Jika kamu merasa hubungan asmaramu dengan pasangan dengan mengalami pasang surut bersamaan perasaan membenci pasangan lalu mencintai mereka, kamu mungkin berada dalam love-hate relationship.
Orang-orang atau pasangan yang memiliki hubungan seperti ini akan merasa seperti rollercoaster. Hal ini karena ada kegembiraan dan kelelahan, bagi pasangan itu sendiri.
Apa saja penyebab love-hate relationship?
- Memiliki hubungan yang kacau dari awal. Orang-orangyang memiliki hubungan yang kacau atau tidak stabil di tahun-tahun awal mereka cenderung menemukan penghiburan dalam sifat tidak stabil dari Love-Hate relationship ini karena sebenarnya mereka sudah akrab dan mungkin mengkonseptualisasikan konflik sebagai cara untuk mengekspresikan cinta.
- Merasa tidak layak untuk dicintai. OOrang-orangyang terlibat dalam Love-Hate relationship ini juga mungkin memiliki kerentanan merasa tidak layak atau tidak dicintai. Hubungannya yang sekarang kacau mungkin memperkuat keyakinan yang mereka miliki tentang diri mereka sendiri, dan mereka mungkin berpikir bahwa mereka tidak pantas mendapatkan lebih.
Lalu, bagaimana jika kamu terjebak pada Love-Hate Relationship ini?
Berikut beberapa hal yang dapat kamu lakukan jika terjebak pada hubungan asmara semacam ini:
1. Lebih sadar akan emosi yang dimiliki
Daripada terjebak pada hubungan yang toksik, yang harus kita lakukan adalah mulailah untuk menyadari segala emosi yang kita alami. Hal ini dapat membantu untuk mendapatkan perspektif dan solusi baru untuk masalah-masalah yang dihadapi bersama dengan pasangan.
2. Menetapkan batasan
Kita dapat menetapkan batasan atau toleransi yang sesuai dalam hubungan yang kita miliki, untuk menentukan langkah atau tindakan yang harus kita ambil di masa mendatang.
3. Meminta bantuan
Orang-orang dalam hubungan ini cenderung terisolasi dan kekurangan dukungan sosial dari keluarga dan teman yang dapat memvalidasi pengalaman mereka dan membantu mereka mengelola masalah. Kemungkinan, kamu juga tidak memiliki perspektif yang jelas dan posisi dalam hubungan menyebabkanmu juga menjadi bias untuk mengelolanya.
4. Putuskan bagaimana kamu ingin melanjutkan atau tidak
Kamu tidak perlu mengakhiri hubungan atau putus. Akan tetapi kamu memiliki kendali atas bagaimana kamu dapat berpartisipasi dalam hubungan. Kenali peran yang kamu mainkan dalam aspek hubungan yang tidak diinginkan dan mulailah memperkenalkan perubahan kecil atau membuat variasi dalam cara bagaimana kamu menanggapi konflik dan perhatikan bagaimana pasanganmu berubah atau tidak saat bereaksi.
Jika kamu berada dalam Love-Hate relationship ini penting untuk mulai menetapkan batasan dan berpegang teguh pada hal tersebut. Selain itu, mencari bantuan dari orang yang dicintai atau penyedia layanan kesehatan mental juga dapat kamu lakukan jika memang kamu membutuhkan pertolongannya.
Tag
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Selain Kamila Andini, Sutradara Riri Riza Juga Diduga Sentil Pejabat Kementerian Kebudayaan yang Telat Datang ke Acara
-
Ulasan Buku Perkabungan untuk Cinta, Ungkap Perasaan Duka Saat Ditinggalkan
-
Puncak FFI 2024: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih 7 Piala Citra
-
Apa Itu Silent Treatment, Penyebab Perceraian Faby Marcelia dan Revand Narya
Lifestyle
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
-
Tips Sukses Manajement waktu Antara Kuliah dan Kerja ala Maudy Ayunda
-
4 Rekomendasi Jurusan Kuliah untuk Kamu yang Punya IQ Tinggi, Mau Coba?
Terkini
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino