Fomo adalah singkatan dari fear of missing out. Fomo sendiri adalah perasaan takut yang muncul karena kita percaya bahwa orang lain dapat memiliki hidup yang lebih bahagia dan lebih baik daripada kita. Bisa dengan mudah kita pahamu bahwa fomo adalah ketakutan kita melihat orang yang lebih sukses daripada kita.
Fomo sendiri jika terus kamu alami akan memberikan dampak yang negatif kepada kehidupanmu. Kamu dapat merasakan stres, rasa cemas yang berlebih, atau bahkan sampai depresi ketika melihat orang lain yang sudah lebih sukses daripada dirimu.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengobati penyakit fomo tersebut.
1. Gunakan sosial media dengan bijak
Sosial media saat ini sudah tidak lagi menjadi hal yang asing bagi setiap orang. Sosial media sudah menjadi salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan seseorang. Namun sosial media terdapat dua sisi, sisi positif dan negatif. Jika kamu ingin mendapatkan manfaat dari sosial media maka kamu harus mengambil sisi positifnya dan membuang sisi negatif.
2. Mengurangi penggunaan sosial media
Seperti halnya di poin pertama sosial media sudah bukan lagi hal yang asing bagi kita. Namun kamu juga perlu tahu bahwa penggunaan sosial media yang berlebihan bukanlah hal yang baik. Karena sejatinya kamu menjalani kehidupan di dunia nyata bukan dunia virtual. Hal yang menurutmu enak di dunia virtual belum tentu enak di dunia nyata.
3. Latih kemampuan untuk bersyukur
Banyak orang yang merasa tidak bahagia karena melihat orang lain yang lebih sukses. Mereka iri karena melihat orang lain yang memiliki harta yang banyak dan barang-barang mewah. Padahal sebenarnya kebahagiaan tidak diukur dari seberapa banyak harta yang kamu miliki, namun dari seberapa besar rasa syukur yang kamu miliki. Kamu dapat merasa bahagia walaupun memiliki harta yang sedikit asalkan kamu dapat mensyukuri hal itu.
4. Menghabiskan waktu di alam
Memang saat ini teknologi dan zaman sudah semakin berkembang dan semakin modern. Namun kamu harus sadari bahwa tubuhmu tidak mungkin untuk berada di depan layar teknologi selamanya. Kamu juga membutuhkan waktu untuk mengistirahatkan tubuhmu. Dengan menghabiskan waktu di alam kamu dapat merefresh tubuhmu yang sudah lelah berada di depan layar. Udara segar yang kamu hirup di alam bebas akan memberimu ketenangan setelah mengalami stres akibat banyaknya pekerjaan.
5. Buat standar sukses sesuai dirimu
Standar sukses setiap orang tentunya berbeda-beda. Kamu tidak perlu mengikuti standar sukses yang dimiliki oleh orang lain karena kehidupanmu dengan kehidupan orang lain berbeda. Dengan memiliki standar suksesmu sendiri, kamu dapat lebih bebas untuk mengekspresikan dirimu tanpa harus memedulikan pandangan orang lain.
Itulah lima cara untuk bisa mengobati penyakit fomo. Yang kamu harus tahu adalah bahwa kesuksesan setiap orang berbeda-beda dan kamu tidak perlu mengikuti kesuksesan orang lain. Kamu harus bsia membuat kesuksesanmu sendiri.
Video yang mungkin Anda lewatkan.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
6 Jenis Kanker Paling Banyak Serang Usia di Bawah 50 Tahun, Waspada!
-
Ulasan Buku Living In Zen, Inspirasi untuk Membuat Perubahan dalam Hidup
-
Billy Syahputra Baru Tahu Mpok Alpa Idap Kanker di Mobil, Kaget Lihat Ini
-
Pakai Baju Mpok Alpa, Anak Sulung Selalu Pingsan
-
Selain Umrahkan Anak, Ternyata Ini Keinginan Mpok Alpa yang Belum Terwujud
Lifestyle
-
Mau Hangout Pas Weekend? 4 Ide OOTD Kasual ala Jennie BLACKPINK yang Nyaman
-
4 OOTD Jo A Ram yang Simpel dan Stylish, Ide Buat Pecinta Gaya Playful
-
Low Effort Look: 4 Daily Style Modis ala Isa STAYC yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Daily Outfit ala Narin MEOVV yang Siap Jadi Inspirasi Fashion Kamu
-
4 Serum Korea Alpha Arbutin yang Ampuh Bikin Wajah Cerah Bebas Noda Hitam!
Terkini
-
Menggiring Bola Melawan Stigma: Perempuan dan Kesetaraan di Lapangan Futsal
-
Adaptasi Game Populer, Sengoku: No Defeat Akan Tayang Perdana Tahun 2026
-
Paradoks Pengetahuan: Semakin Banyak Membaca, Semakin Merasa Bodoh
-
Saat Film Berani dan Lantang Membahas Amyotrophic Lateral Sclerosis
-
Meme, Maskulinitas, dan Feminitas: Ketika Humor Jadi Alat Kontrol Sosial