Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Mutami Matul Istiqomah
Ilustrasi pasangan bertengkar (Freepik.com/Racool_studio)

Dalam rumah tangga, kesetiaan menjadi salah satu kunci agar rumah tangga tersebut bisa bertahan. Perselingkuhan adalah momok terbesar yang membuat rumah tangga hancur berantakan. Tidak ada orang yang menginginkannya ketika membangun rumah tangga. Namun, seiring berjalannya waktu, siapa yang tahu? 

Menghadapi pasangan yang menduakan cinta dalam rumah tangga dengan bijaksana membutuhkan sikap yang dewasa. Kalau masih dicampuri emosi dan ego, penyelesaian tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Berikut ini merupakan beberapa contoh penjabaran mengenai cara bijak dalam menyikapi pasangan yang mendua. 

1. Tenangkan diri 

Emosi adalah hal yang pasti. Siapa juga yang tidak merasa marah saat pasangannya jatuh ke pelukan orang lain. Tentu saja tidak akan ada yang mau dan rela. Namun, yang tidak diharapkan itu sudah terjadi. Nasi sudah menjadi bubur. 

Sayangnya, emosi hanya akan menjadi penyakit hati. Sudah menjadi penyakit, tidak bisa menyelesaikan masalah pula. Sehingga kamu harus berusaha untuk membuat dirimu menjadi lebih tenang. Bagaimana caranya? Dekatkan diri kepada Tuhan. Itu adalah kunci agar kamu memiliki kelapangan hati dan ketegaran diri. 

2. Komunikasikan dengan pasangan 

Komunikasikan dengan pasangan mengenai apa alasannya berbuat sedemikian rupa dan bagaimana inginnya ke depan. Ketika pasangan menjelaskan dan kamu bisa menerima, lantas kalian punya kesepakatan untuk memperbaiki segalanya ke depan, maka kuatkan prinsip. 

Kalau pasangan terus mengeyel dan merasa paling benar sendiri padahal sudah ada bukti, kalian tetap harus membuat kesepakatan mengenai bagaimana hal ini akan berakhir. 

3. Komunikasikan dengan keluarga

Ketika di antara kamu dan pasangan tidak dapat menemukan titik terang, maka kamu harus mulai membicarakannya dengan keluarga. Apalagi kalau diantara kamu dan pasangan sudah sepakat untuk memilih jalan sendiri-sendiri. Keluarga adalah hal pertama yang harus diajak berdiskusi. 

Pernikahan sudah bertumbuh dengan awal yang baik. Sehingga sekalipun harus berakhir, maka akhiri dengan baik. Salah satu cara mengakhiri pernikahan dengan baik adalah menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga. 

4. Selesaikan dengan bersih 

Arti dari menyelesaikan dengan bersih adalah selesaikan dengan seluruhnya, jangan sampai rumah tangga selesai, tapi hati masih diselimuti dengan dendam. Sebisa mungkin, ketika kamu dan pasangan mengambil keputusan untuk berpisah, maka berpisahlah dengan cara yang baik. 

Kamu harus membuat kesepakatan mengenai hubungan pasca perpisahan tersebut. Misalnya mengenai nafkah ataupun segala hal mengenai anak. Meskipun pernikahan tidak bisa dipertahankan, tapi jangan sampai kepentingan mengenai anak menjadi terabaikan. 

Itu dia beberapa langkah bijaksana menyikapi pasangan yang mendua dalam rumah tangga. Semoga bermanfaat, ambil yang baik dan buang yang buruk. 

Mutami Matul Istiqomah