Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Susanti ..
Ilustrasi gosip. (unsplash.com/Ben White)

Selama berinteraksi sosial kadang kala didapati berbagai perilaku merugikan orang lain. Ada yang dilakukan dengan sadar, ada pula yang memang gak sadar jika perbuatannya itu bikin orang lain sebal.

Ada pula perilaku yang sebenarnya toksik, karena merugikan orang lain tapi kerap dianggap wajar. Seperti apa perilaku yang dimaksud? Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan di bawah ini.

1. Membicarakan keburukan orang lain

Sejatinya, bergosip atau membicarakan keburukan orang lain itu perilaku buruk. Bahkan di agama pun bergosip termasuk dosa.

Namun, saat ini perilaku demikian sudah dianggap wajar. Kita bisa lihat dari menjamurnya berbagai akun gosip yang kerap mengumbar aib orang. Gak jarang informasi yang disampaikan sebenarnya gak benar atau fitnah. Kalau sudah begitu, biasanya tinggal minta maaf selesai.

2. Membandingkan nasib

Pernahkah saat kamu sedang curhat, dan tujuannya agar hati bisa lega, tapi dia malah berkata, “Ih, kamu masih mending, aku dong...”. Bagaimana perasaanmu? Sebal banget, kan?

Perilaku membandingkan nasib seperti ini sebenarnya sangat buruk, tapi nyatanya sangat sering ditemui dalam keseharian karena sudah dianggap wajar. Padahal, orang yang curhat sebenarnya berharap akan mendapat dukungan, bukan malah permasalahannya dianggap remeh.

3. Berkata kasar di media sosial

Di antara dampak buruk dari media sosial, adalah perilaku gak sopan yang kemudian ditunjukkan banyak masyarakat. Merasa terlindungi dibalik akun palsu, banyak orang yang dengan entengnya berkata-kata kasar, bahkan mem-bully.

Padahal, kalau sudah ketahuan, nangis-nangis minta maaf. Tapi, waktu belum diciduk aparat, sangarnya bukan main. Perilaku begini jangan dianggap wajar, ya.

4. Berharap orang bisa membalas telepon atau pesan dengan cepat

Ada pula perilaku buruk yang timbul setelah berkembangnya era digital. Berharap orang langsung membalas telepon atau pesan. Kalau enggak, langsung marah dan berprasangka buruk.

Pola pikir seperti ini sebaiknya jangan dipelihara, ya. Gak semua orang, lho, selalu nempel dengan HP. Orang yang sibuk malah akan berusaha menghindari HP supaya bisa konsentrasi kerja. Untuk itu, coba dilatih lagi sifat maklum dan sabarnya, ya.

Itu dia beberapa perilaku buruk yang kerap dianggap wajar. Gimana, ada yang sering kamu lakukan? Semoga tidak lagi, ya.

Susanti ..