Anak- anak cenderung berulah ketika tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Tindakan anak dapat menjadi agresif seperti memukul untuk menunjukan kemarahannya agar keinginannya terpenuhi. Meskipun secara emosional anak-anak belum memahami tindakan memukul tidak dibenarkan, orangtua perlu untuk mengajarkan kepada anaknya bahwa perbuatan tersebut tidak seharusnya dilakukan. Apabila orangtua mengabaikan perilaku anak yang sering memukul, ketika berada di depan umum bahkan sang anak tidak akan segan-segan untuk memukul orangtua mereka.
Berikut 4 cara yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk mendisiplinkan anak yang suka memukul, dikutip dari Mom Junction (11/7/2022):
1. Ajarkan anak berperilaku yang tepat
Memarahi anak untuk berhenti memukul tidak akan menghentikan perilaku anak, mereka malahan cenderung menjadi lebih agresif. Yang perlu dilakukan oleh orangtua adalah mengajarkan kepada anak cara mengontrol emosinya, dengan memberitahukan bahwa tindakan tersebut tidak tepat. Ajari juga anak bahwa memiliki emosi negatif adalah normal yang perlu dilakukan adalah bagaimana mereka belajar untuk menghadapinya.
2. Buatlah peraturan
Buatlah aturan di dalam rumah yang berkaitan dengan cara menunjukkan rasa hormat. Nyatakan dalam aturan dengan jelas bahwa tindakan seperti memukul tidak diperbolehkan. Buatlah aturan dengan cara-cara yang positif seperti menuliskan kalimat dalam aturan 'gunakan sentuhan yang sopan' bukan menuliskan 'jangan memukul'. Beritahu juga anak bahwa memukul dapat menyakiti seseorang. Tetapkan dan ajari anak konsekuensi jika melanggar aturan.
3. Hindari hukuman fisik
Apabila anak memukul dan menghukum mereka dengan memukul balik tidak dibenarkan. Tindakan ini membuat anak akan semakin sering memukul, anak akan berpikir bahwa jika orangtua memukul berarti mereka juga bisa memukul. Sebagaimana telah diketahui bahwa anak sifatnya meniru, mereka akan meniru tindakan dan perilaku di sekitarnya. Cara terbaik untuk hal ini adalah dengan mencontohkan perilaku dan tindakan cara menghadapi kemarahan tanpa melakukan kekerasan fisik.
4. Tetapkan konsekuensi
Orangtua dapat memberikan konsekuensi kepada anak apabila melanggar aturan seperti memukul dengan menuliskan surat permintaan maaf yang tulus atau dengan mengambil dan membatasi kegiatan anak. Pembatasan kegiatan dapat dilakukan seperti mengambil permainan favorit anak untuk jangka waktu tertentu.
Mendisiplinkan anak yang suka memukul sangat penting dilakukan. Diperlukan pemahaman dan didikan yang tepat dilakukan oleh orangtua, apabila dibiarkan akan berdampak buruk bagi perkembangan anak bahkan ketika mereka telah dewasa.
Baca Juga
-
(G)I-DLE Pecahkan Rekor Grup dengan Pre-Order Mini Album 'I Feel' Melebihi 1,1 Juta Copy
-
Kunjungi Jun Beom, Karina dan Winter aespa Kesulitan Memakai Gendongan Bayi
-
Kembali Dapat Kritik, Kali Ini Drama Korea Doctor Cha Tuai Protes Keras dari Pasien Pengidap Crohn
-
Boy Group INFINITE Mengejutkan Penggemar dengan Perayaan 13 Tahun Debut
-
Jeon So Min Ungkapkan Kasih Sayang, Jawaban Yoo Jae Suk Undang Tawa
Artikel Terkait
-
Tak Cuma Cuti Hamil 6 Bulan, Puan Ungkap RUU KIA Juga Atur Negara Buat Bantu Asupan Gizi
-
Pentingnya Keteladanan dalam Mendidik Anak
-
Zulkifli Hasan Sibuk Kampanyekan Anak, Presiden Jokowi Beri Teguran: Fokus ke Minyak Goreng
-
Tega Banget! Ibu Ini Rela Jual Anak Rp54 Juta Demi Operasi Hidung
-
Wenny Ariani Masih Tunggu Pembuktian Rezky Aditya Soal Tes DNA Kekey
Lifestyle
-
Ponsel Honor 400 Bakal Rilis Akhir Mei 2025, Usung Kamera 200 MP dan Teknologi AI
-
Realme Neo 7 Turbo Siap Meluncur Bulan Ini, Tampilan Lebih Fresh dan Bawa Chipset Dimensity 9400e
-
Realme GT 7T Segera Hadir dengan Sensor Selfie 32 MP dan Baterai Jumbo 7000 mAh
-
4 Mix and Match Outfit ala Momo TWICE, Bikin Gaya Keren Maksimal!
-
Playful dan Fresh, Intip 4 OOTD ala Iroha ILLIT yang Wajib Kamu Lirik
Terkini
-
Venezia Terpeleset, Jay Idzes dan Kolega Harus Padukan Kekuatan, Doa dan Keajaiban
-
Gua Batu Hapu, Wisata Anti-Mainstream di Tapin
-
Jadi Kiper Tertua di Timnas, Emil Audero Masih Bisa Jadi Amunisi Jangka Panjang Indonesia
-
Ulasan Novel Hi Serana Adreena, Perjuangan Anak Pertama yang Penuh Air Mata
-
Garuda Calling 2025: Rizky Ridho Bertahan di Tengah Kepungan para Pemain Diaspora