Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Desyta Rina Marta Guritno
Pol Espargaro (Instagram/@polespargaro)

Pembalap Ducati, Pecco Bagnaia baru saja mendapat hasil buruk saat tampil di GP Ceko 2025 akhir pekan lalu. Meski berhasil membuat kesan positif saat kualifikasi dengan mengamankan pole position, hasil kedua balapan sama sekali tidak sesuai dengan ekspektasi.

Pada sprint race hari Sabtu, Bagnaia hanya mampu finis di posisi ketujuh. Masalah notifikasi tekanan ban yang muncul di dasbor motornya, membuat Bagnaia kehilangan beberapa posisi hingga mundur ke P7.

Saat balapan utama hari Minggu, nasib Bagnaia tidak jauh berbeda. Kali ini, meski sempat bersaing di depan pada beberapa lap awal, ia akhirnya hanya mampu menyelesaikan lomba di urutan keempat.

Hasil ini jelas jauh dari target, apalagi mengingat posisinya yang memulai balapan dari grid terdepan. Penampilan yang belum stabil ini membuat Bagnaia kini menempati peringkat ketiga klasemen sementara dengan jarak poin yang cukup besar dari pemuncak klasemen, Marc Marquez, yang juga rekan setimnya di Ducati.

Saat ini, selisih poin Bagnaia dengan Marquez mencapai 168 poin, sebuah jarak yang cukup sulit dikejar jika performanya tidak segera membaik dalam sisa 10 seri musim ini.

Posisi Bagnaia pun kini mulai terancam oleh Marco Bezzecchi yang tengah tampil cemerlang. Bezzecchi yang berada di urutan keempat klasemen hanya terpaut 57 poin darinya. Dengan performa Bezzecchi yang semakin konsisten, bukan tidak mungkin Bagnaia akan tergeser jika ia terus mengalami hasil mengecewakan.

Situasi Bagnaia ini juga mendapat perhatian dari test rider KTM, Pol Espargaro. Pembalap asal Spanyol itu ikut tampil di GP Ceko menggantikan Maverick Vinales yang absen akibat cedera.

Menurut Espargaro, Bagnaia tampak kesulitan menaklukkan motor Desmosedici GP25 miliknya. Ia menilai Bagnaia terlihat kurang nyaman dan kesulitan mengeluarkan performa maksimal motornya.

"Bannya sangat mudah kepanasan karena cengkeramannya sangat tinggi dan jumlah air di lintasan telah banyak berubah, jadi, terutama saat mengerem, saat memasuki lintasan itulah saya paling terperanjat. Lalu saya melewati tikungan dengan cara yang kurang lebih sama, dia sedikit menjauh saat berakselerasi, tapi seperti yang bisa saya katakan, dia (Pecco Bagnaia) terlihat tidak nyaman," kata Pol Espargaro, dilansir dari laman MotoGP News.

Espargaro menambahkan bahwa salah satu hal yang perlu segera diperbaiki oleh Bagnaia adalah konsistensi di sesi latihan. Jika mampu mencatatkan waktu yang baik sejak latihan bebas, dia bisa lamgsung menembus Q2 dan peluangnya memulai balapan dari barisan terdepan semakin besar.

Namun, permasalahan Bagnaia musim ini bukan sekadar posisi start. Dia memang kerap kali memulai balapan dari posisi bagus dan bersaing untuk menjadi yang terdepan di beberapa lap awal, tapi tidak mampu mempertahankan performa seiring berjalannya balapan.

Sejauh ini, Bagnaia masih harus mencari solusi untuk masalahnya dengan motornya. Dia selalu datang ke setiap balapan dengan semangat tinggi dan rasa optimis, tetapi hampir selalu pulang dengan kekecewaan karena gagal meraih hasil yang sesuai harapan

Tim Ducati pun tidak tinggal diam, mereka terus melakukan berbagai pembaruan dan evaluasi untuk membantu Bagnaia bangkit. Namun, hingga saat ini, belum terlihat perkembangan signifikan yang bisa mengangkat performanya.

Jika situasi ini terus berlanjut, posisinya di klasemen bisa semakin terancam, dan target untuk menutup musim di posisi terbaik akan sulit tercapai. Bagnaia jelas membutuhkan perubahan besar dalam waktu dekat, baik dari sisi mental, strategi balap, maupun performa motornya, jika ingin kembali menunjukkan performa terbaiknya di MotoGP musim ini.

Desyta Rina Marta Guritno