Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Sapta Stori
Ilustrasi anak yang bermain piano (unsplash.com/Arseny Togulev)

Kita mengenal berbagai lembaga yang dapat membantu anak untuk mengasah keterampilan dan kemampuan dalam berbagai bidang, seperti lembaga les, kursus ataupun bimbingan belajar. Tak jarang, orang tua memanfaatkan fasilitas tersebut untuk mendukung kemampuan dan prestasi anak-anaknya.

Saat hendak mendaftarkan anak ikut les dan kursus, ada berbagai hal yang perlu dipertimbangkan oleh orang tua. Bukan hanya tentang biaya dan reputasi lembaga les dan kursus, melainkan juga memperhatikan berbagai hal dari sisi anak, seperti beberapa hal berikut ini:

1. Perhatikan minat dan bakat anak

Ada orang tua yang ingin memiliki anak yang berbakat di bidang tertentu. Keinginan ini tak jarang membuat orang tua mendaftarkan anaknya ikut les atau kursus di bidang tersebut tanpa memperhatikan minat dan bakat anak.

Penting untuk bertanya tentang kesediaan anak terlebih dahulu sebelum mengikutkannya pada les atau kursus tertentu. Sebab, setiap anak pasti memiliki minat dan bakat masing-masing yang mungkin saja berbeda dari orang tuanya. Jika orang tua memaksa anak untuk mengikuti kursus di suatu bidang yang tidak anak sukai, hal itu hanya akan membuat anak menjadi tertekan.

2. Perhatikan porsi les dan kursus

Tak sedikit orang tua yang mengikutkan anak dalam berbagai kursus dengan harapan anak mereka dapat memiliki kemampuan dalam berbagai bidang. Namun, tak jarang hal ini justru membuat anak tidak menjadi ahli di bidang apa pun, karena terlalu banyak hal yang harus ia kuasai dan pada akhirnya membuatnya stres.

Pun, ketika hendak mendaftarkan anak pada bimbingan belajar. Pastikan bimbingan belajar yang diikuti anak akan menjadi cara yang efektif untuk membantunya belajar, bukan semakin membebaninya dan malah membuatnya tidak fokus.

3. Perhatikan cara belajar yang cocok untuk anak

Kemampuan setiap anak tentunya berbeda-beda. Ada anak yang memerlukan bimbingan guru dalam mempelajari sesuatu, ada pula anak yang mampu belajar secara autodidak. Tentunya, orang tua harus terlebih dahulu mengetahui apakah anak lebih nyaman mempelajari sesuatu sendiri atau mengikuti kursus.

4. Beri anak waktu istirahat dan bermain

Belajar dengan tekun bukan berarti anak harus terus-menerus berkutat dengan berbagai pembelajaran setiap saat. Jagalah anak agar tidak merasa kelelahan dengan les dan kursus yang diikutinya sampai-sampai ia tidak memiliki waktu untuk melakukan hal lainnya. Berikan ia waktu untuk beristirahat, bermain atau melakukan kegiatan selayaknya yang dilakukan anak-anak seusianya. Jangan sampai anak kehilangan masa-masa menyenangkan dalam hidupnya.

Demikian empat hal yang perlu dipertimbangkan saat mendaftarkan anak ikut les dan kursus. Orang tua pasti menginginkan yang terbaik bagi anak, tapi penting bagi orang tua untuk memastikan anak merasa senang dan nyaman dalam kegiatan belajarnya.

Sapta Stori