Informasi yang mengandung hoaks sudah sangat sering menimbulkan kerugian. Beredarnya berita-berita bohong di masyarakat dapat menyesatkan banyak orang, terutama jika orang yang menerimanya tidak mengecek kembali kebenaran berita tersebut.
Sayangnya, masih banyak orang yang kerap membagikan berita hoaks di berbagai platform media sosial, bahkan menambahkan keterangan tertentu yang sebenarnya bukan berupa fakta. Ada berbagai penyebab yang melatarbelakangi hal tersebut, beberapa di antaranya adalah:
1. Ingin dianggap up to date
Beberapa orang terobsesi untuk menjadi orang yang paling up to date dalam suatu informasi. Mereka ingin menjadi yang terdepan dalam pemberitaan, meskipun mereka bukan wartawan atau orang yang bekerja untuk mencari berita.
Sayangnya, keinginan ini membuat mereka tidak memedulikan keaslian sebuah informasi dan asal membagikannya. Mereka juga kerap tidak memperhatikan adab dalam menyebarkan berita, seperti memposting foto korban kecelakaan atau menyebarluaskan terduga pelaku kriminal tanpa memeriksa kebenarannya terlebih dahulu.
2. Belum memiliki kemampuan memilah berita
Ada orang kerap menyebarkan berita hoaks, karena ia belum memiliki kemampuan untuk memilah dan menentukan dengan tepat mengenai berita mana yang boleh disebar dan mana yang sebaiknya diabaikan. Kurangnya pengetahuan tentu bisa membuat seseorang terjebak pada perilaku yang tidak seharusnya dilakukan.
Tentunya, hal ini dapat diatasi dengan memperbanyak kegiatan membaca untuk meningkatkan kemampuan literasi. Selain itu, diperlukan pula bantuan dari orang-orang sekitar untuk memberikan edukasi agar ia mampu membedakan dengan tepat antara berita yang berupa fakta dan informasi yang mengandung hoaks.
3. Memperoleh keuntungan tertentu dari berita hoaks
Alasan yang paling berbahaya di balik perilaku seseorang yang kerap menyebarkan berita hoaks adalah karena ia sengaja melakukan hal tersebut untuk kepentingan pribadi atau memperoleh keuntungan tertentu dari berbagai informasi bohong dan palsu yang ia sebarkan.
Keuntungan ini dapat berupa materiel, seperti mendapatkan sejumlah uang dengan menyebarkan isu tertentu, bisa juga keuntungan morel terhadap diri atau kelompoknya dengan menjatuhkan orang atau kelompok lain lewat berita yang tidak jelas kebenarannya.
Demikian tiga alasan seseorang kerap menyebarkan informasi yang mengandung hoaks. Hindarilah perilaku-perilaku demikian dan hendaknya kita bersikap bijak dalam menyaring informasi yang kita terima.
Video yang mungkin Anda lewatkan.
Baca Juga
-
Wajib Tahu! Ini 3 Alasan Pentingnya Riset bagi Penulis
-
Selamat! Go Ayano dan Yui Sakuma Umumkan Pernikahan Mereka
-
Selamat! Keita Machida Resmi Menikah dengan Aktris Korea-Jepang Hyunri
-
4 Manfaat Membuat Kerangka Karangan dalam Kegiatan Menulis
-
NiziU Nyanyikan Lagu Tema Film Animasi 'Doraemon: Nobita's Sky Utopia'
Artikel Terkait
-
Rapat Bersama Pimpinan Komisi Informasi Pusat, WamenPANRB Tekankan Pentingnya Keterbukaan Informasi
-
Waspada Penipuan Undian Berhadiah Akhir Tahun Catut Nama BRI
-
Mengenal Digital Detox, Menjauh dari Media Sosial
-
Cek Fakta: Andika-Hendi Borong Sembako untuk Serangan Fajar?
-
Mengurai Jerat Hoaks di Panggung Pemilu: Strategi Licik yang Masih Laku
Lifestyle
-
3 Serum yang Mengandung Tranexamic Acid, Ampuh Pudarkan Bekas Jerawat Membandel
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat
-
Gambarkan Kepribadian Ceria dan 'Ekstrovert' Lewat Aroma Parfum yang Tepat
-
3 Serum Korea Mengandung Ekstrak Beras, Bikin Kulit Cerah dan Awet Muda
-
Pilihan Hemat nan Bijak! 4 Jenis Barang yang Aman Dibeli Preloved
Terkini
-
NewJeans Akan Perjuangkan Nama Grup Imbas Putus Kontrak dengan ADOR
-
Update Ranking FIFA November: Indonesia Peringkat 125, Makin Dekati Vietnam
-
Resmi, Serial Anime The Invisible Man and His Soon-to-Be Wife Diproduksi
-
Novel Kokokan Mencari Arumbawangi, Dongeng Pedesaan yang Menghangatkan Hati
-
NewJeans Resmi Putuskan Kontrak dengan ADOR dan HYBE