Sepertinya sampah bisa menjadi masalah penting di zaman sekarang ini. Khususnya di Indonesia yang mempunyai gunung sampah di mana-mana. Belum ada sistem pengolahan sampah yang tertata di Indonesia. Ujung-ujungnya semua sampah akan dijadikan menjadi satu dan dibuang di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) atau dibakar.
Pemerintah tengah gencar menangani sampah plastik, yang bisa menyebabkan banjir pada ujungnya. Syukurnya sekarang masyarakat lebih aware dengan penggunaaan plastik sekali pakai. Namun ada yang lebih berbahaya dari sampah plastik. Berikut tiga jenis sampah yang dipikir tak berbahaya namun berpotensi membahayakan lingkungan.
Melansir dari data Kementriam Lingkungan Hidup, sampah organik dalam hal ini meliputi semua bahan organik seperti sampah pasar dari sisa buah dan sayur hingga sampah makanan. Sampah organic mencapai total 57% dari total 67,8 juta ton/tahun sampah per tahun. Sesuai dengan namanya, sampah organic berasal dari komponen hidup yang bisa membusuk. Pembusukan ini bisa merusak estetika dan menghasilkan bau tidak sedap.
Sampah organik yang dibuang dalam plastik tertutup membusuk di dalam plastik, menimbulkan bauk has ‘sampah’ yang tercium setiap kita melewati tempat sampah. Apa bahayanya? Tentu saja pembusukan menghasilkan gas. Gas metana yang menumpuk di tempat pembuangan sampah bisa meledak suatu waktu. Seperti salah satu kasus meledaknya TPU Leuwigajah yang terjadi beberapa tahun lalu.
2. Sampah makanan
Indonesia merupakan juara dalam menghasilkan sampah makanan di Asia Tenggara. Melansir dari data Program Lingkungan PBB (UNEP), setiap tahun Indonesia menghasilkan 20,93 juta ton sampah makanan. Kenapa sampah makanan berbahaya?
Selain tergolong berbahaya seperti sampah organik. Tingginya sampah makanan bisa menyebabkan kelaparan besar-besaran di pihak lain, gizi buruk, dan masalah Kesehatan lainnya bagi masyarakat yang tidak bisa mengakses makanan.
Jarang ada yang membahas bahaya dari sampah minyak jelantah. Sebagian besar ahli mungkin hanya membahas mengenai dampaknya terhadap Kesehatan. Namun sebagian besar masyarakat tidak mengetahui cara mengelola sampah ini dengan benar.
Ujung-ujungnya membuang minyak jelantah di saluran air yang menimbulkan beberapa bahaya lain. Pencemaran air, tanah, dan tersumbatnya saluran air. Apabila terpapar secara terus menerus dalam jangka waktu panjang. Bukan tidak mungkin minyak jelantah bisa menimbulkan bahaya yang lebih besar.
Itulah tiga jenis sampah yang lebih berbahaya dari sampah plastik. Oleh karenanya, kita sebagai salah satu dari penduduk Indonesia, mulailah untuk lebih peduli dengan sampah. Lakukan pengelolaannya dengan baik. Sehingga lingkungan tetap terjaga dan kita bisa hidup dengan nyaman
Tag
Baca Juga
-
Sinopsis Don't Touch My Gang: Kisah Anak Kampung Hadapi Kerasnya Bangkok!
-
Profil Nonnie Pitchakorn, Bintang Baru di Only Friends, Adik Nanon Korapat!
-
Angkat Kisah Kehidupan setelah Kematian, Ini Sinopsis Death is All Around!
-
Relate dengan Guru Muda, Ini Sinopsis Drama Thailand "Thank You Teacher"
-
Sinopsis Serial '6ixtynin9', Dus Mie Instan Berisi Uang yang Berakhir Petaka
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Daily Look Ahn Eun Jin: Dari Hangout ke Konser, Coba Sontek 4 Gaya OOTD Ini
-
4 Pilihan Foundation Ringan dengan Hasil Natural, Cocok untuk Daily Makeup!
-
4 Sunscreen Panthenol Harga Rp40 Ribu, Proteksi Kulit dan Jaga Skin Barrier
-
Bye-bye Kusut! 3 Bahan Alami Ini Ampuh Bikin Buat Rambut Keriting Lebih Tertata
-
Nggak Bosan Lagi! 4 Ide OOTD Kasual Han So Hee, Feminin sampai Boyish Look
Terkini
-
Dari Kemerdekaan ke #SuaraParaJuara: Semangat 45 di Lapangan Futsal
-
Review Film Weapons: Horor Misteri yang Penuh dengan Teka-teki
-
Trailer Film Keeper: Kisah Percintaan yang Sekejap Berubah Jadi Teror
-
Persebaya Surabaya Bidik Kemenangan, Kekuatan Bali United Jadi Sorotan
-
Sinopsis The Great Dreamer, Drama China yang Dibintangi Shen Yue dan Ken Wu