Salah satu penyebab seorang karyawan tidak betah bekerja di perusahaan dan memilih resign, adalah lingkungan kerja yang toksik. Sebagai karyawan pastinya kamu mau, dong, mendapatkan perusahaan yang punya budaya kerja baik, sehingga bekerja pun jadi nyaman?
Nah, agar kamu tidak sampai bekerja di perusahaan dengan budaya kerja toksik, sebaiknya kenali perusahaan dengan budaya kerja toksik itu seperti apa. Berita baiknya, ini bisa dikenali sejak awal, lho, yakni saat tahapan wawancara.
Penasaran? Mari kita simak ulasan berikut.
1. Sikap meremehkan pewawancara
Coba perhatikan bagaimana ketika wawancara berlangsung. Apakah pewawancara sering meremehkan? Kalau iya, hal tersebut sudah bisa jadi indikasi serius bagaimana iklim bekerja di sana. Boleh jadi, sikap meremehkan tersebut sudah dianggap wajar.
Padahal, sikap meremehkan seperti ini termasuk perilaku toksik, lho. Hal ini pula yang kerap bikin karyawan jadi gak nyaman. Meski sudah bekerja keras tapi tidak diapresiasi, dan sering diremehkan.
2. Pihak manajer atau atasan berkata-kata kasar
Perhatikan pula dari bagaimana para pewawancara berkomunikasi. Apakah kerap berkata-kata kasar? Kalau iya, artinya bisa jadi hal ini sudah jadi kultur yang sebenarnya bukan perilaku sehat.
Kamu bisa pula perhatikan bagaimana suasana kerja di perusahaan tempatmu melamar saat sebelum wawancara. Kalau kebetulan melihat ada atasan yang berkata-kata kasar di hadapan karyawannya, mending kamu gak usah ambil posisi di perusahaan ini, deh.
3. Terlalu berlebihan dalam memuji perusahaan
Hati-hati kalau pihak pewawancara begitu berlebihan memuji perusahaan. Justru hal ini bisa mengindikasikan ada yang tidak beres pada perusahaan tersebut. Karena gak ada, lho, yang namanya perusahaan dengan nilai sempurna.
Kalau memang perusahaan itu baik, gak akan malu untuk mengakui kekurangan. Bukan malah ditutup-tutupi dengan pujian palsu dari pihak perusahaan itu sendiri.
4. Para karyawan tampak tidak bahagia
Beda, lho, ekspresi yang serius karena fokus bekerja, dan ekspresi tidak bahagia. Kalau kamu melihat hampir semua karyawan tampak tertekan, bisa jadi indikasi kuat perusahaan tersebut memiliki budaya kerja yang tidak baik.
Nah, semoga dengan uraian tadi bisa membantumu untuk mendapatkan perusahaan yang baik, ya. Perusahaan dengan indikasi kuat punya budaya kerja toksik mending ditinggalkan aja.
Baca Juga
-
Hottest Merapat! Lee Jun Ho 2PM Umumkan Tur Konser pada Januari 2025 Mendatang
-
Min Hee-jin Mantap Ambil Langkah Hukum Usau Tinggalkan ADOR
-
Sejarah Baru! ATEEZ Jadi K-Pop Artist Ketiga dengan Album No. 1 Billboard
-
Jeongnyeon: The Star Is Born, Puncaki Peringkat Drama Korea dan Aktor Terbaik
-
Nantikan! Ji Seung Hyun dan Jung Hye Sung Siap Menghibur di Film Aksi Komedi Baru
Artikel Terkait
-
Dinas Pekerjaan Umum Balikpapan Sebut Serapan Anggaran Juli Ini Masih Rendah, Kenapa?
-
FIFGroup Borong Penghargaan Multifinance Awards 2022
-
Miris! Tergiur Tawaran Kerja Di Kamboja, 53 WNI Jadi Korban Perusahaan Investasi Palsu
-
Emiten CASA Incar Laba Bersih Rp119 Miliar Sampai Akhir Tahun 2022
-
Melakukan Pekerjaan Rumah Bisa Turunkan Risiko Demensia, Ini Sebabnya!
Lifestyle
-
Cerah Maksimal! 4 Skincare Daily Mask Niacinamide untuk Glowing Setiap Hari
-
Ria Ricis Bongkar Kisah Pilu Bencana Sumatra: Rumah Hanyut, Keluarga Hilang, Semua Berantakan
-
Prilly Latuconsina Angkat Suara Soal Banjir Sumatra: Bukan Sekadar Musibah Alam
-
4 Rekomendasi Cushion Waterproof yang Anti Badai di Segala Cuaca
-
Bye-bye Kemerahan! 5 Moisturizer Gel Lokal Terbaik untuk Kulit Sensitif
Terkini
-
Fenomena Job Hugging, Tanda Loyalitas atau Karier Stagnan?
-
Kisah Akbar, Disabilitas Netra yang Berkelana di Ruang Sastra Tukar Akar
-
Ari Lasso Beri Kejutan Romantis untuk Dearly Djoshua, Bantah Rumor Putus?
-
Rentetan Bullying Hingga Kekerasan di Sekolah, Bagaimana Peran Pendidik?
-
EXO Hidupkan Lagi Konsep Superpower di Trailer Album Penuh ke-8, REVERXE