Mental pengemis sering kita dengar sehari-hari, baik dalam perbincangan dengan orang sekitar maupun disampaikan oleh pembicara dalam seminar. Mental pengemis ini membentuk seseorang menjadi selalu merasa lemah dan tidak berdaya sehingga harus dibantu oleh orang lain.
Mental pengemis tentu bukanlah hal yang baik. Mengingat bagaimanapun masalah hidup kita, kita harus berjuang untuk mengatasinya. Jika kemudian ada orang yang membantu, itu merupakan keberuntungan bagi kita. Namun jangan sampai kita selalu mengharapkan bantuan dari orang lain, apalagi sampai meminta dan memaksa. Hal ini akan membuat kita tidak bisa hidup mandiri.
Meskipun sering diperingatkan, masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya memiliki mental pengemis. Hal ini akan membuat dia tidak mau berubah.
Berikut ini adalah 5 tanda seseorang memiliki mental pengemis.
1. Selalu Ingin Gratisan
Ada sebuah ungkapan bahwa tidak ada yang gratis di dunia ini. Hampir semua hal dalam.hidup kita saat ini harus kita bayar, baik dengan uang maupun yang lainnya. Namun bagi orang yang memiliki mental pengemis, dia selalu menginginkan gratisan.
Misalnya ketika ada temannya yang menjalankan sebuah usaha, maka dia akan meminta produknya secara gratis dengan dalih teman. Bisa juga dia akan meminta 'harga teman' yang jauh dibawah harga standar. Hal ini tentu akan merugikan orang-orang di sekitarnya.
2. Merasa Paling Susah
Setiap orang yang hidup tentu memiliki masalahnya masing-masing. Kita tidak bisa membandingkan masalah siapa yang paling berat. Namun bagi seseorang yang memiliki mental pengemis, dia akan merasa menjadi orang yang paling susah dan kekurangan. Akibatnya, dia menganggap orang lain harus mengasihani dan membantunya.
3. Senang Dikasihani
Sewajarnya seseorang tidak suka jika dikasihani oleh orang lain. Bahkan cenderung malu. Namun tidak dengan orang yang memiliki mental pengemis, dia justru merasa senang jika orang lain mengasihaninya. Dengan harapan orang lain akan membantunya karena merasa kasihan.
4. Menggantungkan Hidup Pada Orang Lain
Seseorang yang memiliki mental pengemis akan merasa dirinya kesusahan namun tidak mau berusaha dengan kekuatannya sendiri agar menjadi lebih baik. Dia justru suka menggantungkan hidupnya pada orang lain. Padahal belum tentu orang lain hidupnya lebih mudah, hanya orang lain mau berusaha.
5. Gemar Meminta-minta
Sama seperti pengemis, orang yang memiliki mental pengemis juga suka meminta-minta pada orang lain. Bahkan tidak jarang dia akan memaksa orang lain untuk memberi pertolongan kepadanya. Sifat seperti ini tentu akan sangat merugikan orang-orang di sekelilingnya karena selalu dimintai, padahal belum tentu orang di sekelilingnya juga hidup berkecukupan.
Demikian 5 tanda seseorang memiliki mental pengemis. Semoga kita dijauhkan dari sifat seperti itu.
Baca Juga
-
5 Dampak Keuangan yang Tidak Transparan: Bom Waktu dalam Rumah Tangga
-
Rumah Besar, Napas yang Sempit
-
Tepuk Sakinah Viral, Tapi Sudahkah Kita Paham Maknanya?
-
Bertemu Diri Kecil Lewat AI: Percakapan yang Tak Pernah Kita Siapkan
-
Dari Flu hingga Leptospirosis: 8 Penyakit Musim Hujan yang Harus Diwaspadai
Artikel Terkait
-
3 Hal yang Bisa Kamu Lakukan saat Menyinggung Perasaan Orang Lain
-
Video Viral Dua Cewek Pengemis Lagi Hitung Uang di Pinggiran Jalan, Publik Menduga Ini....
-
Lawan Timnas Indonesia U-20, Pelatih Hongkong Tingkatkan Mental Pemainnya
-
Nenek Mursiti yang Viral Dipaksa Anaknya Jadi Pengemis, Kini Ditawari Tinggal di Panti Jompo
-
4 Tips Meminta Maaf ke Pasangan Setelah Bertengkar, Jangan Mengungkit!
Lifestyle
-
4 Toner Tanpa Alkohol dan Pewangi untuk Kulit Mudah Iritasi, Gak Bikin Perih!
-
Effortlessly Feminine! 4 Padu Padan OOTD ala Mina TWICE yang Bisa Kamu Tiru
-
4 Daily Look Cozy Chic ala Jang Ki Yong, Bikin OOTD Jadi Lebih Stylish!
-
4 Sunscreen Oil Control Harga Murah Rp50 Ribuan, Bikin Wajah Matte Seharian
-
Gaya Macho ala Bae Nara: Sontek 4 Ide Clean OOTD yang Simpel Ini!
Terkini
-
Raisa Mengubah Pasrah Menjadi Self-Respect Bertajuk Terserah di Ambivert
-
Makjleb! 3 Amanat Satir dalam Film Kang Solah from Kang Mak x Nenek Gayung
-
Indra Sjafri, PSSI, dan Misi Selamatkan Muka Indonesia di Kancah Dunia
-
Sea Games 2025: Menanti Kembali Tuah Indra Sjafri di Kompetisi Level ASEAN
-
Gawai, AI, dan Jerat Adiksi Digital yang Mengancam Generasi Indonesia