Ada banyak hal yang sebenarnya kurang bermanfaat tapi masih saja sering kita lakukan. Untuk itu, kita harus mulai belajar untuk tidak lagi melakukannya dan segera meninggalkan hal-hal tersebut. Di bawah ini ada 3 hal yang akan kamu sesali di masa depan jika dilakukan secara berlebihan.
1. Takut untuk mencoba
Mencoba hal baru bukanlah suatu kesalahan apalagi ketidak benaran. Kita boleh mencoba hal baru asal itu juga mengenai kebaikan. Jangan batasi dirimu dalam mengeksplor dunia dan juga dunia luar. Jika kamu punya ide, keluarkan dan ekspresikan dengan cara paling baik. Kita terlalu sebentar tinggal di dunia . Jadi jangan sia-siakan kesempatan waktu berhargamu.
Tidak ada yang melarang kita untuk mengungkapkan ide dan cita-cita. Kita mendapat pengalaman yang lebih banyak dan juga kekuatan baru. Jangan takut mencoba karena tidak akrab dengan kegagalan. Kita hidup di mana orang lain hanya peduli dengan keberhasilan. Kegagalan tidak akan membuat kita orang penuh kekurangan.
2. Berusaha menyenangkan semua orang
Ah memang betapa baiknya berbuat baik kepada semua orang. Tidak ada salahnya juga. Tapi yang perlu digarisbawahi adalah kita tidak boleh membuat orang lain terlalu nyaman dengan kebaikan yang kita berikan sampai mereka bersikap kurang mengenakkan.
Kita memang harus senantiasa baik, tapi juga harus ada batasannya. Jangan takut untuk menolak jika kamu memang merasa tidak nyaman. Kita semua manusia yang mempunyai perasaan dan harus dijaga. Rasa tidak nyaman yang kita rasakan tidak boleh untuk disembunyikan. Kita berhak menolak perintah mereka jika itu memang tidak sesuai dengan pendapat yang kita miliki.
3. Terlalu lama mencari jati diri
Kita semua sudah pasti memiliki jati diri yang khas dan unik. Jati diri menunjukkan siapa diri kita sebenarnya, bakat yang dimiliki apa, dan juga apa yang sebenarnya kita inginkan. Jati diri menuntun kita bagaimana akan melangkah dan mau ke mana. Kita memang butuh waktu untuk menentukannya, tapi tidak berarti terlalu lama. Ingat, kita tidak tidak boleh terlalu nyaman di zona nyaman.
Jati diri memang tidak bisa dipaksakan, tapi tentunya bukan berarti kita harus mengabaikannya sampai bingung dengan diri sendiri. Cari tahu apa yang menjadi mimpimu dan juga harapan yang ingin kamu wujudkan. Jati diri yang terlalu lama dicari bisa saja membuat kita justru kehilangan banyak kesempatan.
Sebagian besar dari kita pasti sudah paham apa yang sebaiknya kita lakukan dan tinggalkan untuk kebaikan di masa depan. Tapi sayangnya kita terlalu menggampangkan semuanya sampai tidak ada perkembangan. Jadi, mulai sekarang, mulailah ingat kembali untuk apa kita berjuang keras.
Baca Juga
-
Fakta Menarik dari 'Smugglers', Film Baru Korea yang Penuh Bintang Korea
-
Disney Rilis 'Haunted Mansion' Tayang Juli di Bioskop, Moviegoer Merapat!
-
Film 'Galaksi' Adaptasi Wattpad Tayang di Bioskop Agustus 2023, Sudah Siap?
-
Rumbling Lanjut, Attack on Titan Final Season Tayang Musim Gugur Mendatang!
-
Doraemon Nobita's Sky Utopia Hadir di Bioskop Indonesia Bulan Juli Ini!
Artikel Terkait
-
Tak Masalah Coding Diajarkan Sejak SD, Tapi Orang Tua Khawatir Biaya Sekolah Makin Mahal
-
Gibran Sentil Nadiem, Surat Keluhan soal Zonasi dan Merdeka Belajar Tak Ditanggapi
-
Apa Itu Deep Learning? Pengganti Kurikulum Merdeka Nadiem yang Dibocorkan Abdul Muti
-
Deep Learning Jadi Kurikulum Baru Gantikan Meredeka Belajar? Begini Kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti
-
Ulasan Buku Ekidna Belajar Mandiri: Berani Menghadapi Keraguan dan Hal Baru
Lifestyle
-
3 Rekomendasi Serum Lokal yang Mengandung Mugwort, Ampuh Hempaskan Jerawat
-
3 Produk Eksfoliasi dari Cleora Beauty untuk Kulit Sensitif hingga Jerawat
-
5 Ide Mix and Match Denim ala Mim Rattanawadee untuk Tampilan yang Trendi
-
3 Red Peeling Serum yang Bikin Wajah Mulus dan Cerah, Harga Rp50 Ribuan
-
4 Varian Sunscreen dari NPURE, Ada Bentuk Spray hingga Powder
Terkini
-
Ulasan Buku Imung: Siulan Kematian, Misteri Kematian Pengarang Nyentrik
-
BSS SEVENTEEN Dilaporkan Segera Comeback, Siap Rilis Musik Video Terbaru
-
Irene Red Velvet Bawa Kegembiraan Lewat Lagu Ceria di Album Like A Flower
-
Tantangan Ujian Nasional Berbasis Komputer: Ketimpangan Akses, Perspektif Guru, dan Alternatif Penilaian yang Adil
-
Move on dari Jepang, Timnas Indonesia Bidik Kemenangan Lawan Arab Saudi