Siapa yang masih suka merasa menyesal setelah berbelanja? Banyak kok, masih sering terjadi di lingkungan sekitar kita. Merasa bersalah atau menyesal itu biasanya muncul setelah seseorang melakukan transaksi pembelian dalam jumlah besar, impulsif, atau pembelian yang sifatnya signifikan.
Biasanya mereka merasa bersalah karena telah mengambil keputusan yang salah, tidak membandingkan harga sebelumnya, atau karena harga promosi. Untuk itu, agar kita tidak perlu lagi merasa bersalah setelah berbelanja, sebaiknya kita tahu beberapa hal berikut ini.
1. Beli karena memang butuh
Untuk mencegah perasaan bersalah saat membeli sesuatu, apalagi jumlahnya tidak sedikit maka buatlah daftar kebutuhan kita. Daftar kebutuhan yang telah kita tulis akan membantu kita untuk fokus pada kebutuhan saat berbelanja.
Jadi, pastikan kita hanya membeli barang yang kita butuhkan. Ingat, jangan pernah berpikir untuk memenuhi ekspektasi orang lain saat kita berbelanja, karena kita tidak akan bisa menyenangkan semua orang.
2. Atas dasar keinginan sendiri
Jika kita membutuhkan pendapat orang lain untuk memilih sesuatu, maka ajaklah orang yang bisa mengendalikan emosi kita dalam berbelanja. Pastikan barang yang kita beli merupakan keinginan kita pribadi, bukan karena gengsi atau memenuhi ekspektasi orang lain.
3. Tidak mengganggu pos keuangan lain
Salah satu alasan kita merasa bersalah setelah berbelanja ialah karena kita membeli barang tersebut dengan uang yang bukan milik kita, atau berhutang.
Maka, jika kita tidak ingin merasa menyesal atau bersalah, berarti kita hanya boleh berbelanja saat keuangan kita sudah sehat, sehingga tidak akan mengganggu pos keuangan kita yang lain.
4. Be mindfull atas semua transaksi
Berpikir secara sadar atas semua jenis pembelian yang kita lakukan, merupakan salah satu cara agar kita terhindar dari perasaan bersalah setelah berbelanja. Kenali rasa cukup kita, dan berhentilah membandingkan diri kita dengan orang lain, terlebih di media sosial.
Sebanyak apa pun penghasilan yang kita dapatkan setiap bulannya, akan percuma jika kita sendiri tidak ada keinginan untuk belajar mengelola keuangan dengan baik. Semoga artikel ini dapat membantu kita terhindar dari penyesalan setelah berbelanja.
Baca Juga
-
Hari Buruh Internasional: Seruan Perubahan untuk Dunia Kerja
-
Buka Kembali Kenangan Lama Lewat Google Maps dan Earth
-
Belajar Jadi Seru: 7 Cara Pilih Aplikasi AI yang Cocok untuk Anak
-
Chatbot vs Agen AI: Kenali Perbedaannya sebelum Memilih
-
Tren Masa Depan AI Action Figure: Mainan dengan Kecerdasan Buatan
Artikel Terkait
-
Cinta Laura Ungkap Kerasnya Kerja di Industri Hiburan Tanah Air, Alami Burnout hingga Masuk Rumah Sakit
-
5 Cara Menolak Tanpa Harus Merasa Bersalah, Berhenti Jadi Orang Gak Enakan!
-
5 Cara Menolak Permintaan tanpa Perlu Merasa Bersalah
-
4 Tanda Kamu Tidak Bisa Mengelola Uang dengan Baik
-
Ajaib Luncurkan Layanan Eksklusif dan Personal dalam Ajaib Prime, Berikut Fasilitas yang Ditawarkan
Lifestyle
-
OOTD Layering ala Hwang In Yeop: Intip 4 Padu Padan Gaya Chic-nya!
-
Psikologi Warna: Kenapa Kuning atau Biru Bisa Jadi Kunci Kebahagiaan Kecil di Sudut Rumah Anda
-
Mau Jadi 'Plant Parent' Sukses? Ini 10 Senjata Wajib Punya Biar Tanamannya Gak Mati Terus
-
Raditya Dika dan Die with Zero: Cara Baru Melihat Uang, Kerja, dan Pensiun
-
Style Hangout ala Kang Hye Won: 4 Inspo OOTD Cozy yang Eye-Catching!
Terkini
-
Ren Meguro Resmi Bergabung di Shogun Season 2, FX Siapkan Babak Baru Epik
-
SEA Games Tak Masuk Kalender FIFA, Timnas Indonesia Tanpa Pemain Aboard?
-
Siapa Halim Kalla? Pengusaha EV dan Eks Anggota DPR yang Kini Terseret Kasus PLTU
-
Baskara Putra Sapu Bersih, Boyong 5 Piala di AMI Awards 2025
-
Viral! Napi Ini Tolak Kebebasan dan Memilih Tetap di Penjara