Ribuan!
Terkini
-
Dari Hobi ke Komunitas: Futsal sebagai Perekat Sosial di Tengah Era Digital
-
Bergaya Klasik, Spider-Man: Brand New Day Tampilkan Desain Kostum Terbaru
-
Produksi Dimulai, Netflix Bagikan First Look Serial Pride and Prejudice
-
Beberapa Kursi Ini Bisa Diisi Max Verstappen Tahun 2027, Mungkinkah?
-
Dari Lapangan ke Layar: Futsal dan Viral Culture di Sosial Media