Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Elvira D Paramitha
Ilustrasi To do list.(Unsplash.com/Thomas Bormans)

Konsep to do list adalah salah satu konsep yang cukup digemari banyak orang untuk manajemen waktu. Dirangkum dari Mind Tools, to do list yakni sebuah rangkaian daftar pekerjaan yang harus diselesaikan. Daftar tersebut biasanya diurutkan berdasarkan skala prioritas.

Secara sederhana, konsep ini memungkinkan agar seseorang dapat melacak kemajuan atas pekerjaan-pekerjaan yang harus mereka lakukan. Konsep ini sangat erat kaitannya dengan manajemen waktu, karena saat membuat daftar to do list, waktu yang dibutuhkan untuk dikerjakan juga ikut serta dituliskan. Namun, konsep to do list sebenarnya tidak sesuai dengan beberapa orang, mengapa? Simak 3 alasannya di bawah ini.

1. Membuang Waktu

Bagi sebagian orang, membuat daftar to do list justru sebenarnya membuang waktu. Pasalnya, menulis rangkaian daftar hal-hal yang harus dikerjakan dan akan dikerjakan tentu saja memakan waktu yang tidak sedikit. Apalagi saat harus menuliskan waktu-waktu yang digunakan di setiap pekerjaannya. Seringkali waktu yang ditulis tidak sesuai dengan realita entah pekerjaan lebih cepat selesai atau justru kebalikannya, cukup lama untuk dapat diselesaikan. Saat waktu yang telah dirancang dan ditulis tidak dapat dipenuhi, daftar tersebut tidak lagi dapat berfungsi dengan baik.

2. Kurang Fleksibel

Membuat daftar to do list yang harus dikerjakan setiap saat bisa sangat melelahkan. Selain itu, saat kita memiliki daftar to do list, kita tidak dapat fleksibel dengan kegiatan lain yang tidak terduga. Meskipun daftar to do list masih dapat direvisi, namun, itu akan memakan banyak tenaga dan waktu lagi sehingga dapat membuat seseorang tidak kunjung mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tersebut.

3. Menjadikan Seseorang Malas

Saat membuat daftar to do list, biasanya, seseorang akan sangat bahagia dan semangat dalam mengerjakannya. Namun, saat melihat ternyata to do list sangat panjang atau bahkan sangat pendek, seseorang dapat cenderung malas untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tersebut satu persatu. Saat to do list yang dibuat sangat panjang, seseorang akan cenderung lelah duluan saat melihat daftarnya dan sebaliknya, saat daftar to do list sangat pendek, seseorang dapat mengabaikannya karena dirasa mudah dan dapat diselesaikan sekaligus nanti saat deadline sudah dekat.

Bagaimana? Apakah kamu pernah merasakan salah satu diantaranya saat membuat to do list?

Elvira D Paramitha