Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Athallah Hanan Adhasubhi
Believe in Yourself (unsplash.com/@littleforestowl)

Setiap memiliki keunikannya sendiri dalam berpikir. Cara pandang seseorang pun dapat menggambarkan kepribadiannya. Selain cara pandang, cara hidup seseorang pun juga dilandasi oleh mindset atau pola pikir.

Mindset sangat berpengaruh ke kehidupan seseorang. Mindset yang baik pun akan membuat kehidupan seseorang menjadi baik pula, begitu pun sebaliknya

Banyak orang yang hidupnya kacau akibat mindset-nya sendiri. Mereka tidak memahami pola pikir apa yang sebaiknya dia miliki. Alangkah baiknya seseorang memiliki pola pikir yang baik dan bermanfaat untuk dirinya sendiri. Apa saja mindset tersebut

1. Semua Orang adalah Guru

Pola pikir seperti ini biasanya hanya dimiliki oleh orang yang rendah diri. Mereka tidak malu untuk belajar dari orang lain, bahkan kepada orang yang berkedudukan lebih rendah

Pola pikir ini mengajarkan kamu kalau semua orang dapat kamu ambil ilmunya, tidak peduli usia atau jabatannya. Jika ada seseorang yang mencoba mengajarkan atau menasihati kamu, maka dengarkanlah. Orang itu pasti telah melalui masa-masa tertentu lebih dahulu daripada kamu

Kamu akan memiliki banyak relasi dengan memiliki pola pikir seperti ini. Wawasan dan keterampilan kamu juga akan meningkat. Perlu diperhatikan, kamu juga harus menyaring seseorang yang ingin kamu ambil ilmunya

2. Bergantung pada Diri Sendiri

Meski manusia merupakan makhluk sosial, namun sejatinya kita adalah makhluk yang mengandalkan diri sendiri. Kamu tidak boleh terlalu bergantung kepada orang lain hanya karena kamu makhluk sosial.

Sebisa mungkin, kerjakanlah sesuatu seorang diri. Beri kesempatan ke dirimu sendiri untuk meraih sesuatu atau menyelesaikan masalah tanpa melibatkan orang lain. Jika memang tidak bisa, kamu bisa meminta tolong kepada orang lain. Itupun kamu tidak boleh membiarkan orang lain menyelesaikan 100% urusan kamu

Mandiri itu penting, karena tidak ada seseorang yang akan menolong kamu kecuali diri sendiri. Saring lah pola pikir manusia sebagai makhluk sosial yang biasanya menjadi tameng untuk mengandalkan orang lain

3. Bukan Kerja Keras, tapi Kerja Cerdas

Pola pikir kerja keras mungkin sudah tidak pantas lagi bila digunakan sekarang. Perkembangan teknologi maupun informasi menuntut kamu untuk menggunakan otak dalam memanfaatkan kondisi.

Kerja cerdas merupakan pola pikir dengan menggabungkan kecerdasan dengan pulang. Kamu pun dapat meraihnya sesuatu tanpa harus kerja keras. Kerja cerdas memang lebih sulit dibanding kerja keras, karena otak kita dituntut untuk berpikir.

Untuk kamu yang biasa kerja keras, coba lebih sering gunakan otak kamu dalam bekerja. Dengan begitu, kamu dapat bekerja atau melakukan sesuatu secara efektif dan efisien.

4. Mencoba tapi Gagal, itu Lebih Baik!

Banyak orang yang merasa takut untuk melakukan sesuatu yang dianggapnya krusial. Mereka khawatir kalau usahanya tersebut gagal dan berakhir kecewa. Pola pikir seperti ini akan membuat kamu sebagai pecundang.

Orang yang gagal setelah mencoba termasuk orang yang berani mengambil resiko dan paham betul dengan konsep pengorbanan. Berbeda dengan orang yang takut gagal dan akhirnya tiba mencoba, mereka menjadi pecundang yang hanya bisa merengek melihat kegagalan yang belum pasti menghampirinya.

Takut gagal membuat kamu tidak berani melakukan sesuatu dan kehilangan satu hal penting, yaitu pengalaman. Pengalaman membuat seseorang lebih baik dari sebelumnya, karena mereka sudah paham akan kesalahan yang dilakukannya dulu.

Itulah empat pola pikir yang harus kamu miliki untuk hidup lebih baik. Bagaimana, sudahkah kamu mengubah pola pikir yang kamu rasa kurang baik? 

Athallah Hanan Adhasubhi