Rumah tangga memang gak semuanya bisa berakhir dengan baik. Ada pernikahan yang sudah berjalan puluhan tahun lamanya kemudian bubar. Ada pula yang baru seumur jagung dan memutuskan berpisah.
Sebenarnya apa saja, sih, alasan para pasangan bercerai. Melansir laman Marriage, ada beberapa alasan umum perceraian yang kerap jadi pemicu pasangan akhirnya mengakhiri pernikahan. Mari kita ikuti pembahasannya lebih lanjut.
Sekitar 20-40 persen perceraian atau rusaknya rumah tangga disebabkan karena pasangan berselingkuh. Angka ini sebenarnya sangat wajar mengingat rasa percaya yang penting dalam menjalani rumah tangga sulit terbangun kembali apabila pasangan sudah berkhianat.
Bagaimanapun, hal krusial dalam sebuah pernikahan adalah loyalitas dari masing-masing pihak. Ketika itu sudah dilanggar, seseorang rentan untuk senantiasa dihantui kekhawatiran jika pasangannya akan berselingkuh kembali. Inilah yang bikin rumah tangga tidak akan sehat ketika dilanjutkan.
2. Persoalan keuangan
Penyebab umum lain dari perceraian, adalah permasalahan finansial, dan mengambil porsi sebesar 41 persen. Perbedaan pandangan mengenai persoalan finansial ini bisa berujung perceraian.
Mulai dari kebiasaan belanja, hingga perbedaan penghasilan antara suami istri bisa menimbulkan gesekan antara pasangan dan menyebabkan rumah tangga bubar.
3. Masalah komunikasi
Tanpa adanya komunikasi yang baik, bisa menimbulkan frustrasi serta rasa benci, dan hal ini bisa merusak hubungan pernikahan. Sebaliknya, komunikasi yang lancar dapat menguatkan ikatan suami istri.
Berteriak terhadap pasangan ketika marah, membentaknya, terlalu cerewet, tidak pernah mendengarkan pasangan dengan baik, sering berkomentar buruk terhadap apa yang diutarakan, adalah beberapa contoh cara komunikasi yang buruk. Jika ini terus terjadi, maka hubungan suami istri jadi tidak harmonis lagi dan bisa berujung pada keputusan cerai.
4. Penambahan berat badan
Meski terasa dangkal, nyatanya penambahan berat badan menjadi salah satu faktor penyebab pasangan cerai. Ini bisa terjadi akibat salah satu pihak tidak puas dan tidak tertarik lagi dengan pasangannya setelah bentuk tubuhnya berubah jadi lebih besar.
Nah, alasan inilah kenapa hindari menjadikan faktor fisik sebagai pertimbangan utama dalam menjalin hubungan. Fisik itu tidak kekal, sementara kalau dari awal ketertarikan karena karakter, maka jauh lebih awet.
Semoga dengan uraian tadi bisa jadi pelajaran bagi pasangan suami istri untuk menghindari hal-hal tadi sampai terjadi dalam hubungan pernikahanmu. Semoga rumah tanggamu selalu awet!
Baca Juga
-
10 Tahun Menanti, MV Mr. Chu Apink Akhirnya Capai 100 Juta Views di YouTube
-
Sheila On 7 Siap Mengguncang Jakarta Desember 2024, Ini Harga Tiketnya
-
4 Alasan Perempuan Cerdas Akan Berhati-hati saat Hendak Membuka Hati
-
4 Sikap yang Bisa Bikin Pasangan Selalu Setia, Anti Selingkuh!
-
3 Alasan Suami yang Selingkuh Tak Mau Cerai, Tetap Bersama Istri Sah!
Artikel Terkait
-
3 Tanda Hubungan Cinta yang Membosankan, Bagaimana Kamu dan Pasangan?
-
Jenita Janet Bantah Sikap Romantis Danu Sofwan Cuma Buat Konten: Fitnah Itu!
-
5 Tanda Pasangan Masih Mencintaimu, Coba Cek!
-
Benarkah AKP Rita Yuliana Beri Klarifikasi Terkait Hubungan dengan Ferdy Sambo Lewat Akun Official?
-
Kini Duda Lagi, Sule Bikin Video Goda Perempuan Ajak Nikah, Aziz Gagap Minta Istighfar
Lifestyle
-
5 Inspirasi Outfit Bandara ala Lee Know Stray Kids, Comfy Abis!
-
4 Essence Lendir Siput Ampuh Mengunci Hidrasi Kulit dan Redakan Iritasi!
-
Spesifikasi Samsung Galaxy A26 5G, Ponsel Murah yang Mengantongi Fitur Mode Belajar Siswa
-
Intip Fitur Canggih Lenovo Xiaoxin Pro GT, Tablet Gaming Telah Debut dengan Harga Terjangkau
-
4 Pelembab Korea Berbahan Hyaluronic Acid, Efektif Menghidrasi Kulit Kering
Terkini
-
Kalahkan TXT, NCT Dream Raih Trofi Pertama Lagu Chiller di 'M Countdown'
-
Ulasan Novel Islammu Adalah Maharku: Di Antara Amin yang Tak Sama
-
Review Jujur Selepas Nonton Film Sihir Pelakor, Masih Tayang di Bioskop
-
Sejarah Futsal: Kisah Inspiratif dari Lapangan Kecil!
-
Bukan Hanya Sekadar Pindah, Hijrahnya Jay Idzes Juga Pecahkan Rekor Kawasan ASEAN!