Memiliki sifat kedewasaan sangatlah penting dimiliki tiap manusia. Dengan kedewasaan yang baik tentu dapat menghadapi berbagai rintangan dan hambatan yang makin rumit. Hanya sifat kedewasaan yang mampu menghadapi problem hidup dan tantangannya yang kadang membingungkan.
Sifat kedewasaan tidak melulu dilihat dari segi segi umur, tetapi mesti juga dilihat kedewasaan mentalnya. Artinya ada aspek lain yang perlu untuk diingat, termasuk aspek psikologinya. Mengutip dari akun instagram @mudahbergaul, berikut setidaknya ada empat tanda kalau kamu belum dewasa dari segi psikologis.
1. Suka asal ambil keputusan
Biasanya akan membuat keputusan hanya karena emosi sesaat saja tanpa mikir panjang terlebih dahulu. Tentu ini bisa mengundang rasa sesal. Keputusan yang diambil dengan asal-asalan bisa hanya merugikan diri sendiri dan sulit untuk berkembang.
2. Tidak bertanggungjawab
Orang yang tidak bertanggungjawab baik untuk diri sendiri maupun bagi orang lain jelas menandakan tidak memiliki kedewasaan. Kalau ada masalah masih suka kabur, tidak mau diselesaikan, dan maunya hanya ingin dilupakan saja. Pada kondisi ini menandakan belum berani untuk mengakui kesalahan dan belum berani untuk meminta maaf.
3. Belum bisa kontrol emosi
Masih suka bertindak, berkata-kata, dan melakukan sesuatu hanya karena emosi sesaat saja. Biasanya ini suka mendatangkan banyak penyesalan. Emosi yang tidak bisa terkontrol jelas sulit memandang persoalan secara menyeluruh.
4. Belum bisa menerima kenyataan
Tanda selanjutnya orang yang belum memiliki kedewasaan dengan belum bisa menerima kekurangan, kegagalan, kesalahan, kenyataan pahit, dan masa lalu. Bahkan sampai ada yang benci diri sendiri karena hal-hal tersebut.
Orang yang belum bisa menerima kenyataan ujungnya akan merasakan kegelisahan dan kepusingan sendiri. Artinya akan selalu dihadapkan pada trauma negatif yang tidak bisa membuat diri bisa berkembang.
Nah, itulah 4 tanda kalau kamu belum dewasa dari segi psikologis dan semoga saja kita semua dapat mengecek diri sendiri apakah kita sudah dewasa yang bukan karena segi umur? Tips agar bisa menjadi dewasa secara psikologis dengan belajar lebih mendalam tentang emosi manusia, belajar menerima kenyataan, dan belajar untuk bertanggungjawab.
Baca Juga
-
Etika Komunikasi di Media Sosial: Bijak Sebelum Klik!
-
Guru, Teladan Sejati Pembentuk Karakter Anak Sekolah Dasar
-
Pendidikan di Era Global: Belajar dari Dunia, tapi Tetap Jadi Diri Sendiri
-
Etika Pesantren Hilang di Layar Kaca? Kritik Pedas Tayangan yang Merendahkan Tradisi
-
Remaja, Mental Health, dan Agama: Saat Dunia Bising, Iman Tempat Kembali
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Nggak Perlu Salon Tiap Hari! Begini Cara Rawat Rambut Curly di Cuaca Tropis
-
Bye-bye Stres! 10 Hewan Peliharaan Ini Bikin Rumah Bahagia Tanpa Repot
-
4 Krim Retinol untuk Anti-Aging, Efektif Kurangi Flek dan Kerutan di Wajah
-
FOMO: Penyakit Generasi Z yang Bikin Stres dan Kehilangan Diri Sendiri
-
Kompak Meski Pisah: Raisa dan Hamish Daud Terapkan Co-Parenting, Apa Itu?
Terkini
-
Catatan Dingin di Tengah Drama Panas: Jule Lebih Takut Hilang Kontrak?
-
Jogja Eco Style 2025: Merajut Estetika dan Keberlanjutan Ecoprint
-
Psywar Berujung Petaka: Lamine Yamal Gigit Jari di El Clasico, Real Madrid Tertawa!
-
Respons Ririn Dwi Ariyanti usai Jonathan Frizzy Beri Kode Gelar Pernikahan
-
Bob Odenkirk Main Film Crime Thriller Bertajuk Normal, Ini Sinopsisnya