Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Syifa Fauzia
Ilustrasi anak bermain (Pexels.com/Pixabay)

Setiap orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya, tak terkecuali dalam hal memilih mainan. Dengan banyaknya mainan yang dimiliki oleh sang anak, orang tua berharap anak akan merasa lebih bahagia dan mampu menunjang proses tumbuh kembang sang anak. 

Tapi tahukah kamu bahwa ternyata, menurut sebuah penelitian di University of Toledo, Ohio, AS, jumlah mainan yang banyak tidak memiliki pengaruh yang berarti dalam proses tumbuh kembang anak, juga tidak membantu tumbuh kembang anak menjadi lebih optimal. 

Dengan memiliki sedikit mainan justru akan memancing anak untuk memunculkan kreativitasnya. Selain itu, berikut ini ada beberapa dampak positf yang dirasakan pada anak yang memiliki sedikit mainan.

1. Anak dapat mengasah kreativitasnya

Sejatinya, kreativitas itu terlahir dari keterbatasan, prinsip ini tidak hanya berlaku pada orang dewasa, tetapi juga pada anak-anak. Dengan jumlah mainan yang terbatas, anak akan belajar mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya.

Dengan begitu, anak akan terpancing untuk menciptakan mainan imajinasinya dengan menggunakan bahan atau barang-barang yang ada di sekitarnya. Misalnya, peralatan rumah tangga, kardus, atau kertas.  

2. Anak akan lebih menghargai mainannya

Merasa memiliki mainan yang banyak membuat anak menjadi tidak fokus, dan seringkali ia ingin berganti-ganti mainan lainnya. Hal tersebut secara tidak langsung membuat anak menjadi tidak menghargai mainan yang dimilikinya.

Padahal, anak harus belajar menghargai barang miliknya sedini mungkin agar tidak mudah merasa iri dengan milik orang lain. 

3. Anak akan belajar merawat mainannya

Anak pasti akan merasa sangat malas untuk diajarkan merawat mainan-mainannya jika jumlahnya sudah terlalu banyak. Maka, tidak heran jika banyak mainan yang cepat rusak karena anak menjadi tidak peduli dengan mainan miliknya. Dengan sedikit mainan pun akan lebih mudah membereskannya. 

4. Anak dapat mengembangkan bakatnya

Kita tidak akan pernah tau apa bakat anak kita jika mereka tidak mencoba banyak hal. Dengan banyaknya mainan yang anak miliki, anak akan menjadi kekurangan waktu untuk mengeksplor kemampuan lainnya, seperti menulis, membaca, menghafal, beraktivitas di luar rumah ataupun olahraga. 

5. Anak memiliki keterampilan sosial yang lebih baik

Anak yang memiliki banyak mainan cenderung tidak tertarik melakukan kegiatan bermain dengan anak-anak seusianya. Mereka lebih sibuk berfokus pada mainannya sendiri dan sulit diajak berinteraksi dengan teman ketika ada teman yang ingin meminjam mainannya. Padahal anak butuh sekali memiliki kemampuan sosial yang baik. 

6. Anak menjadi belajar lebih bersyukur

Anak yang memiliki jumlah mainan yang terbatas akan lebih mudah diajak untuk belajar menyadari bahwa tidak semua hal yang ia inginkan akan terwujud. Lebih dari itu, anak juga akan belajar untuk lebih mensyukuri apa-apa yang telah ia miliki dan menghargai setiap barang yang ia dapat. 

Semua yang berlebihan memang tidaklah baik. Layaknya anak-anak zaman dahulu yang memiliki banyak keterbatasan, bermain tidak harus dengan mainan. Bercanda, mengobrol, atau hanya sekedar berlari-larian sebenarnya sudah menjadi aktifitas bermain untuk anak-anak. 

Video yang mungkin Anda suka:

Syifa Fauzia