Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Alvi Nur Jannah
Ilustrasi impostor syndrome (Freepik/tatoenjoy)

Impostor syndrome atau sindrom menipu ini merupakan sebuah kondisi yang menyebabkan penderitanya mengalami keraguan terhadap dirinya sendiri dan pencapaian yang berhasil diraihnya. Orang yang mengidap impostor syndrome biasanya memiliki rasa cemas yang tinggi pada pandangan orang lain terhadap kemampuan serta prestasi yang didapatkannya.

Seringkali syndrome ini dialami oleh orang-orang yang selalu berprestasi hingga mereka ingi selalu menjaga citra baiknya di depan orang lain. Impostor syndrome tidak terjadi setiap saat, biasanya sindrom tersebut akan muncul pada minggu-minggu awal ketika proses adaptasi dengan pekerjaan atau lingkungan baru. Mengutip halodoc.com, berikut 4 tanda seseorang tengah mengalami impostor syndrome!

1. Merasa khawatir dengan performa kerjanya

Orang yang mengalami impostor syndrome akan mengalami kekhawatiran yang tinggi terhadap pandangan kolega maupun bosnya terhadap hasil dari kinerjanya. Dia sangat takut bila melakukan kesalahan dan dianggap tidak kompeten. Alih-alih mengeluarkan semua potensi yang dimilikinya, penderita impostor syndrome akan memilih bekerja sesuai arahan dan harapan atasan atau koleganya karena takut melakukan kesalahan dan merusak kinerjanya.

2. Meragukan kemampuan diri

Saat mendapatkan sebuah prestasi atau penghargaan, penderita impostor syndrome bukannya merasa senang melainkan khawatir dan takut. Bahkan, penderita tidak mengetahui mengapa dia bisa mendapatkan prestasi tersebut dan mulai merasa khawatir apakah dia akan mampu mempertahankannya atau tidak.

3. Menghindari tugas tambahan

Karena ingin selalu menjadi orang yang sempurna dalam segi kualitas dan kinerjanya, orang dengan syndrome impostor akan menghindari tugas tambahan karena khawatir bahwa tugas pokoknya akan menjadi kurang sempurna. Dia juga takut bila tugas tambahan yang diambilnya tidak berhasil dengan baik.

4. Memilih bertahan pada zona nyaman

Orang dengan syndrome impostor akan cenderung memilih untuk tetap berada di zona nyaman dan menghindari promosi maupun tugas tambahan. Hal tersebut dia lakukan karena dia takut tidak bisa meraih hal yang lebih besar hingga mendapatkan kegagalan.

Nah, itu tadi 4 tanda seseorang yang mengalami impostor syndrome. Meskipun terkesan tidak berbahaya, namun penderitanya rentan dengan stress, frustasi hingga depresi.

Alvi Nur Jannah