Kamu mungkin sering menemukan teman di sekolah atau bahkan dirimu sendiri yang menjadi anak ambis. Anak ambis merupakan sebutan masa kini bagi seorang pelajar yang mempunyai ambisi besar untuk mendapatkan nilai atau predikat yang sempurna di sekolahnya. Tak jarang mereka mau melakukan apapun agar tujuannya tersebut dapat tercapai.
Namun kamu juga harus tahu bahwa menjadi anak yang ambis tidaklah selalu baik. Terdapat beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh anak ambis sehingga ambisi untuk mendapatkan predikat sempurna bukan lagi menjadi hal yang baik. Berikut ini beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh anak ambis.
1. Banyak materi yang dihafal namun tidak paham sepenuhnya
Biasanya anak ambis akan berusaha untuk menghafal banyak materi dari pelajarannya. Namun tidak sedikit juga anak ambis yang hanya sekedar menghafal materi tersebut akan tetapi tidak memahami isi dari materi tersebut sepenuhnya. Tujuan mereka menghafal materi tersebut adalah agar dapat menjawab soal ujian dengan mudah. Padahal sejatinya pemahaman akan materi pelajaran lebih penting daripada nilai ujian kamu.
2. Menjadi ambis dan pamer
Kamu boleh saja menjadi anak yang ambis dalam pelajaran namun jangan sampai kamu memamerkan ambisimu kepada orang lain. Karena sejatinya tidak semua orang menyukaimu. Orang yang tidak menyukai dirimu akan berusaha sekuat mungkin untuk menggagalkan ambisi yang sedang kamu kejar. Oleh karena itu lebih baik kamu memendam ambisi tersebut agar orang lain dapat mengetahuinya ketika kamu sudah berhasil.
3. Hanya ambis ketika di awal
Hal ini tentunya sudah sangat banyak dirasakan oleh para pelajar. Banyak pelajar yang memiliki semangat ambis ketika di awal perjalanan, namun ketika sudah sampai setengah jalan mereka sudah kehilangan semangatnya. Daripada kamu setengah-setengah seperti itu lebih baik kamu tidak ambis dari awal. Karena jika kamu hanya berusaha setengah jalan maka kamu hanya akan membuat dirimu sendiri kelelahan.
4. Lebih mementingkan nilai daripada ilmu
Kesalahan ini sangat sering dilakukan oleh anak ambis. Mereka berusaha mengejar nilai atau predikat sempurna namun mereka melupakan hal yang paling penting, yaitu ilmu itu sendiri. Kamu harus tahu bahwa nilai yang tertulis di atas kertas tidak akan bisa merubah hidupmu namun ilmu yang telah kamu kuasai dan pahami secara baik akan dapat membuat hidupmu menjadi lebih bahagia.
5. Ambis sampai lupa dengan kesehatan
Kamu boleh saja menjadi anak yang ambis namun kamu juga harus tetap peduli dengan kesehatanmu. Percuma jika kamu sudah mendapatkan nilai yang sempurna namun kamu justru harus dirawat karena kesehatanmu yang memburuk. Kamu harus ingat bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, jadi kamu harus ambis dengan sewajarnya.
Itulah beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh anak ambis. Kamu boleh menjadi ambis asalkan kamu tidak melupakan hal terpenting dari pembelajaran itu sendiri, yaitu ilmu. Dan kamu juga harus tetap mementingkan kesehatan mental dan fisikmu.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Dilarang Sekolah, Bocah Perempuan Afghanistan Dipaksa Jadi Penenun Karpet
-
Gus Ipul Tegaskan Murid Sekolah Rakyat Tak Boleh Kerja Sampingan: Kebutuhan Ditanggung Negara
-
Pemerintah Lebih Pilih Guru ASN dan PPPK untuk Sekolah Rakyat, Ini Kata Mensos
-
Komitmen Relawan Mahasiswa, Sekadar Formalitas atau Pilihan Hati?
-
Tak Sekadar Olahraga, Sekolah Ini Gelar Fun Run Untuk Angkat Nilai Kebersamaan dan Solidaritas
Lifestyle
-
Biar Makin Fresh di Weekend, Sontek 4 Outfit Lucu ala Kim Hye Yoon!
-
Anti Ribet, Ini 4 Ide Outfit Harian Cozy ala Siyoon Billlie yang Bisa Kamu Tiru
-
4 Gaya Kasual Kekinian ala Choi Jungeun izna yang Menarik untuk Disontek
-
Anak Hukum tapi Stylish? 5 Look Simpel tapi Classy ala Ryu Hye Young
-
4 Look Girly Simpel ala Punpun Sutatta, Cocok Buat Hangout Bareng Bestie
Terkini
-
Asnawi Mangkualam Perkuat ASEAN All Stars, Erick Thohir Singgung Kluivert
-
Cinta dalam Balutan Hanbok, 4 Upcoming Drama Historical-Romance Tahun 2025
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Stray Kids Raih Sertifikasi Gold Keempat di Prancis Lewat Album HOP
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern