Secara tradisional ramen dianggap sebagai makanan yang biasa disantap saat siang atau malam. Namun, di jepang ternyata ada lho budaya sarapan ramen. Beberapa resto dan kedai ramen bahkan menyiapkan menu khusus di pagi hari untuk melayani pelanggan yang makan ramen untuk sarapan.
Ramen untuk sarapan disebut Asa-ra. Bagaimana budaya sarapan ramen bisa terbentuk di Jepang? informasi yang dihimpun dari Tsunagujapan ini akan memaparkan penjelasan lengkapnya.
Bagaimana Budaya "Asa-Ra" Dimulai
Budaya sarapan ramen ini disebut Asa-ra, kependekan dari Asa Ramen. Penggunaan istilah ini diketahui pertama kali digunakan di Kota Fujieda, Prefektur Shizouka selama era Taisho (1912-1926). Kala itu ada kedai ramen yang beroperasi pagi hari untuk memenuhi jadwal padat para pekerja perkebunan teh kawasan tersebut.
Shizouka adalah kawasan perkebunan teh hijau di Jepang. Sekitar 40% dari produk teh hijau jepang diproduksi di kawasan ini. Para pekerja bekerja dengan jadwal yang padat untuk memenuhi permintaan teh hijau di seluruh dunia. Mereka bekerja sebelum matahari terbit sebab waktu ini adalah waktu ideal untuk memetik daun teh.
Para pekerja ini merasa bahwa semangkuk ramen yang masih panas adalah makanan terbaik yang bisa didapatkan setelah bekerja keras memetik teh. Sayangnya, tidak ada kedai ramen yang beroperasi di jam itu. Lalu, di tahun 1919, satu kedai ramen bernama Marunaka Ramen berinisiatif untuk membuka kedainya mulai jam 8.30 pagi agar para pekerja kebun bisa menikmati sarapan mereka sambil menunggu giliran kerja.
Makan Ramen untuk Sarapan
Bagi sebagian orang, sarapan ramen mungkin terdengar tidak lazim. Namun, budaya Asa-ra membuktikan bahwa ramen begitu disukai oleh orang Jepang. Jika kamu pergi ke Jepang, kamu wajib mencicipi pengalaman menikmati Asa-ra. Ini adalah salah satu budaya lokal yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Selain memperluas wawasan tentang kuliner dan budaya lokal Jepang, Asa-ra adalah budaya yang menyenangkan dan unik.
Nah, itulah mengenai Asa-ra, budaya sarapan ramen yang ada di Jepang. Selain Shizouka, beberapa wilayah di Jepang yang masih melanggengkan budaya Asa-ra adalah Kitakata, Tokyo, dan Osaka. Penasaran sarapan pagi dengan ramen?
Baca Juga
-
5 Fakta Zom 100: Bucket List of the Dead yang Bikin Penasaran Penggemar
-
4 Rekomendasi Anime untuk Kamu yang Menyukai Cerita Bertema Zombie
-
Rekomendasi 4 Tontonan Menarik di Disney yang Tayang Bulan Juli 2023
-
Jujutsu Kaisen 2: Sinopsis dan Penjelasan Karakter Kunci di dalam Serialnya
-
Prosesi Sangjit, Seserahan ala Tionghoa yang Dijalani Anak Hotman Paris
Artikel Terkait
-
Bang Gin dan Kawan-kawan Cari Kerja, Adegan Paling Kocak di Film Gintama 2
-
BLACKPINK Puncaki Chart Lagu Terpopuler Billboard Indonesia, Jepang dan Korea Selatan
-
Lagu Kpop Terpopuler di Billboard Indonesia, Jepang dan Korea Selatan
-
Seorang Pekerja Indonesia Bunuh Diri di Jepang, Jenazahnya Dipulangkan KBRI ke Jawa Tengah
-
TKI Bunuh Diri di Jepang Dimandikan dan Disucikan Secara Islami, Besok Dipulangkan
Lifestyle
-
Dianggap Relate Dengan Kehidupan Mahasiswa, Apa Itu Sindrom Duck Syndrome?
-
6 OOTD Feminin Lee Si An Single Inferno dengan Sentuhan Dress dan Skirt
-
4 Cleanser Berbahan Madu Rahasia untuk Wajah Terasa Kenyal dan Sehat!
-
4 Toner Rp20 Ribuan yang Ampuh Redakan Bruntusan, Mengandung Salicylic Acid
-
Sontek 4 Ide Outfit ala Kim Young Kwang, Bikin GayaMakin Macho Maksimal!
Terkini
-
Blak-blakan, Tora Sudiro Akui Jadi YouTuber karena Sepi Tawaran Syuting?
-
5 Alasan Gachiakuta Wajib Ditonton, Anime Misteri Relate dengan Kehidupan!
-
Bijak! Andre Taulany Sebut Hidup Itu Cuma Perkara Waktu: Ada Suka Ada Duka
-
Menuju Grand Final ANC 2025: 11 Tim, Siapa yang Akan Jadi Raja di GBK?
-
Ulasan Buku "House of Sky and Breath", Kisah Romansa Antrologi Perang