Setiap negara pasti mempunyai mitos dan kepercayaan yang kebenarannya selalu menjadi perdebatan. Bagi yang percaya, hal tersebut dijadikan petunjuk. Namun, mereka yang tidak percaya menganggap bahwa itu hanyalah omong kosong belaka. Salah satu kepercayaan yang dimiliki oleh banyak negara adalah angka sial. Jepang menjadi salah satu negara yang punya deretan angka sial yang dipercaya membawa nasib buruk? Informasi dari lama Guidable dan Lingualift ini akan menjelaskan semuanya.
1. Angka 4
Angka 4 termasuk golongan angka sial yang paling dihindari. Banyaknya orang yang percaya membuat angka ini disebut sebagai angka terkutuk. Alasannya adalah angka “empat” dalam penyebutan karakter cina adalah “shi” yang dalam bahasa Jepang artinya Kematian. Maka dari itu, angka empat dinilai sebagai pengingat kematian.
2. Angka 9
Senasib dengan angka empat, angka 9 di Jepang juga disebut angka sial. Hal ini disebabkan karen angka sembilang dalam karakter China dibaca “Ku”. Dalam bahasa Jepang, pelafalan karakter ini berarti Menderita. Penyebutan dalam bahasa Cina dan Jepang yang sama menjadi alasan mengapa angka ini dihindari. Jika mendapat urutan angka ini, mereka percaya bahwa nasib buruk sedang menanti mereka.
3. Kombinasi Angka 49 dan 42
Selain angka tunggal, angka kombinasi dari angka-angka sial juga banyak dihindari. Alasannya kurang lebih sama. Nah, angka empat dan dua merupakan salah satu kombinasi angka sial yang sebaiknya dihindari. Empat dan dua dalam bahasa Jepang disebut Shini yang berarti akan mati. Hal ini merupakan ungkapan yang berisi harapan pada seseorang untuk segera meninggal.
Selain itu, kombinasi angka empat dan sembilan juga bukan angka hoki menurut tradisi Jepang. Kombinasi angka ini dibaca Shiku yang sama artinya dengan kematian yang menyakitkan. Pelafalan angka ini mengesankan sebagai ucapan menyumpahi orang yang sedang menderita karena sekarat. Sebaiknya berhati-hatilah mengucapkan dua kata ini sebab bunyinya terdengar seperti sebuah harapan yang sangat buruk. Terlebih lagi situasinya memang sedang tidak baik.
Nah, itu dia angka sial menurut tradisi Jepang. Oh ya, selain angka sial, ada juga lho angka hoki. Beberapa di antaranya adalah angka tujuh dan angka delapan. Angka tujuh dianggap sebagai suci terutama oleh penganut Buddha. Karena angka tujuh ini muncul tradisi merayakan hari lahir bayi di hari ketujuh dan hari ketujuh dari kematian seseorang. Sementara angka delapan dianggap sebagai angka hoki karena karakter kanji dari angka ini dibaca suehhirogari yang artinya pertumbuhan yang kemakmuran.
Baca Juga
-
5 Fakta Zom 100: Bucket List of the Dead yang Bikin Penasaran Penggemar
-
4 Rekomendasi Anime untuk Kamu yang Menyukai Cerita Bertema Zombie
-
Rekomendasi 4 Tontonan Menarik di Disney yang Tayang Bulan Juli 2023
-
Jujutsu Kaisen 2: Sinopsis dan Penjelasan Karakter Kunci di dalam Serialnya
-
Prosesi Sangjit, Seserahan ala Tionghoa yang Dijalani Anak Hotman Paris
Artikel Terkait
-
Jepang Diterpa Kabar Buruk, Pemain Andalan di Arsenal Harus Absen saat Jamu Timnas Indonesia
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
-
Piala Asia U-20: Saat Raksasa Asia Harus Pertaruhkan Nasib Sampai Pertarungan Terakhir
-
Waspada! Virus Ensefalitis Jepang Kembali Muncul di Australia, Ancam Kesehatan Masyarakat
-
Tak Cuma Zion Suzuki, 3 Pemain Timnas Jepang yang Punya Darah Keturunan Afrika
Lifestyle
-
Microcredentials vs Sertifikat Online, Mana Menjanjikan di Dunia Kerja?
-
4 Serum dengan Tranexamic Acid untuk Warna Kulit Lebih Merata, Wajib Coba!
-
5 Tinted Lip Balm untuk Cover Bibir Hitam, Semua di Bawah Rp100 Ribu!
-
6 Dilema Anak Bungsu: Antara Ekspektasi Keluarga dan Cita-Cita Pribadi
-
4 Padu Padan Outfit Minimalis dari Jinyoung B1A4, Sederhana tapi Menawan!
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?